Analisis Pengaruh Current Ratio, Debt To Total Assets, Return On Invesment Dan Earning Per Share Terhadap Dividen Kas Pada Perusahaan Terbuka Di Bursa Efek Indonesia

(1)

Asrani Turnip : Analisis Pengaruh Current Ratio, Debt To Total Assets, Return On Invesment Dan Earning Per

Share Terhadap Dividen Kas Pada Perusahaan Terbuka Di Bursa Efek Indonesia, 2009.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA PROGRAM STRATA 1

FAKULTAS EKONOMI MEDAN

ANALISIS PENGARUH CURRENT RATIO, DEBT TO TOTAL ASSETS,

RETURN ON INVESMENT DAN EARNING PER SHARE TERHADAP

DIVIDEN KAS PADA PERUSAHAAN TERBUKA DI BURSA EFEK INDONESIA

DRAFT SKRIPSI

OLEH

ASRANI TURNIP 050502083 MANAJEMEN

Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Universitas Sumatera Utara Medan


(2)

ABSTRAK

Asrani Turnip (2009). Analisis Pengaruh Current Ratio (CR), Debt to Total

Asset (DTA), Return on invesmant (ROI), dan Earning per Share (EPS)

terhadap Dividen Kas pada Perusahaan Terbuka di Bursa Efek Indonesia. Pembimbing Drs Syahyunan, M.si. Ketua Departemen, Prof. Dr. Ritha F Dalimunthe SE, M.Si. Dra. Nisrul Irawati, MBA (Penguji I). T. M. Chairal Abdullah SE, MBA (Penguji II).

Penelitian bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh Current Ratio (CR), Debt to Total Assets (DTA), Return on Investment (ROI) dan Earning per Share (EPS) terhadap Dividen Kas pada perusahaan terbuka di Bursa Efek Indonesia. Masalah yang dirumuskan dalam penelitian apakah Current Ratio (CR), Debt to Total Assets (DTA), Return on Investment (ROI) dan Earning per Share (EPS) berpengaruh terhadap Dividen Kas pada perusahaan terbuka di Bursa Efek Indonesia. Periode penelitian dimulai dri tahun 2004-2007. hipotesis yang dikemukakan adalah Current Ratio (CR), Debt to Total Assets (DTA), Return on Investment (ROI) dan Earning per Share (EPS) berpengaruh terhadap dividen kas pada perusahaan terbuka di Bursa Efek Indonesia.

Metode analisis data yang digunakan untuk melihat pengaruh Current Ratio (CR), Debt to Total Assets (DTA), Return on Investment (ROI) dan Earning per Share (EPS) terhadap Dividen Kas pada perusahaan terbuka di Bursa Efek Indonesia adalah metode analisis deskriptif dan statistik. Pengujian hipotesis secara simultan (uji statistik F) dan parsial (uji statistik t) dengan dengan = 5 %. Penganalisaan data menggunakan software pengolahan data statistik yaitu SPSS for Windows 13.00.

Hasil uji F (simultan) menunjukkan bahwa variabel Current Ratio(CR), Debt to Total Asets (DTA), Return on Investment (ROI) dan Earning Per Share (EPS) mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan terhadap Dividen Kas. Hasil uji secara individual atau secara parsial (Uji Statistik t) menunjukkan bahwa hanya variabel Earning per Share (EPS) yang mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap Dividen Kas, sedangkan variabel bebas yang lain yaitu Current Ratio, Debt to Total Asets (DTA) dan Return on Investment (ROI) tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap Dividen Kas.

Kata kunci : Dividen Kas, Current Ratio (CR), Debt to Total Assets (DTA), Return on Investment (ROI) dan Earning per Share (EPS)


(3)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas kasih karunia, bimbingan dan berkatNya penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini, sebagai salah satu syarat guna memperoleh gelar Sarjana Ekonomi Departemen Manajemen pada Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna, karena itu penulis mengharapkan saran dan kritik dari semua pihak yang dapat membangun untuk menjadikan skripsi ini lebih baik lagi. Penulis berharap skripsi ini dapat bermanfaat bagi berbagai pihak.

Penulis telah banyak mendapatkan bimbingan, nasehat, dan motivasi dari berbagai pihak selama perkuliahan hingga penulisan skripsi ini. Pada kesempatan ini, penulis ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada : 1. Bapak Drs. Jhon Tafbu Ritonga, M. Ec, selaku Dekan Fakultas Ekonomi

Universitas Sumatera Utara.

2. Ibu Prof. Dr. Ritha F Dalimunthe SE, M.Si, selaku Ketua Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

3. Ibu Dra. Nisrul Irawati, MBA selaku Sekertaris Jurusan Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara sekaligus sebagai Dosen Penguji I yang telah banyak memberikan masukkan kepada penulis dalam penyusunan skripsi ini.


(4)

4. Bapak Drs Syahyunan, M.Si selaku Dosen Pembibing yang telah berkenan meluangkan waktu untuk membimbing serta banyak memberikan saran kepada penulis dalam proses penulisan serta penyusunan skripsi ini.

5. Bapak T. M. Chairal Abdullah SE, MBA selaku Dosen Penguji II, yang telah banyak memberikan masukkan kepada penulis dalam penyusunan skripsi ini.

6. Seluruh Dosen dan Civitas Akademik di lingkungan Fakultas Ekonomi

Universitas Sumatera Utara, atas semua jasa yang telah diberikan selama masa perkuliahan.

7. Staff Departemen Manajemen : Bang Jum, Kak Dani, Kak Vina, dan Kak Susi yang telah banyak memberikan bantuan kepada penulis.

8. Kedua Orangtuaku yang paling kukasihi, G. Turnip dan B. Sinaga yang telah membesarkan dan membimbing penulis, serta memberikan dukungan doa, material dan kasihsayangnya kepada penulis.

9. Kakak-kakakku dan Abang-abangku tercinta : Kak Meri & Bang MArtin, Kak Marlinda & Bang Epi, Bang Leston, Kak Desi & Bang Aping, Kak Bunga & Bang Diko, terkhusus Kak Caterine & Bang Dirman, Bang Raden, atas semua pemberiannya yang telah melancarkan perkuliahan penulis.

10.Teman-teman sejatiku (da BFL) : Elma Haranari Sinuhaji, Ayan Nila PH Simbolon, Bibeh Corry GBL Lubis, Che T Putri M Sibarani, Chay Clara Danica Sipayung, dan Dian Wulandari, yang telah memberikan dukungan doa, motivasi, dan semangat serta menjadi sahabat yang terhebat bagi penulis. 11.Saudara sepupuku yang baik hati, tidak sombong dan rajin menabung : Juni


(5)

Dita, Mezi, Valen, Martin, Aping, Cem-cem, Dico serta yang akan melihat dunia sebentar lagi, dan semua keluarga besarku.

12.Teman-teman seperjuangan : SasFam (Dona, Maria, Ika Sarah, Deshi), yENspa, Hari Rapilo, Leo Guntur, Odelio, Deniel, Aron, Yoseph, Leo Bamz, Togu, Alfa, Martin, Patar, Eteng, Lidia, Hanny, Fika, Rene, Rumiris, Tya, Dinda, Vida dkk, Rika dkk, Krisman, Oktav, Fredy dan seluruh Stambuk 2005 yang tidak bisa disebutkan satu per satu.

13.Kakak dan Abang Senior : Kak Nova, Kak Malem, Kak Rieke, Kak Maria, Bang Nover, Bang Fery terima kasi atas saran dan masukan yang telah diberikan kepada penulis selama mengerjakan skripsi ini. Adik-adik Junior : Patrick, Musa, Aulia, Imel, Fitri, Prima, terimaksih buat doa dan dukungan yang diberikan kepada penulis.

14.Teman-teman KMK Magnus Ignasius & Ignasius Loyola (Vera, Hesti, Bang Obrika, Bang Polda, dll)

Semoga Tuhan Yang Maha Esa menyertai kita senantiasa. Amin.

