Rasio Leverage Rasio Aktivitas

Rumus: Rasio Kas atas Utang Lancar = 5. Rasio Aktiva Lancar dan Total Aktiva Harahap 2008:302 mengatakan bahwa rasio ini menunjukkan porsi Aktiva Lancar atas Total Aktiva. Rumus: Rasio Aktiva Lancar dan Total Aktiva = 6. Rasio Aktiva Lancar dan Total Utang Harahap 2008:303 mengatakan bahwa rasio ini menunjukkan porsi aktiva lancar atas total kewajiban perusahaan. Rumus: Rasio Akiva Lancar dan Total Utang =

C. Rasio Leverage

Harahap 2008: 306 berpendapat bahwa rasio ini menggambarkan hubungan antara utang perusahaan terhadap modal maupun asset. Rasio ini dapat melihat seberapa jauh perusahaan dibiayai oleh utang atau pihak luar dengan kemampuan perusahaan yang digambarkan oleh modal equity. Perusahaan yang baik mestinya memiliki komposisi modal yang lebih besar dari utang. Beberapa rasio leverage ini adalah sebagai berikut: Universitas Sumatera Utara 1. Debt to Total Assets Ratio Horne 2005: 210 berpendapat bahwa rasio ini menekankan pada peran penting pendanaan utang bagi perusahaan dengan menunjukkan persentase aktiva perusahaan yang didukung oleh pendanaan utang. Semakin tinggi Debt to Total Assets Ratio, maka semakin besar resiko keuangannya, semakin rendah rasio ini, maka akan semakin rendah resiko keuangannya. Rumus: Debt to Total Assets Ratio = 2. Debt to Equity Ratio Syamsuddin 2007: 54 berpendapat bahwa rasio ini menujukkan hubungan antara jumlah pinjaman jangka panjang yang diberikan oleh para kreditur dengan jumlah modal sendiri yang diberikan oleh pemilik perusahaan. Hal ini biasanya digunakan untuk mengukur financial leverage dari suatu perusahaan. Rumus: Debt to Equity Ratio = 3. Capital Adequacy Ratio Harahap 2008:307 mengatakan bahwa rasio ini menunjukkan kecukupan modal yang ditetapkan lembaga pengatur yang khusus berlaku bagi industri – industri yang berada di bawah pengawasan pemerintah misalnya Bank dan Asuransi. Rasio ini dimaksudkan untuk menilai keamanan dan kesehatan perusahaan dari sisi modal pemiliknya. Universitas Sumatera Utara Rumus: Capital Adequacy Ratio = 4. Capital Formation Harahap 2008:307 mengatakan bahwa rasio ini mengukur tingkat pertumbuhan suatu perusahaan khususnya usaha bank sehingga dapat bertahan tanpa merusak Capital Adequacy Ratio. Rumus: Capital Formation =

D. Rasio Aktivitas

Harahap 2008: 308 berpendapat bahwa rasio ini menggambarkan aktivitas yang dilakukan perusahaan dalam menjalankan operasinya baik dalam kegiatan penjualan, pembelian dan kegiatan lainnya. Beberapa rasio aktivitas ini adalah sebagai berikut: 1. Inventory Turn Over Harahap 2008:308 mengatakan bahwa rasio ini menunjukkan berapa cepat perputaran persediaan dalam siklus produksi normal. Semakin besar rasio ini semakin baik karena dianggap bahwa kegiatan penjualan berjalan cepat. Rumus: Inventory Turnover = Universitas Sumatera Utara Rata – rata Persediaan dihitung dengan cara: Rata – rata Persediaan = 2. Receivable Turn Over Harahap 2008:308 mengatakan bahwa rasio ini menunjukkan berapa cepat penagihan piutang. Semakin besar semakin baik karena penagihan piutang dilakukan dengan cepat. Rumus: Receivable Turnover = 3. Fixed Asset Turn Over Harahap 2008:309 mengatakan bahwa rasio ini menunjukkan berapa kali nilai aktiva berputar bila diukur dari volume penjualan. Semakin tinggi rasio ini semakin baik. Artinya kemampuan aktiva tetap menciptakan penjualan tinggi. Rumus: Fixed Asset Turnover = 4. Total Asset Turn Over Harahap 2008:309 mengatakan bahwa rasio ini menunjukkan perputaran total aktiva diukur dari volume penjualan dengan kata lain seberapa jauh kemampuan semua aktiva menciptakan penjualan. Semakin tinggi rasio ini semakin baik. Rumus: Universitas Sumatera Utara Total Asset Turnover = 5. Periode Penagihan Piutang Harahap 2008:309 mengatakan bahwa angka ini menunjukkan berapa lama perusahaan melakukan penagihan piutang. Semakin pendek periodenya semakin baik. Rumus: Periode Penagihan Piutang =

E. Rasio Kemampulabaan

Dokumen yang terkait

Analisis Pengaruh Likuiditas (Current Ratio), Profitabilitas (Return On Equity, Return On Investment, Earning Per Share), dan Inventory Turnover Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Tekstil Dan Garmen Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

2 110 99

Pengaruh Modal Kerja, Perputaran Modal Kerja, Operating Asset Turnover dan Inventory Turnover terhadap Return On Equity (ROE) pada perusahaan Perkebunan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode tahun 2010-2013

1 50 91

Pengaruh Total Asset Turn Over, Debt to Equity Ratio dan Debt to Asset Ratio terhadap profitabilitas pada Perusahaan Property dan Real Estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

6 74 88

Analisis Pengaruh Return On Assets, Return On Equity dan Debt to Equity Ratio terhadap Return Saham Pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

7 100 81

Pengaruh Debt to Total Assets Ratio, Kualitas Audit, dan Opini Going Concern Terhadap Audit Report Lag Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

4 49 97

Pengaruh Current Ratio, Debt to Equity Ratio, Long Term Debt to Equity Ratio, Total Assets Turn Over, Return On Investment, Return On Equity, dan Price Earnings Ratio terhadap Harga Saham pada Perusahaan Real Estate dan Property yang Terdaftar di BEI

1 68 87

Pengaruh Financial Leverage dan Total Assets Turnover Terhadap Earning Per Share (EPS) Pada Perusahaan Perkebunan dan Pertambangan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Periode 2006 - 2009

12 60 81

Pengaruh Debt to Total Assets Ratio, Quick Ratio, Net Profit Margin, dan Return On Invetment Debitur terhadap Penyaluran Kredit Modal Kerja pada PT. BNI (Persero) Tbk. Medan

7 109 84

Analisis Pengaruh Current Ratio, Debt To Total Assets, Return On Invesment Dan Earning Per Share Terhadap Dividen Kas Pada Perusahaan Terbuka Di Bursa Efek Indonesia

1 55 97

Analisis pengaruh rasio likuiditas, profitabiltas, aktivitas, leverage, dan frim size terhadap return saham: studi kasus pada perusahaan yang terdaftar di LQ 45

1 5 70