3. Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian dilakukan pada PT. Perkebunan Nusantara III Persero Medan yang berlokasi di Jl. Sei Batang Hari No.2 Medan. Penelitian dimulai dari
bulan Juli sampai Desember 2009.
4. Jenis Data
Penulis menggunakan dara primer dan data sekunder dalam melakukan penelitian ini. Data primer berupa wawancara dengan bagian keuangan
mengenai masalah yang diteliti. Data sekunder yang digunakan berupa:
a. Sejarah singkat PT. Perkebunan Nusantara III Persero Medan. b. Struktur organisasi PT. Perkebunan Nusantara III Persero Medan.
c. Neraca dan Laporan Laba Rugi PT. Perkebunan Nusantara III Persero Medan tahun 2000 - 2008.
d. Hasil publikasi, buku – buku ilmiah, dan literatur lainnya yang diperoleh sehubungan dengan masalah yang diteliti.
5. Teknik Pengumpulan Data
Teknik yang dilakukan penulis dalam mengumpulkan data – data yang dibutuhkan dalam penelitian ini adalah:
a. Wawancara Penulis melakukan wawancara pada bagian keuangan yang dianggap
berwenang dalam memberikan informasi mengenai masalah yang diteliti.
b. Studi dokumentasi
Universitas Sumatera Utara
Dilakukan dengan meneliti Laporan Keuangan perusahaan dan dokumen–dokumen lain yang berhubungan dengan penelitian.
6. Metode Analisis Data
a. Metode Analisis Deskriptif Metode analisis ini dilakukan dengan cara mengumpulkan,
mengklasifikasikan, dan menginterpretasikan data sehingga diketahui gambaran permasalahannya.
b. Metode Analisis Korelasi Pearson Analisis korelasi Pearson ditujukan untuk pasangan pengamatan data
rasio yang menunjukkan hubungan yang linier Situmorang, dkk, 2008: 47. Korelasi ini sering juga disebut Korelasi Product Moment.
Menghitung nilai koefisien korelasi Pearson dapat dilakukan dengan menggunakan rumus:
[ ]
[ ]
[ ]
Y Y
N X
X N
Y X
- XY
N r
2 2
2 2
2 xy
2
∑ ∑
∑ ∑
∑ ∑
∑
− −
=
Koefisien korelasi besarnya antara -1 sampai +1. Tanda positif dan negatif menunjukkan arti atau arah dari hubungan koefisien korelasi
tersebut. Korelasi positif nilainya berada diantara 0 sampai +1, nilai menjelaskan bahwa apabila ada suatu variabel naik maka akan
menyebabkan kenaikan pada variabel yang lainnya, dan sebaliknya. Korelasi negatif nilainya berada antara -1 sampai 0, nilai tersebut
menjelaskan bahwa apabila suatu variabel naik maka variabel lainnya akan turun, dan sebaliknya. Untuk dapat memberikan interpretasi
Universitas Sumatera Utara
terdapat kuat atau lemahnya hubungan antar variabel, maka dapat
digunakan Tabel 1.4.
Tabel 1.4. Pedoman Untuk Memberikan Interpretasi Koefisien Korelasi
Interval Koefisien Tingkat Hubungan 0,00 - 0,199
Sangat Rendah 0,20 - 0,399
Rendah 0,40 - 0,599
Sedang 0,60 - 0,799
Kuat 0,80 - 1,000
Sangat Kuat
Sumber: Sugiyono 2007: 183
Pengujian Hipotesis: Uji signifikansi korelasi Pearson digunakan untuk menunjukkan apakah secara
individual variabel bebas X mempunyai hubungan yang signifikan atau tidak terhadap variabel terikat Y.
Menurut Sugiyono 2008: 185, uji signifikansi korelasi product moment secara praktis tidak perlu dihitung, tetapi dapat dikonsultasikan pada tabel r product moment
Lampiran. Bentuk pengujian yang digunakan adalah:
H
o
: r = 0, artinya tidak ada hubungan yang signifikan antara variabel X dan Y. H
a
: r ≠ 0 , artinya terdapat hubungan yang signifikan antara variabel X dan Y.
Kriteria pengambilan keputusan adalah: Jika r hitung lebih kecil dari r tabel rh r tabel, maka H0 diterima, Ha ditolak.
Tetapi sebaliknya bila r hitung lebih besar dari r tabel rh r tabel maka Ha diterima.
Universitas Sumatera Utara
Nilai r hitung rh dapat dilihat dari nilai korelasi hasil perhitungan melalui aplikasi SPSS versi 16. Nilai r tabel untuk n = 9 dengan taraf kesalahan
∝ = 5 diperoleh sebesar 0,666 r tabel = 0,666.
Universitas Sumatera Utara
BAB II URAIAN TEORITIS
A. Penelitian Terdahulu
Anggarini 2009 melakukan penelitian dengan judul “Analisis Hubungan Likuiditas dan Leverage Terhadap Profitabilitas Pada PT. Perkebunan Nusantara II
Persero Tanjung Morawa”. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Current Ratio CR mempunyai hubungan yang positif yang sangat kuat dan signifikan terhadap
Return on Investment ROI. Hal ini dapat dibuktikan dari besarnya koefisien korelasi atau r = 0,924 dan rh 0,924 r tabel 0,878. Quick ratio memiliki
hubungan positif kuat dan tidak signifikan terhadap ROI. Hal ini dapat dibuktikan dari besarnya koefisien korelasi atau r = 0,736 dan rh 0,736 r tabel 0,878.
Debt to Total Equity Ratio DER memiliki hubungan negatif rendah dan tidak signifikan terhadap ROI. Hal ini dapat dibuktikan dari besarnya koefisien korelasi
atau r = 0,261 dan rh 0,261 r tabel 0,878. Debt to Total Asset Ratio DAR memiliki hubungan negatif yang sangat lemah dan tidak signifikan terhadap ROI.
Hal ini dapat dibuktikan dari besarnya koefisien korelasi atau r = 0,070 dan rh 0,070 r tabel 0,878.
Nainggolan 2007 melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Rasio Aktivitas terhadap Return on Investment ROI pada PT. Hutan Barumun Perkasa
Medan”. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Inventory Turnover tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap Return on Investment. Hal ini dapat
dibuktikan dari t
hitung
1,829 t
tabel
2,021. Average Collection Periode
Universitas Sumatera Utara