Medan, Maret 2009 Penulis


(6)

DAFTAR ISI

Halaman ABSTRAK

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI ... i

DAFTAR TABEL ... iii

DAFTAR GAMBAR ... iv

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Perumusan Masalah ... 6

C. Kerangka Konseptual ... 6

D. Hipotesis ... 9

E. Tujuan dan Manfaat Penelitian ... 9

1. Tujuan Penelitian ... 9

2. Manfaat Penelitian ... 10

F. Metode Penelitian ... 11

1. Batasan Operasional ... 11

2. Definisi Operasional Variabel ... 11

3. Populasi dan Sampel ... 13

4. Tempat dan Waktu Penelitian ... 16

5. Jenis dan Sumber Data... 16

6. Metode Analisis Data ... 16

BAB II URAIAN TEORITIS A. Penelitian Terdahulu... 21

B. Pengertian Saham ... 21

C. Keuntungan dan Resiko Saham ... 22

D. Pengertian Dividen ... 24

E. Tujuan Pembagian Dividen ... 25

F. Teori Dividen ... 26

G. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kebijakan Dividen ... 27

H. Kebijakan Pemberian Dividen ... 29

I. Analisis Fundamental dan Rasio Keuangan ... 32

BAB III GAMBARAN PERUSAHAAN A. Sejarah Bursa Efek Indonesia. ... 34


(7)

B. Perkembangan Bursa Efek Indonesia... ... 36

C. Profil Perusahaan... 37

BAB IV ANALISA DATA A. Deskripsi Variabel Yang Memepengaruhi Dividen Kas. ... 39

1. Deskripsi Nilai Variabel Current Ratio. ... 42

2. Deskripsi Nilai Variabel Debt to Total Assets. ... 45

3. Deskripsi Nilai Variabel Return on Investment ... 47

4. Deskripsi Nilai Variabel Earning Per Share ... 50

5. Deskripsi Nilai Variabel Dividen Kas ... 53

B. Regresi Linier Berganda. ... 56

1. Uji Normalitas ... 57

2. Uji Heteroskedastisitas ... 62

3. Uji Autokorelasi ... 64

4. Uji Multikolenearitas ... 65

C. Pengujian Hipotesa ... 66

1. Pengujian Signifikan Simultan (Uji F) ... 66

2. Uji Signifikan Parameter Individua l (Uji Statistik t) ... 68

3. Koefisien Determinasi (R2) ... 71

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 73

B. Saran ... 74

DAFTAR PUSTAKA ... ……..v


(8)

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1.1 Sektor dan Jumlah Perusahaan yang Membagikan

Deviden Periode 2004-2007 ... 3

Tabel 1. 2 Perkembangan Kinerja Perusahaan (Deviden Kas, Current Ratio, Debt to Total Asset, Return on Investment, Earning Per Share) Sepanjang Tahun 2004-2007... 4

Tabel 1. 3 Jumlah Sampel Berdasarkan Karakteristik Penarikan Sampel ... 14

Tabel 1. 4 Sampel Penelitian ... 14

Tabel 1. 5 Kriteria Pengambilan Keputusan Uji Autokorelasi ... 18

Tabel 3. 1 Profil Perusahaan Terbuka di Bursa Efek Indonesia ... 37

Tabel 4. 1 Rata-rata Current Ratio, DTA, ROI, EPS dan Deviden Kas Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2004-2007 ... 39

Tabel 4. 2 Current Ratio Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2004-2007 ... 42

Tabel 4. 3 Debt to Total Asset Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2004-2007 ... 45

Tabel 4. 4 Return on Investment Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2004-2007 ... 47

Tabel 4. 5 Earning Per Share Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2004-2007 ... 50

Tabel 4. 6 Dividen Kas Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2004-2007 ... 53

Tabel 4. 7 Hasil Estimasi Regresi ... 56

Tabel 4. 8 Uji Normalitas One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test (sebelum perbaikan) ... 61

Tabel 4. 9 Uji Normalitas One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test (setelah perbaikan) ... 62

Tabel 4. 10 Uji Heterokedastisitas (Uji Glejser) ... 64

Tabel 4. 11 Kriteria Pengambilan Keputusan Uji Autokorelasi ... 64

Tabel 4. 12 Uji Autokorelasi (Durbin Watson Test) ... 65

Tabel 4. 13 Uji Multikolineartas (Colinearity Statistik)... 66

Tabel 4. 14 Uji Statistik F ... 67

Tabel 4. 15 Uji Statistik t ... 68


(9)

DAFTAR GAMBAR

Halaman Gambar 1.1 Pergerakkan Deviden Kas, Current Ratio,

Debt to Total Asset, Return on Investment,

Earning Per Share Periode 2004-207 ... 5 Gambar 1. 2 Kerangka Konseptual ... 9 Gambar 4. 1 Histogram Dependent Variable (Dividen Kas)

(sebelum perbaikan) ... 58 Gambar 4. 2 Histogram Dependent Variable (LN Dividen Kas)

(setelah perbaikan) ... 59 Gambar 4. 3 Normal P-P Plot of Regression Standarized Residual

Dependent Variable (Dividen Kas)

(sebelum perbaikan) ... 59 Gambar 4. 4 Normal P-P Plot of Regression Standarized Residual

Dependent Variable (LN Dividen Kas)

(setelah perbaikan) ... 60 Gambar 4. 5 Scatterplot Dependent Variable (LN Dividen Kas) ... 63


(10)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian

Faktor fundamental merupakan faktor yang berkaitan dengan kinerja emiten itu sendiri. Dividen perusahaan sangat berkaitan dengan performance perusahaan atau kinerja perusahaan (Anoraga, 2006:81). Faktor fundamental dapat dianalisis dengan menggunakan analisis rasio keuangan. Semakin baik kinerja suatu perusahaan maka dividen yang dibayarkan akan semakin tinggi dan sebaliknya, semakin buruk kinerja suatu perusahaan maka semakin rendah tingkat dividen yang dibayarkan oleh perusahaan.

Kebijakan dan pembayaran dividen mempunyai pengaruh terhadap para pemegang saham dan bagi perusahaan yang membayar dividen. Para pemegang saham umumnya menginginkan pembagian dividen yang relatif stabil, karena dengan stabilitas dividen dapat meningkatkan kepercayaan pemegang saham terhadap perusahaan sehingga mengurangi ketidakpastian pemegang saham dalam menanamkan dananya kedalam perusahaan. Setiap perusahaan menginginkan adanya pertumbuhan bagi perusahaan tersebut dan juga dapat membayarkan dividen kepada pemegang saham. Setiap perusahaan harus dapat mengalokasikan laba bersihnya dengan bijaksana untuk memenuhi kepentingan pemegang saham


(11)

dan perusahaan itu sendiri, karena keputusan mempunyai pengaruh yang menentukan nilai perusahaan (Suharli, 2004).

Investor mempunyai tujuan dalam menanamkan dananya kedalam perusahaan yaitu untuk mencari pendapatan atau tingkat pengembalian investasi (return) baik berupa pendapatan dividen maupun pendapatan dari selisih harga jual saham terhadap harga beli (capital gain). Pembayaran dividen dalam bentuk tunai lebih banyak diinginkan investor daripada dalam bentuk lain, karena pembayaran dividen tunai membantu mengurangi ketidakpastian investor dalam aktivitas investasinya di dalam perusahaan. Pada sisi lain perusahaan yang akan membagikan dividen dihadapkan pada berbagai macam pertimbangan antara lain perlunya menahan sebagian laba untuk re-investasi yang mungkin lebih menguntungkan, kebutuhan dana perusahaan, likiditas perusahaan, target rasio pembayaran dividen dan faktor lain yang berhubungan dengan kebijakan dividen.

Dividen merupakan pendapatan bagi investor yang dibagikan perusahaan diperoleh dari laba perusahaan. Dividen juga mencerminkan informasi tentang kinerja perusahaan. Aktivitas investasi merupakan aktivitas yang dihadapkan pada berbagai macam resiko dan ketidakpastian yang seringkali sulit diprediksikan oleh para investor. Untuk mengurangi kemungkinan resiko dan ketidakpastian yang akan terjadi, investor memerlukan berbagai macam informasi, baik informasi yang diperoleh dari kinerja perusahaan maupun informasi lain yang relevan seperti kondisi ekonomi dan politik dalam suatu negara. Informasi yang diperoleh dari perusahaan lazimnya didasarkan pada kinerja perusahaan yang tercermin dalam laporan keuangan.


(12)

Perusahaan yang menunjukkan kendala pembayaran (kekurangan likuiditas) mengarahkan manajemen untuk membatasi pertumbuhan dividen Berdasarkan pertimbangan dan tujuan investasi dari investor, maka perlu dilakukan perluasan penelitian untuk mengkaji faktor-faktor yang berpengaruh terhadap dividen (pendapatan dividen per lembar saham) berdasarkan informasi keuangan yang dipublikasikan oleh perusahaan, dan bukan didasarkan pada kebijakan yang ditempuh oleh manajemen perusahaan.

Perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tidak semuanya membagikan dividen kepada para pemegang sahamnya, baik itu dalam bentuk dividen tunai maupun dividen saham. Hal tersebut disebabkan oleh adanya pertimbangan-pertimbangan perusahaan dalam membuat keputusan kebijakan dan pembayaran dividen dalam setiap perusahan. Data yang diperoleh bahwa perusahaan terbuka yang membagikan dividen tunai kepada para pemegang sahamnya setiap tahun dari tahun 2004 hingga 2007 berjumlah 78 perusahaan dari 475 perusahaan diketahui bahwa sektor yang paling banyak membagikan dividen adalah sektor manufaktur (41 emiten) dan yang paling sedikit adalah properti (4 emiten). Hal ini dapat dilihat pada Tabel 1.1 berikut:

Tabel 1. 1

Sektor Dan Jumlah Perusahaan Yang Membagikan Dividen Periode 2004-2007

No Sektor Jumlah

1 Infrastruktur 7

2 Keuangan 16

3 Manufaktur 41

4 Perdagangan 7

5 Pertambangan 6

6 Properti 4


(13)

Sumber:

Pertimbangan dan tujuan dari investasi investor maka perlu dilakukan perluasan penelitian untuk mengkaji faktor-faktor yang mempengaruhi dividen dilihat dari informasi yang berhubungan dengan kondisi perusahaan adalah laporan keuangan yang menunjukan kinerja yang dihasilkan oleh manajemen perusahaan. Perkembangan kinerja keuangan perusahaan adalah 1) profitabilitas (diukur dengan laba bersih setelah pajak), 2) likuiditas (diukur dari cash current ratio), dan 3) pembiayaan (terutama dana yang diperoleh dari utang jangka panjang ditambah utang jangka pendek) yang diukur dengan rasio leverage yaitu debt to total asset. Sementara earning dapat dilihat dari Earning per Share (EPS), sedangkan dividen (terutama cash dividend) merupakan tujuan yang dinginkan oleh investor. Perkembangan kenerja perusahaan dapat dilihat pada Tabel 1. 2 sebagai berukut :

Tabel 1. 2

Perkembangan Kinerja Perusahaan (Dividen Kas, Current Ratio,

Debt to Total Asset, Return on Investment, Earning Per Share)

Periode 2004-2007

No Kinerja 2004 2005 2006 2007

1 Current Ratio (%) 296.59 283.92 269.83 286.67 2 Debt To Total Assets (%) 374.94 341.88 308.62 301.63 3 Return On Investment (%) 14.63 12.85 12.08 13.43 4 Earning Per Share (Rp) 782.09 631.53 644.63 779.36 5 Dividen Kas (Rp) 279.48 367.17 297.40 421.15

Sumber: ICMD (2008, diolah)

Perkembangan kinerja perusahaan dapat dilihat dari kinerja perusahaan melalui informasi yang berhubungan dengan laporan keuangan yaitu Pergerakan Deviden Kas periode 2004-2007 serta faktor-faktor yang mempengaruhinya, yaitu Current Ratio, Debt to Total Assets (DTA), Return on Investment (ROI), Earning Per Share (EPS) pada Gambar 1.1 berikut ini:


(14)

Gambar 1.1

Pergerakan Dividen Kas, Current Ratio,

Debt to Total Asset, Return on Investment, Earning Per Share Periode 2004-2007

0.00 100.00 200.00 300.00 400.00 500.00 600.00 700.00 800.00 900.00

2004 2005 2006 2007

Current Ratio (%)

Debt To Total Assets (%) Return On Investment (%) Earning Per Share (Rp) Dividen Kas (Rp)

Sumber:

Tabel 1. 2 dan Gambar 1. 1 menunjukkan bahwa perkembangan kinerja perusahaan dilihat dari faktor-faktor yang mempengaruhi dividen berfluktuasi selama tahun 2004-2007. Hal ini dapat kita lihat bahwa pada tahun 2004-2005 dividen yang diterima mengalami peningkatan dari Rp.279,48 menjadi Rp. 367,17 Current Ratio mengalami penurunan juga sebesar 296.59% menjadi 283.92%. DTA mengalami mengalami penurunan dari 374.94% menjadi 341.88%. ROI mengalami penurunan dari 14.63% menjadi 12.85%. EPS mengalami kenaikan dari Rp. 477,23 menjadi Rp. 631.53.


(15)

Pada tahun 2005-2006 dividen yang diterima mengalami penurunan dari Rp. 367.17menjadi Rp. 297.40. Current Ratio mengalami penurunan sebesar 283.92% menjadi 269.83%. DTA mengalami mengalami penurunan dari 341.88% menjadi 308.62%. ROI mengalami penurunan dari 12.85% menjadi 12.08. EPS mengalami peningkatan dari Rp. 631.53 menjadi Rp. 644.63.

Pada tahun 2006-2007 dividen yang diterima mengalami kenaikan dari Rp.

297.40 menjadi Rp. 421.15. Current Ratio mengalami peningkatan sebesar

269.83% menjadi 286.67%. DTA mengalami mengalami penurunan dari 308.62% menjadi 301.63%. ROI mengalami kenaikan dari 12.08% menjadi 13.43%. EPS mengalami kenaikan dari Rp. 644.63 menjadi Rp. 779.36.

Berdasarkan uraian di atas dan adanya ketertarikan peneliti untuk melanjutkan penelitian sebelumnya yang bertujuan melihat kekonsistenan hasil pada penelitian terdahulu, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Analisis Pengaruh Current Ratio (CR), Debt to Total Asset (DTA), Return on invesmant (ROI), dan Earning per Share (EPS) terhadap Dividen Kas pada Perusahaan Terbuka di Bursa Efek Indonesia”.

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang diuraikan diatas, maka penulis merumuskan masalah sebagai berikut :

Apakah Current Ratio (CR), Debt to Total Assets (DTA), Return on Investment (ROI) dan Earning per Share (EPS) berpengaruh terhadap Dividen Kas pada perusahaan terbuka di Bursa Efek Indonesia?


(16)

C. Kerangka Konseptual

Faktor yang mempengaruhi kebijakan dividen kas adalah bertitik tolak dari faktor-faktor yang dipertimbangkan oleh manajemen dan kepentingan investor yang didasarkan pada kinerja keuangan maka berdasarkan hasil penelitian sebelumnya dapat diidentifikasi variabel-variabel yang mungkin berpengaruh terhadap pendapatan dividen, terutama dividen tunai (cash dividend).

Hasil penelitian sebelumnya (Sunarto, 2003) menunjukkan bahwa variabel-variabel yang berpengaruh terhadap kebijakan dividen terdiri dari: profitabilitas, stabilitas dividen dan earning, likuditas, investasi, dan pembiayaan. Sementara berdasarkan laporan keuangan variabel-variabel tersebut dapat diidentifikasi sebagai berikut: (1) profitabilitas (diukur dengan laba bersih setelah pajak), (2) likuiditas (diukur dari cash current ratio), (3) investasi (diukur dari jumlah dana yang ditanamkan pada aktiva tetap operasi), dan (4) pembiayaan (terutama dana yang diperoleh dari utang jangka panjang ditambah utang jangka pendek) yang diukur dengan rasio leverage. Sementara earning dapat dilihat dari Earning per Share (EPS), sedangkan dividen (terutama cash dividend) merupakan tujuan yang dinginkan oleh investor dalam rangka memperoleh pendapatan dalam bentuk dividen dari hasil investasinya.

Rasio profitabilitas mengukur kemampuan perusahaan menghasilkan keuntungan pada tingkat penjualan, aset dan modal saham tertentu. Tingkat profitabilitas menentukan pembagian dalam bentuk dividen. Perusahaan yang memiliki tingkat profitabilitas yang tinggi akan membagikan dividen dengan persentase yang tinggi pula (Sundjaja, 2002:340).


(17)

Likuiditas perusahaan merupakan pertimbangan utama dalam banyak kebijakan dividen. karena dividen bagi perusahaan merupakan kas keluar, maka semakin besar likuiditas perusahaan secara keseluruhan akan semakin besar kemampuan perusahan untuk membayar dividen (Sartono, 2003 : 293).

Sundjaja (2002 ; 339) berpendapat bahwa jika perusahaan telah membuat pinjaman untuk memperluas usahanya atau pembiayan lainnya, maka perusahaan dapat melunasi pinjamannya pada saat jatuh tempo dengan menyisihkan cadangan-cadangan untuk melunasi pinjaman tersebut. Jika pinjaman itu diputuskan untuk dilunasi maka biasanya ada laba ditahan yang akan mengurangi dividen yang dibayarkan. Rasio leverage mengukur kemampuan perusahaan memenuhi kewajiban jangka panjangnya. Nilai rasio yang tinggi berarti perusahaan menggunakan hutang/financial leverage yang tinggi (Hanafi, 2004:40).

Tingkat pengembalian asset menentukan pembagian dalam bentuk dividen, dan perusahaan yang keuntungannya relatif teratur kemungkinan besar akan membagikan keuntungan dalam bentuk dividen dengan persentase yang lebih besar di banding dengan perusahaan dengan tingkat keuntungannya berfluktuasi (Sundjaja, 2002 : 340). Dalam hal ini terdapat adanya pengaruh profitabilitas dan stabilitas keuntungan (earning) terhadap jumlah dividen yang dibagikan oleh perusahaan.

