Iklan dalam Kode Etik

27

D. Iklan dalam Kode Etik

Well, et.al 1996 dalam Masli 2000:36 mengungkapkan bahwa iklan merupakan segala bentuk pesan tentang suatu produk jasa yang disampaikan melalui media, dibiayai oleh pemrakarsa yang dikenal, yang bertujuan untuk mengajak atau mempengaruhi masyarakat. Menurut Masli 2000 iklan mempunyai empat elemen, yaitu: 1. Mengeluarkan biaya 2. Merupakan prestasi tidak langsung 3. Digunakan untuk mendukung suatu produk atau jasa 4. Dikeluarkan oleh pihak tertentu seperti: lembaga, perusahaan, termasuk didalamnya perusahaan yang bergerak dibidang jasa seperti kantor akuntan publik. Semenjak disahkannya aturan etika profesi nomor 502 yang mengizinkan kantor akuntan publik untuk memasang iklan dan melakukan kegiatan pemasaran jasanya dan mencari klien sepanjang tidak merendahkan citra profesi, para akuntan publik mulai memanfaatkan sebagai sarana untuk mamasarkan jasa dan mencari klien. Iklan yang diperbolehkan menurut etika profesi nomor 502 tahun 2000, bagi sebuah kantor akuntan publik KAP, adalah: 1. Iklan yang bersifat pemberitahuan seperti pindah alamat, telepon, fax, dan telex. 28 2. Merekrut pegawai dan staf, baik untuk kantornya sendiri maupun untuk kliennya. 3. Memasang iklan untuk penjualan perusahaan atau asset klien akuntan publik dalam kapasitasnya profesinya pada saat bertindak sebagai likuiditor. 4. Memasang iklan untuk seminar dan perantaran bagi masyarakat umum, kecuali yang diselenggarakan secara gratis. Iklan yang tidak diperbolehkan menurut aturan etika profesi nomor 502 tahun 2010 bagi sebuah Kantor Akuntan Publik KAP adalah: 1. Seorang akuntan publik memberikan janji yang muluk- muluk. 2. Menggambarkan seolah-olah dapat mempengaruhi keputusan penjabat pengadilan, instansi pengatur, atau badan instansi lain yang serupa. 3. Memberikan pernyataan yang tidak didukung oleh fakta yang dapat dibuktikan kebenarannya. 4. Membuat perbandingan dengan akuntan lainnya yang tidak didasarkan pada fakta yang dapat diverifikasi. 5. Membuat pernyataan bahwa jasa profesional spesifik sedang atau akan diberikan dengan upah tertentu, dan calon klien tidak diberitahu mengenai kemungkinan ini. 6. Membuat pernyataan yang dapat mengakibatkan orang lain tertipu atau salah menafsirkan. 7. Menawarkan jasa secara tertulis, kecuali atas permintaan calon klien yang bersangkutan. 29 8. Memiliki staf pemasaran yang khusus mencari klien secara door to door Dalam melakukan advertensi jasa akuntan publik kantor akuntan publik juga harus memperhatikan beberapa variabel yang perlu diperhatikan dalam beriklan diantaranya adalah sebagai berikut Payamta,2002: 1. Image profesi. Merupakan kode etik akuntan publik, dalam melaksanakan tugas auditnya setiap auditor harus berpedoman pada standar audit yang ditetapkan oleh Ikatan Akuntan Publik Indonesia, oleh karenaya dalam melakukan iklan setiap kantor akuntan publik perlu mempertimbangkan image profesi akuntan publik. 2. Kualitas jasa. Kualitas audit adalah probabilitas dimana seorang auditor menemukan dan melaporkan tentang adanya suatu pelanggaran dalam sistem akuntansi kliennya. Probabilitas penemuan suatu pelanggaran tergantung pada kemampuan teknikal auditor dan independensi auditor tersebut. auditor dengan kemampuannya akan dapat menemukan suatu pelanggaran dan kuncinya adalah auditor tersebut harus independen. Tetapi tanpa informasi tentang kemampuan teknik seperti pengalaman audit, pendidikan, profesionalisme, dan struktur audit perusahaan, kapabilitas dan independensi akan sulit dipisahkan. 3. Harga jasa. 30 Harga merupakan salah satu penentu keberhasilan suatu perusahaan karena harga menentukan seberapa besar keuntungan yang akan diperoleh perusahaan dari penjualan produknya baik berupa barang maupun jasa. Menetapkan harga terlalu tinggi akan menyebabkan penjualan akan menurun, namun jika harga terlalu rendah akan mengurangi keuntungan yang dapat diperoleh organisasi perusahaan. Harga jasa yang yang ditanggung penggun jasa akuntan publik akan menyebabkan advertensi jasa akuntan publik meningkat. 4. Kesadaran konsumen. dengan adanya advertensi jasa akuntan publik, pengguna jaa akuntan publik akan lebih mengetahui jasa-jasa yang ditawarkan olek KAP jika KAP beriklan. Setelah mengetahui tingkat kesadaran konsumen akan pentingnya advertensi maka pengguna jasa akuntan publik dapat dengan mudah memperoleh informasi mengenai KAP. 5. Ukuran KAP. Kualitas audit merupakan sesuatu yang abstrak sehingga sulit diukur dan hanya dapat dirasakan oleh pengguna jasa audit. Ukuran KAP sebagai proksi kualitas membedakan KAP menjadi KAP besar dan KAP kecil. Pembedaan tersebut dilakukan berdasarkan jumlah klien yang dilayani oleh suatu KAP, jumlah rekan atau anggota yang bergabung, serta total pendapatan yang diperoleh dalam satu periode. 6. Persaingan antar KAP. 31 Advertensi akan menimbulkan persaingan antar KAP, persaingan antar KAP tidak menjada masalah asalkan persaingan itu bersifat sehat dan bertanggung jawab antar KAP. 7. Intervensi pemerintah. Dengan diperbolehkanya advertensi jasa akuntan publik memungkinkan intervensi pemerintah dalam profesi akuntan. 8. Media advertensi. Dalam periklanan, pesan yang disampaikan secara cepat kepada konsumen atau khalayak yang luas dan tersebar, dimana pesan yang disampaikan melalui media elektronik radio, TV dan media cetak surat kabar, majalah, karena media faktanya muncul untuk meyakinkan tingkah laku, nilai dan maksud pengirim adalah kepentingan lebih besar dari pada penerima. Dalam komunikasi massa, komunikasi yang terjadi adalah satu arah, sedangkan media advertensi yang sesuai ialah melalui majalah internasional. 9. Jenis jasa yang ditawarkan. Dengan adanya advertensi jasa akuntan publik memberikan kemudahan kepada pengguna jasa akuntan publik untuk mengetahui jasa yang ditawarkan oleh kantor akuntan publik. Jasa konsultan manajemen, kompilasi laporan keuangan, serta jasa konsultan perpajakan merupakan jenis jasa yang ditawarkan oleh kantor akuntan publik dan diminati oleh pengguna jasa akuntan publik. 32

E. Akuntan Publik