Rasio pasar juga dapat digunakan unutk menganalisis kinerja suatu perusahaan yang berkaitan dengan kebijakan dividen. Rasio pasar menunjukkan informasi penting perusahaan yang diungkapkan dalam basis per saham. Semakin


(18)

tinggi tingkat rasio pasar yang diwakili oleh Earning per Share (EPS) maka semakin tinggi pula dividen yang dibagikan kepada investor (Hanafi, 2004:42).

Berdasarkan latar belakang dan perumusan masalah yang dikemukan sebelumnya, maka model kerangka konseptual yang digunakan adalah :

Sumber : Sunarto dan Kartika (2003)

Gambar 1. 2. Kerangka Konseptual

D. Hipotesis

Hipotesis atau jawaban sementara atas permasalahan yang dikemukakan adalah sebagai berikut :

Current Ratio (CR), Debt to Total Assets (DTA), Return on Investment (ROI) dan Earning per Share (EPS) berpengaruh terhadap dividen kas pada perusahaan terbuka di Bursa Efek Indonesia.

E. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian

Current Ratio (X1)

Debt to Total Assets (X2)

Return on invesment (X3)

Earning per Share (X4)


(19)

Tujuan penelitian ini adalah :

Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh Current Ratio (CR), Debt to Total Assets (DTA), Return on Investment (ROI) dan Earning per Share (EPS) terhadap Dividen Kas pada perusahaan terbuka di Bursa Efek Indonesia.

2. Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian ini adalah : a. Bagi perusahaan (emiten)

Bagi manajemen perusahaan dapat dijadikan pertimbangan dalam penentuan kebijakan dividen. Diharapkan dapat membantu manajer keuangan dalam pengambilan keputusan untuk menentukan besarnya dividen yang dibayarkan terutama dalam bentuk Dividen Kas bagi perusahaan yang sahamnya terdaftar dan aktif diperdagangkan di BEI. b. Bagi investor

Sebagai bahan pertimbangan yang bermanfaat untuk pengambilan keputusan investasi di pasar modal. Diharapkan investor dapat melakukan prediksi pendapatan dividen (terutama Dividen Kas) yang akan diterima oleh para pemegang saham biasa.

c. Bagi pihak lain

Penelitian ini bermanfaat memberikan sumbangan pemikiran dan informasi bagi pihak lain yang ingin melakukan penelitian lebih lanjut mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi Dividen Kas.


(20)

Penelitian ini bermanfaat untuk pengembangan ilmu pengetahuan dan menambah wawasan dan pola pikir tentang analisis faktor-faktor yang mempengaruhi pendapatan dividen (Dividen Kas) bagi perusahaan yang sahamnya terdaftar dan aktif diperdagangkan di Buras Efek Indonesia.

F.

Metode Penelitian 1. Batasan Operasional

Batasan operasional dalam penelitian ini adalah :

a. Faktor-faktor yang mempengaruhi dividen kas antara lain: Current Ratio (CR), Debt to Total Assets (DTA), Return On Investment (ROI), dan Earning per Share (EPS).

b. Dividen kas (tunai) bagi perusahaan yang sahamnya aktif diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia selama periode 2004 hingga 2007.

c. Data laporan keuangan semua perusahaan yang sahamnya aktif

diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia periode 2004 hingga 2007. 2. Definisi Operasional

Penelitian ini terdapat beberapa variabel yaitu variabel terikat (dependen) dan variabel bebas (independen). Variabel terikat (Y) adalah dividen kas, sedangkan variabel bebas (X) terdiri dari Current Ratio (CR), Debt to Total Assets (DTA), Return on Investment (ROI), dan Earning per Share (EPS).

a. Variabel dependen (terikat, Y) Dividen tunai (kas)


(21)

Dividen tunai (kas) merupakan variabel terikat. Dividen tunai disebut juga dividen per share yang menggambarkan berapa jumlah pendapatan per lembar saham yang akan di distribusikan atau jumlah dividen yang dibayarkan secara tuani oleh perusahaan pada setiap pemegang saham. Dividen kas (dividen yang diterima) di hitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut (Syamsuddin, 2000 : 267) :

Dividen kas =

Saham Lembar Jumlah

Kas Dividen Total

b. Variabel independen (bebas, X) 1.Current Ratio (CR) (X1)

Rasio ini menunjukan besarnya kewajiban lancar yang ditutup dengan aktiva yang diharapakan dengan konversi menjadi kas dalam jangka pendek. Semakin tinggi Current Ratio berarti semakin besar kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban financial jangka pendeknya (Sartono, 2001:116). Current ratio dapat dihitung sebagai berikut (Bringham dan Houston, 2001 : 79) :

Current Ratio =

lancar kewajiban

lancar Aktiva

2.Debt to Total Assets (DTA) (X2)

Debt to Total Assets (DTA) adalah rasio yang mengukur tingkat penggunaan hutang terhadap total asset yang dimiliki perusahaan. Debt to Total Assets (DTA) dapat dihitung sebagai berikut (Bringham dan Houston, 2001 : 86) :

Debt to total asset =

aktiva Total

Hutang Total

x 100%


(22)

Return on invesment (ROI) atau sering juga disebut Return on Total Asset (ROA) adalah merupakan pengukuran kemampuan perusahaan secara keseluruhan aktiva yang tersedia di dalam perusahaan. Semakin tinggi rasio ini semakin baik keadaan suatu perusahaan. Return on Invesment (ROI) dapat dihitung sebagai berikut (Syamsuddin, 2000 : 63) :

ROI =

Aktiva Total

pajak dan bunga sesudah bersih

Laba

x 100%

4.Earning per Share (EPS) (X4)

Earning per Share (EPS) merupakan rasio yang menunjukkan berapa besar keuntungan yang diperoleh investor atau pemegang saham untuk setiap lembar saham. Semakin tinggi nilai EPS, semakin besar laba yang tersedia bagi pemegang saham. EPS dihitung dengan rumus (Darmadji 2006 : 195) :

EPS =

beredar saham

Jumlah

bersih Laba

3. Populasi dan Sampel

Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah semua semua perusahaan yang terdaftar (listing) di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada periode Januari 2004 sampai dengan Desember 2007. Penarikan sampel yang dilakukan oleh penulis adalah dengan menggunakan desain sampel non probabilitas dengan metode “judgment sampling”. Judgment Sampling adalah salah satu jenis purposive sampling dimana peneliti memilih sampel berdasarkan penilaian terhadap beberapa karakteristik anggota sampel yang disesuaikan dengan maksud


(23)

penelitian (Kuncoro, 2003:119). Adapun kriteria yang digunakan untuk pemilihan sampel adalah sebagai berikut :

1. Emiten yang membagikan dividen secara berturut-turut selama periode 2004-2007 dalam satuan rupiah.

2. Emiten yang tetap listing dan tidak di suspend selama periode 2004-2007 di Bursa Efek Indonesia (BEI).

3. Emiten yang memiliki data laporan keuangan yang lengkap selama periode 2004-2007.

Tabel 1. 3

Jumlah Sampel Berdasarkan Karateristik Penarikan Sampel

No Karateristik Sampel Jumlah

1

Emiten membagikan dividen secara berturut-turut selama periode 2004-2007 dalam satuan rupiah.

81

2

Emiten yang di suspend selama periode 2004-2007 di Bursa Efek Indonesia (BEI).

(14)

3

Emiten yang memiliki data laporan keuangan yang tidak lengkap selama periode 2004-2007.

(15)

Jumlah 52

Sumber:

Tabel 1. 3 menunjukan hasil investigasi dari karateristik penarikan sampel diatas dan diperoleh data sampel penelitian sebanyak 52 perusahaan. Adapun sampel-sampel penelitian tersebut dapat dilihat pada Tabel 1.4.

Tabel 1. 4 Sampel Penelitian

NO NAMA EMITEN

KODE EMITEN

1 AKR CORPORINDO TBK AKRA

2 ANEKA TAMBANG TBK ANTM


(24)

4 ASAHIMAS FLAT GLASS TBK AMFG

5 ASTRA AGRO LESTARI TBK AALI

6 ASTRA AUTOPART TBK AUTO

7 ASTRA GRAPHIA TBK ASGR

8 ASTRA INTERNASIONAL TBK ASII

9 BRISTOL MYERS SQUIBB INDONESIA TBK SQBI

10 CITRA TUBINDO TBK CTBN

11 COLORPARK INDONESIA TBK CLPI

12 DELTA DJAKARTA TBK DLTA

13 EKADHARMA INTERNASIONAL TBK EKAD

14 FAST FOOD INDONESIA TBK FAST

15 GUDANG GARAM TBK GGRM

16 HEXINDO ADIPERKASA TBK HEXA

17 INDOFOOD SUKSES MAKMUR TBK INDF

18 INDO-RAMA SYNTHETICS TBK INDR

Lanjutan

Tabel 1. 4 Sampel Penelitian

NO NAMA EMITEN

KODE EMITEN

19 INDOSAT TBK ISAT

20 KAGEO IGAR JAYA TBK IGAR

21 KIMIA FARMA TBK KAEF

22 LAUTAN LUAS TBK LTLS

23 LION METAL WORK TBK LION

24 LIONMESH PRIMA TBK LMSH

25 MANDOM INDONESIA TBK TCID

26 MATAHARI PUTRA PRIMA TBK MPPA

27 MAYORA INDONESIA TBK MYOR

28 MEDCO ENERGI INTERNASIONAL TBK MEDC

29 MERCK TBK MERK

30 MULTI BINTANG INDONESIA TBK MLBI

31 PAN BROTHERS TBK PNSE

32 PETROSEA INDONESIA TBK PTRO

33 PLAZA INDONESIA REALTY TBK PLIN

34 POOL ADVISTA INDONESIA TBK POOL

35 PUDJIADI AND SONS TBK PNSE

36 RAMAYANA LESTARI SENTOSA TBK RALS

37 RIG TENDERS INDONESIA TBK RIGS

38 SAMUDERA INDONESIA TBK SMDR

39 SELAMAT SEMPURNA TBK SMSM

40 SEPATU BATA TBK BATA

41 SORINI CORPORATION TBK SOBI


(25)

43 SURYA TOTO INDONESIA TBK TOTO 44 TAMBANG BATU BARA BUKIT ASAM TBK PTBA 45 TELEKOMUNIKASI INDONESIA TBK TLKM

46 TEMPO SCAN PASIFIC TBK TSPC

47 TIGARAKSA SATRIA TBK TGKA

48 TIMAH TBK TINS

49 TRIAS SENTOSA TBK TRST

50 TUNAS BARU LAMPUNG TBK TBLA

51 TUNAS RIDEAN TBK TURI

52 UNILEVER INDONESIA TBK UNVR

Sumber:

4. Tempat dan Waktu Penelitian a. Tempat Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Bursa Efek Indonesia melalui media internet dengan situs

b. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan dari bulan September 2008 sampai dengan bulan Maret 2009.

5. Jenis dan Sumber data

Data yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah data kuantitatif yang bersumber dari data sekunder. Data sekunder merupkan data yang diperoleh secara tidak langsung yaitu melalui internet, buku–buku referensi, surat kabar, jurnal–jurnal penelitian dan literatur ilmiah lainnya yang berkaitan dengan topik bahasan dalam penelitian.


(26)

Metode analisis data dalam penelitian menggunakan tahap-tahap sebagai berikut:

a. Deskripsi Variabel

Pada tahap ini dilakukan perhitungan masing-masing variabel terkait yaitu variabel terikat (dependen) dan variabel bebas (independen) berdasarkan rumus yang telah dikemukakan sebelumnya.

b. Penerapan Model Analisis

Tahap ini akan dijelaskan hubungan antara variabel terikat dan variabel bebas dengan rumus:

Y = a + b1X1+ b2X2+ b3X3+ b4X4 + e

Dimana : Y = Dividen Kas

X1 = Current Ratio

X2 = DTA

X3 = ROI

X4 = EPS

a = konstanta

b 1,2,3,4 = koefisien regresi variabel X 1,2,3,4

e = error term atau variabel yang tidak diteliti c. Pengujian Asumsi Klasik

Data sebelum dianalisis maka, model regresi berganda diatas harus memenuhi syarat asumsi klasik yang meliputi:

1. Uji Normalitas

Tujuan uji normalitas adalah untuk mengetahui apakah distribusi sebuah data mengikuti atau mendekati distribusi normal (Situmorang


(27)

et al, 2008:55). Uji normalitas dengan menggunakan pedekatan Kolmogorov Smirnov. Dengan menggunakan tingkat signifikan 5% maka jika nilai Asymp Sig. (2-tailed) di atas nilai signifikan 5% artimya variable residual berdistribusi normal (Situmorang et al, 2008:62).

2. Uji Heteroskedastisitas

Uji ini bertujuan menguji Adanya varians variabel independen (homokedastisitas). Model regresi yang baik adalah tidak terjadi heteroskedastisitas. Heteroskedastisitas diuji dengan menggunakan uji Glejser dengan pengambilan keputusan jika variabel independen secara statistik mempengaruhi variabel dependen, maka ada indikasi terjadinya heteroskedastisitas. Jika probabilitas signifikannya di atas tingkat kepercayaan 5% dapat disimpulkan model regresi tidak mengarah adanya heteroskedastisitas.

3. Uji Autokorelasi

Uji ini bertujuan menguji apakah dalam sebuah model regresi linear ada korelasi antara kesalahan penggangu pada periode t dan kesalahan pengganggu pada periode sebelumnya. Metode deteksi terhadap autokorelasi dilakukan dengan metode Durbin Watson. Kriteria pengambilan keputusan dapat dilihat pada Tabel 1. 5.

Tabel 1. 5

Kriteria Pengambilan Keputusan Uji Autokorelasi

Hipotesis nol Keputusan Jika

Tidak ada autokorelasi positif Tolak 0<d<dl

Tidak ada autokorelasi positif No decision dl≤d≤du Tidak ada korelasi negatif Tolak 4-dl<d<4

Tidak ada korelasi negatif No decision 4-du≤d≤4-dl

Tidak ada autokorelasi, positif atau negatif Tidak ditolak du<d<4-du


(28)

4. Uji Multikolinearitas

Variabel independen yang satu dengan yang lain dalam model regresi berganda tidak saling berhubungan secara sempurna. Untuk mengetahui ada tidaknya gejala multikolinearitas dapat dilihat dari besarnya nilai Tolerance dan VIF (Variance Inflation Factor) melalui program SPSS 13.0. Tolerance mengukur variabilitas variabel terpilih yang tidak dijelaskan oleh variabel independen lainnya. Nilai umum yang biasa dipakai adalah nilai Tolerance > 0,1 atau nilai VIF < 5, maka tidak terjadi multikolinearitas (Situmorang et al, 2008:104).

d. Pengujian Hipotesis

1. Pengujian Signifikan Simultan (Uji F)

Uji F statistik digunakan untuk menguji keberartian pengaruh dari seluruh variabel bebas (Xi) secara bersama-sama (serentak) terhadap variabel tidak bebas (Y). Hipotesis dirumuskan sebagai berikut:

1). H0 : b1, b2 = 0

Artinya tidak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan secara bersama-sama dari seluruh variabel bebas (Xi) terhadap variabel tidak bebas (Y).

2). H0 : b1, b2 ≠ 0

Artinya terdapat pengaruh yang positif dan signifikan secara bersama-sama dari seluruh variabel (Xi) terhadap variabel tidak bebas (Y). Kriteria pengambilan keputusan yaitu:


(29)

Ha diterima jika Fhitung > Ftabel Pada tingkat kepercayaan 95%.

2. Pengujian Signifikansi secara Parsial (Uji-t)

Test uji secara parsial menguji setiap variabel (Xi) apakah mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan terhadap variabel tidak bebas (Y). Bentuk pengujiannya sebagai berikut:

1). H0: bi = 0

Artinya tidak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari masing-masing variabel bebas (Xi) terhadap variabel tidak bebas (Y).

2). H0 : bi ≠ 0

Artinya terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari masing-masing variabel bebas (Xi) terhadap variabel tidak bebas (Y).

Dengan menggunakan tingkat signifikansi ( ) 5% dan derajat

kebebasan (n-2), kemudian dibandingkan dengan t hitung yang

diperoleh untuk menguji signifikansi pengaruh. Kriteria pengambilan keputusan (KPK), yaitu: H0 diterima jika thitung< ttabel

Ha diterima jika thitung> ttabel e. Koefisien Determinasi (R2)

Pengujian kontribusi pengaruh dari seluruh variabel bebas (Xi) secara bersama-sama terhadap variabel tidak bebas (Y) dapat dilihat dari koefisien determinasi berganda (R2) dimana 0 < R2 < 1. Hal ini menunjukkan jika nilai R2 semakin dekat pada nilai 1, maka pengaruh


(30)

variabel bebas terhadap variabel tidak bebas semakin kuat. Sebaliknya jika nilai R2 semakin dekat pada nilai 0 maka pengaruh variabel bebas terhadap variabel tidak bebas semakin lemah.

Dengan menggunakan tingkat signifikan ( ) 5% dan derajat kebebasan (n-2), kemudian dibandingkan dengan thitung yang diperoleh untuk menguji signifikansi pengaruh.

Kriteria pengambilan keputusan (KPK) yaitu : H0 diterima jika thitung < ttabel

Ha diterima jika thitung > ttabel

BAB II

URAIAN TEORITIS

A. Penelitian Terdahulu

Sunarto dan Kartika (2003) melakukan penelitian dengan judul “Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Dividen Kas di Bursa Efek Jakarta”. Penelitian ini dilakukan untuk menguji dan mengetahui pengaruh rasio likuiditas, leverage dan profitabilitas terhadap dividen kas. Para meter yang digunakan untuk mewakili likuiditas adalah Cash Ratio, Current Ratio ; leverage parameternya Debt to Total Assets (DTA) ; profitabilitas diwakili oleh Return on Invesment (ROI) dan Earning per Share (EPS).

Hasil penelitian menunjukan bahwa secara simultan variabel Current Ratio (CR), Debt to Total Assets (DTA), oleh Return on Invesment (ROI) mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap pendapatan dividen (dividen kas). Secara


(31)

parsial variabel Cash Ratio, Current Ratio, Debt to Total Assets (DTA), Return on Invesment (ROI) tidak mempunyai pengaruh yang signifikan, dan hanya Earning per Share (EPS) yang mempunyai pengaruh terhadap pendapatan dividen (dividen kas).

B. Pengertian Saham

Saham merupakan tanda penyertaan modal pada suatu perseroan terbatas (Anoraga, 2006:54). Saham juga dapat di defenisikan sebagai penyertaan atau pemilikan seseorang atau badan dalam suatu perusahaan atau perseroan terbatas. Saham berwujud selembar kertas yang menerangkan bahwa pemilik kertas adalah pemilik perusahaan yang menerbitkan surat berharga tersebut.

Saham yang diperdagangkan dibursa efek ada dua jenis yaitu saham biasa (common stock) dan saham preferen (prefered stock). Saham biasa (common stock) adalah saham yang menempatkan pemiliknya pada posisi yang paling junior dalam pembagian dividen dan hak atas harta kekayan perusahaan apabila perusahaan tersebut dilikuidasi. Sedangkan, saham preferen (prefered stock) adalah saham yang memiliki karateristik gabungan antara obligasi dan saham biasa, karena bisa menghasilkan pendapatan tetap, tetapi juga bisa tidak mendatangkan hasil seperti yang dikehendaki investor. Dari kedua jenis saham tersebut saham biasa (common stock) yang paling banyak diperdagangkan di pasar modal.


(32)

Keuntungan yang diperoleh investor dengan membeli atau memiliki saham, yaitu (Darmadji, 2006:11):

1. Dividen

Dividen adalah pembagian keuntungan yang diberikan perusahaan penerbit saham atas keuntungan yang dihasilkan oleh perusahaan. Dividen yang dibagikan perusahaan dapat berupa dividen tunai (cash dividen) yaitu kepada setiap pemegang saham diberikan dividen berupa uang tunai dalam rupiah tertentu untuk setiap pemegang saham, atau dapat pula berupa dividen saham (stock dividen) yaitu kepada setiap pemegang saham diberikan dividen dalam bentuk saham.

2. Capital Gain

Capital gain merupakan selisih antara harga beli dan harga jual. Capital gain terbentuk karena adanya aktivitas perdagangan saham di pasar sekunder. Umumnya investor dengan orientasi jangka pendek mengejar keuntungan melalui capital gain.

Selain keuntungan, saham juga memiliki risiko antara lain (Darmadji, 2006:13) :

1. Tidak Mendapat Dividen

Perusahaan akan membagikan dividen jika operasinya menghasilkan keuntungan. Oleh karena itu, perusahaan tidak dapat membagikan dividen jika mengalami kerugian.


(33)

Aktivitas perdagangan saham, investor tidak selalu mendapatkan capital gain atau keuntungan atas saham yang dijualnya. Adakalanya investor harus menjual saham dengan harga jual lebih rendah dari harga beli. Dengan demikian, seorang investor mengalami capital loss.

3. Perusahaan Bangkrut atau Dilikuidasi

Sebuah perusahaan bangkrut atau dilikuidasi, maka secara otomatis saham perusahaan tersebut akan dikeluarkan dari bursa atau di-delist sesuai dengan peraturan pencatatan saham di bursa efek. Dalam kondisi perusahaan dilikuidasi maka pemegang saham akan menempati posisi lebih rendah dibanding kreditur atau pemegang obligasi dalam hal pelunasan hak jika semua aset perusahaan dijual.

4. Saham Dikeluarkan dari Bursa (Delisting)

Saham perusahaan di-delist dari bursa umumnya dikarenakan kinerja yang buruk, misalnya dalam kurun waktu tertentu tidak pernah diperdagangkan, mengalami kerugian beberapa tahun, tidak membagikan dividen secara beturut-turut selama beberapa tahun dan berbagai kondisi lainnya sesuai peraturan pencatatan efek di bursa.

5. Saham Dihentikan Sementara

Saham di-suspend berarti saham tersebut berhenti perdagangannya sementara oleh otoritas bursa, dan pemodal tidak diperbolehkan menjual sahamnya sampai suspend itu dicabut. Suspend biasanya berlangsung dalam waktu singkat, misalnya satu sesi perdagangan namun dapat pula


(34)

berlangsung dalam beberapa hari perdagangan. Perusahaan yang di-suspend oleh otoritas bursa biasanya karena sahamnya mengalami lonjakan harga yang luar biasa.

D. Pengertian Dividen

Dividen yang paling umum dibagikan perusahaan adalah bentuk kas. Yang perlu diperhatikan pimpinan perusahaan sebelum membuat pengumuman adanya dividen kas adalah apakah jumlah kas yang ada mencukupi untuk pembagian dividen tersebut. Dividen tunai (cash dividend) merupakan dividen yang dibayarkan dalam bentuk uang tunai. Sedangkan dividen saham (stock dividend) merupakan dividen yang di bayarkan dalam bentuk saham dengan proporsi tertentu.

Dividen adalah bagian laba yang diberikan emiten kepada para pemegang saham, baik dalam bentuk dividen tunai dan dividen saham. Dividen tunai yang diharapkan merupakan variabel pengembalian utama dimana pemilik dan investor akan menentukan nilai saham. Dividen tunai adalah sumber aliran kas untuk pemegang saham dan memberikan informasi tentang kinerja perusahaan saat ini dan akan datang. Laba ditahan merupakan pendapatan yang tidak dibagikan sebagai dividen, karenanya merupakan bentuk pembiayaan intern (Sundjaja dan Barlian, 2002:332).

Pembayaran dividen, perusahaan dapat menggunakan bentuk-bentuk tertentu pembayaran dividen. Dividen dapat dibayarkan dalam bentuk dividen tunai (cash dividend), dividen dalam bentuk aktiva yang lain (property dividend),


(35)

dividen dalam bentuk surat utang (notes), ataupun dividen dalam bentuk saham (stock dividend).

E.

Tujuan Pembagian Dividen

Tujuan dari pembagian dividen adalah sebagai berikut:

1. Untuk memaksimumkan kemakmuran bagi para pemegang saham,

karena tingginya dividen yang dibayarkan akan mempengaruhi harga saham.

2. Untuk menunjukkan likuiditas perusahaan. Dengan dibayarkannya

dividen, diharapkan kinerja perusahaan dimata investor bagus dan dapat diakui bahwa perusahaan mampu menghadapi gejolak ekonomi dan mampu memberikan hasil kepada investor.

3. Sebagian investor memandang bahwa resiko dividen adalah lebih rendah dibanding resiko capital gain.

4. Untuk memenuhi kebutuhan para pemegang saham akan pendapatan tetap yang digunakan untuk keperluan konsumsi.

5. Dividen dapat digunakan sebagai alat komunikasi antara manajer dan pemegang saham.

F. Teori Dividen

Teori-teori dari preferensi investor tentang pembayaran dividen antara lain (Brigham dan Houston, 2002:66):


(36)

Teori yang dikemukakan oleh Merton Miller dan Franco Modigliani (MM). Mereka berpendapat bahwa nilai suatu perusahaan hanya ditentukan oleh kemampuan dasarnya untuk menghasilkan laba dan resiko bisnisnya. Dengan kata lain, MM berpendapat bahwa pendapatan tersebut dibagi diantara dividen dan laba yang ditahan.

2. Teori Bird in the Hand

Teori yang dikemukakan oleh Myron Gordon dan John Lintner. Mereka berpendapat bahwa tingkat pengembalian atas ekuitas akan turun apabila rasio pembagian dividen dinaikkan karena para investor kurang yakin terhadap penerimaan keuntungan modal (capital gain) yang akan dihasilkan dari laba yang ditahan dibandingkan dengan seandainya mereka menerima dividen. Gordon dan Lintner berpendapat bahwa sesungguhnya investor jauh lebih menghargai pendapatan yang diharapkan dividen daripada pendapatan dari keuntungan modal (capital gain).

3. Teori Preferensi Pajak

Teori yang menyatakan bahwa investor lebih menyukai pembagian dividen yang rendah daripada tinggi. Hal ini karena adanya pajak yang dikenakan pada dividen. Investor menganggap bahwa pertumbuhan laba mungkin dianggap menghasilkan kenaikan harga saham, dan keuntungan modal (capital gain) yang pajaknya rendah akan menggantikan dividen yang pajaknya lebih tinggi.


(37)

Faktor-faktor yang mempengaruhi kebijakan dividen antara lain (Sundjaja dan Barliana, 2002:339) :

1. Peraturan hukum

a. Peraturan mengenai laba bersih menetukan bahwa dividen dapat dibayar dari laba tahun-tahun lalu dan laba tahun berjalan.

b. Peraturan mengenai tindakan yang merugikan modal dengan

melarang pembayaran dividen yang berasal dari modal.

c. Peraturan mengenai tidak mampu bayar artinya perusahaan boleh tidak membayar dividen jika tidak mampu.

2. Likuiditas

Likuiditas perusahaan merupakan pertimbangan utama dalam banyak kebijakan dividen. Karena dividen bagi perusahaan merupakan kas keluar, maka semakin besar posisi kas dan likuiditas perusahaan secara keseluruhan akan semakin besar kemampuan perusahaan untuk membayar dividen (Sartono, 2001:293)

3. Membayar Pinjaman

Jika perusahaan telah membuat pinjaman untuk memperluas usahanya atau untuk pembayaran lainnya maka ia dapat melunasi pinjamannya pada saat jatuh tempo atau ia dapat menyisihkan cadangan-cadangan untuk melunasi pinjaman. Jika diputuskan bahwa pinjaman itu akan dilunasi, maka biasanya harus ada laba ditahan.


(38)

Kontrak pinjaman, apalagi jika menyangkut pinjaman jangka panjang seringkali membatasi kemampuan perusahaan untuk membayar dividen tunai.

5. Pengembangan Aktiva

Semakin cepat pertumbuhan perusahaan semakin besar kebutuhannya untuk membiayai pengembangan aktiva perusahaan. Semakin banyak dana yang dibutuhkan di kemudian hari, semakin banyak laba yang harus ditahan dan tidak dibayarkan.

6. Tingkat Pengembalian

Tingkat pengembalian atas aset menentukan pembagian laba dalam bentuk dividen yang dapat digunakan oleh pemegang saham baik ditanamkan kembali di dalam perusahaan maupun tempat lain.

7. Stabilitas Keuntungan

Perusahaan yang keuntungannya relatif teratur seringkali dapat memperkirakan bagaimana keuntungan di kemudian hari. Maka perusahaan seperti itu kemungkinan besar akan membagikan keuntungannya dalam bentuk dividen dengan presentasi yang lebih besar dibandingkan dengan perusahaan yang keuntungannya berfluktuasi.

H. Kebijakan Pemberian Dividen

Kebijakan dividen merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dengan keputusan pendanaan perusahaan. Kebijakan dividen merupakan keputusan apakah laba yang diperoleh perusahaan pada akhir tahun akan dibagi kepada


(39)

pemegang saham dalam bentuk dividen atau akan ditahan untuk menambah modal guna pembiyaan di masa yang akan datang. Rasio pembayaran dividen (Dividend Payout Ratio) menentukan jumlah laba dibagi dalam bentuk dividen kas dan laba yang ditahan sebagai bentuk sumber pendanaan. Ratio ini menunjukkan persentase laba perusahaan yang dibayarkan sebagai pemegang saham biasa perusahaan berupa dividen kas.

Laba ditahan dalam jumlah yang besar, berarti laba yang akan dibayarkan sebagai dividen menjadi lebih kecil. Persentase dari pendapatan yang akan dibayarkan kepada pemegang saham sebagai cash dividend disebut Dividend Payout Ratio. Aspek penting dari kebijakan dividen adalah menentukan alokasi laba yang sesuai diantara pembayaran laba sebagai dividen dengan laba yang ditahan di perusahaan. Ada beberapa bentuk pemberian dividen secara tunai atau cash dividend yang diberikan oleh perusahaan kepada pemegang saham. Bentuk kebijakan dividen tersebut adalah (Sutrisno, 2000:323) :

1. Kebijakan pemberian dividen stabil

Kebijakan pemberian dividen yang stabil ini artinya akan diberikan secara tetap per lembar sahamnya untuk jangka waktu tertentu walaupun laba yang diperoleh perusahaan berfluktuasi.

Kebijakan pembayaran dividen yang stabil ini banyak dilakukan oleh perusahaan, karena beberapa alasan :

a. Bisa meningkatkan harga saham, sebab dividen yang stabil diprediksi memiliki risiko yang kecil.


(40)

b. Bisa memberikan kesan kepada para investor bahwa perusahaan mempunyai prospek yang baik di masa akan datang.

c. Akan menarik investor yang memanfaatkan dividen untuk keperluan

konsumsi sebab dividen selalu dibayarkan. 2. Kebijakan dividen yang meningkat

Dengan kebijakan ini, perusahaan akan membayarkan dividen kepada pemegang saham dengan jumlah yang selalu meningkat dengan pertumbuhan yang stabil.

3. Kebijakan dividen dengan rasio yang konstan

Kebijakan ini memberikan dividen yang besarnya mengikuti besarnya laba yang diperoleh oleh perusahaan. Semakin besar laba yang diperoleh, semakin besar dividen yang dibayarkan. Demikian pula sebaliknya bila laba kecil, dividen yang dibayarkan juga kecil.

4. Kebijakan pemberian dividen reguler ditambah ekstra

Kebijakan pemberian dividen, dengan cara ini perusahaan menentukan jumlah pembayaran dividen per lembar yang dibagikan kecil, kemudian ditambahkan dengan ekstra dividen bila keuntungannya mencapai jumlah tertentu.

Kebijakan dividen yang yang optimal pada pada suatu perusahaan adalah kebijakan keseimbangan diantara dividen saat ini dan pertumbuhan di masa mendatang sehingga memaksimumkan harga saham (Astuti, 2004: 144). Secara umum ada tiga dasar dari kebijakan dividen, antara lain:


(41)

1. Kebijakan dividen biasa

Pada kebijakan dividen biasa atau reguler dividend policy, perusahaan membayar dividen per lembar saham dalam rupiah yang tetap setiap periode. Kebijakan ini meniadakan keragu-raguan investor atau pemegang saham sekaligus menginformasikan bahwa perusahaan dalam keadaan baik dan lancar. Pada kebijakan ini dividen per lembar saham tidak pernah turun. 2. Kebijakan dividen dengan persentase tetap pembayaran dividen tunai

Kebijakan ini dikenal dengan nama constant payout ratio dividend policy. 3. Kebijakan dividen rendah plus ekstra

Kebijakan ini dikenal dengan nama lower reguler and ekstra dividend policy. Menurut kebijakan ini perusahaan membayar dividen tunai secara rutin setiap periode dalam jumlah yang tetap dan rendah. Jika laba perusahaan periode yang bersangkutan sangat baik maka jumlah pembayaran tetap tersebut akan ditambah pembayaran dividen ekstra. Pada jumlah pembayaran reguler atau biasa, yang tetap ini menjamin kepastian bagi pemilik saham dan karena jumlahnya rendah hal ini juga akan menenteramkan perusahaan. Pada laba yang sangat bagus, perusahaan akan membayarakan ekstra dividen bagi pemegang saham. Pembayaran ekstra ini akan disambut baik oleh pasar dan akan menaikkan harga saham.

I. Analisis Fundamental dan Rasio Keuangan

Analisis fundamental berhubungan dengan kondisi keuangan perusahaan. Dengan analisis ini diharapkan calon investor akan mengetahui bagaimana operasional dari perusahaan yang nantinya menjadi milik investor. Pada umumnya


(42)

nilai suatu saham sangat dipengaruhi oleh kinerja dari perusahaan bersangkutan (Anoraga, 2006:108).

Bagi para investor yang melakukan analisis fundamental, informasi laporan keuangan yang diterbitkan perusahaan merupakan salah satu jenis informasi yang paling mudah didapatkan dibandingkan alternatif informasi lainnya. Disamping itu, informasi laporan keuangan akuntansi sudah cukup menggambarkan kepada investor sejauh mana perkembangan kondisi perusahaan selama ini dan apa yang telah dicapainya (Tandelilin, 2001:232).

Analisis fundamental dapat menggunakan analisis rasio keuangan. Analisis rasio keuangan akan melihat teknik analisis laporan keuangan dengan menggunakan rasio-rasio keuangan. Rasio keuangan tersebut dapat dikelompokkan sebagai berikut:

1. Rasio Likuiditas

Rasio likuiditas menyatakan kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajibannya dalam jangka waktu pendek. Rasio ini terbagi menjadi Current Ratio, Quick Ratio, dan Net-Workoing Capital.

2. Rasio Leverage

Rasio leverage menunjukkan kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka panjang, dimana rasio ini terbagi menjadi Debt Ratio, Debt to Equity Ratio, Long-Term Debt to Equity Ratio, Long-Term Debt to Capilization Ratio, Times Interest Earned, Cash Flow Interest Coverage dan Cash Return on Sales.


(43)

Rasio profitabilitas menunjukkan kemampuan dari perusahaan dalam menghasilkan keuntungan, terbagi menjadi Gross Profit Margin, Net Profit Margin, Return on Assets (ROA), Return on Equity (ROE), dan Operating Ratio.

4. Rasio Pasar

Rasio pasar menunjukkan informasi penting perusahaan dan diungkapkan dalam basis per saham. Rasio ini terbagi menjadi Dividend per Share, Earning per Share (EPS), Dividend Payout Ratio, Price Earning Ratio, Book Value per Share, dan Price to book Value.

BAB III

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

A. Sejarah Bursa Efek Indonesia

Bursa Efek Indonesia adalah salah satu bursa saham yang dapat memberikan peluang investasi dan sumber pembiayaan dalam upaya mendukung pembangunan Ekonomi Nasional. Bursa Efek Indonesia berperan juga dalam upaya


(44)

mengembangkan pemodal lokal yang besar dan solid untuk menciptakan Pasar Modal Indonesia yang stabil.

Sejarah Bursa Efek Indonesia berawal dari berdirinya Bursa Efek di Batavia, yang dikenal sebagai Jakarta pada saat ini, oleh pemerintah Hindia Belanda pada tanggal 14 Desember 1912. Sekuritas yang diperdagangkan adalah saham dan obligasi perusahaan-perusahaan Belanda yang beroperasi di Indonesia, obligasi yang diterbitkan oleh pemerintah Hindia Belanda dan sekuritas lainnya.

Perkembangan Bursa Efek di Batavia sangat pesat sehingga mendorong pemerintah Belanda membuka Bursa Efek Surabaya pada tanggal 11 Januari 1925 dan Bursa Efek Semarang pada tanggal 1 Agustus 1925. Kedua bursa ini kemudian ditutup karena terjadinya gejolak politik di Eropa awal tahun 1939. Bursa Efek di Jakarta pun akhirnya ditutup juga akibat terjadinya perang dunia ke dua tahun 1942, sekaligus menandai berakhirnya aktivitas pasar modal di Indonesia.

Pasar modal di Indonesia kembali digiatkan dengan dibukanya kembali Bursa Efek di Jakarta pada tanggal 3 Juni 1952. Pada tahun 1958 kegiatan Bursa Efek di Jakarta kembali dihentikan karena adanya inflasi dan resesi ekonomi. Hal ini tak berlangsung lama sebab Bursa Efek di Jakarta dibuka kembali dan akhirnya mengalami kebangkitan pada tahun 1970. Kebangkitan ini disertai dengan dibentuknya Tim Uang dan Pasar Modal, disusul tahun 1976 berdirinya BAPEPAM (Badan Pelaksana Pasar Modal) serta berdirinya perusahaan dan investasi PT Danareksa. Kebangkitan ini didukung dengan diresmikannya aktivitas perdagangan di Bursa Efek Jakarta oleh Presiden Soeharto pada tahun 1977.


(45)

Pemerintah mengeluarkan kebijakan Paket Deregulasi Desember 1987 dan Desember 1988 tentang diperbolehkannya swastanisasi Bursa Efek. Paket Deregulasi ini kemudian mendorong Bursa Efek Jakarta berubah menjadi PT Bursa Efek Jakarta (BEJ) pada tanggal 13 Juli 1992. Pada tahun itu juga BAPEPAM yang awalnya Badan Pelaksana Pasar Modal berubah menjadi Badan Pengawas Pasar Modal.

Bursa Efek Jakarta berkembang dengan pesat sehingga kegiatannya semakin ramai dan kompleks. Hal ini menyebabkan sistem perdagangan manual yang selama ini dilakukan di Bursa Efek Jakarta tidak lagi memadai. Pada tanggal 22 Mei 1995 diterapkanlah suatu sistem otomatis yang dinamakan JATS (Jakarta Automatic Trading System). Sistem yang baru ini dapat memfasilitasi perdagangan saham dengan frekuensi lebih besar dan lebih menjamin kegiatan pasar yang adil dan transparan dibanding dengan sistem perdagangan manual.

Bursa Efek Jakarta (BEJ) dan Bursa Efek Surabaya (BES) kemudian bergabung dan berubah nama menjadi Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tahun 2007. Penggabungan kedua bursa ini diharapkan dapat menciptakan kondisi perekonomian Indonesia yang lebih baik. pukul 15.00 WIB).

B. Perkembangan Bursa Efek Indonesia

Bursa Efek Indonesia (BEI) terus berkembang seiring bertambahnya usia, dan keadaan pun semakin menunjukkan bahwa efek/saham semakin banyak peminatnya, dilihat dari kapitalisasinya yang terus bertambah dari tahun-tahun


(46)

sebelumnya. Investasi di pasar modal diharapkan bisa menjadi alternatif penghimpunan dana selain sistem perbankan.

Investasi di pasar modal memungkinkan para pemodal mempunyai berbagai pilihan investasi yang sesuai dengan preferensi risiko mereka. terjadinya alokasi dana yang efisien. Saat ini investasi dalam bentuk portofolio(obligasi, saham, atau surat berharga lainnya) lebih menarik karena dianggap memberikan imbal hasil yang lebih tinggi dan relatif tidak membutuhkan perizinan yang rumit. Investasi portofolio yang paling marak Indonesia selama kurun waktu 2001 hingga 2008 adalah investasi di pasar modal. Pada tahun 2001, IHSG berada pada level 470.23 dan pada akhir tahun 2007 berada pada 2745.83 atau naik sebesar 483.93 %, jika dirata-rata pertahunnya sebesar 69.13%.

C. Profil Perusahaan

Tabel 3. 1 berikut menunjukan profil perusahaan secara ringkas. Tabel ini akan memperlihatkan jenis bisnis yang dikelolah, tahun berdiri, serta tanggal listing perusahaan di Bursa Efek Indonesia dari masing-masing emiten yang menjadi sampel penelitian.

Tabel 3. 1

Profil Perusahaan Terbuka di Bursa Efek Indonesia

No Nama Emiten Kode

Emiten

Tanggal Berdiri

Tanggal


(47)

1 AKR CORPORINDO TBK AKRA 28-Nov-77 3-Okt-94

Distributor produk kimia

2 ANEKA TAMBANG TBK ANTM 5-Juli-68 27-Nov-97

Metal And Mineral Mining

3

AQUA GOLDEN MISSISIPPI

TBK AQUA 23-Feb-73 1-Mar-90

Food And Beverages 4 ASAHIMAS FLAT GLASS TBK AMFG 7-Oct-71 8-Nov-95

Ceramics, Glass, Porcelain 5 ASTRA AGRO LESTARI TBK AALI 3-Oct-88 9-Dec-97 Plantation 6 ASTRA AUTOPART TBK AUTO 20-Sep-91 15-Jun-98

Automotive And Components 7 ASTRA GRAPHIA TBK ASGR 1-Oct-75 5-Nov-89

Computer And Services 8 ASTRA INTERNASIONAL TBK ASII 20-Feb-57 4-Apr-90

Automotive And Components 9

BRISTOL MYERS SQUIBB

INDONESIA TBK SQBI 8-Jul-70 29-Mar-83 Pharmaceuticals 10 CITRA TUBINDO TBK CTBN 23-Aug-83 28-Nov-89

Metal And Allied Products 11 COLORPARK INDONESIA TBK CLPI 15-Sep-88 30-Nov-01 Chemicals 12 DELTA DJAKARTA TBK DLTA 15-Jun-70 27-Feb-84

Food And Beverages 13

EKADHARMA

INTERNASIONAL TBK EKAD 20-Nov-81 14-Aug-90 Chemicals 14 FAST FOOD INDONESIA TBK FAST 19-Jun-78 11-May-93

Restaurant, Hotel & Tourism

15 GUDANG GARAM TBK GGRM 26-Jun-58 27-Aug-90

Tobacco Manufacturers

16 HEXINDO ADIPERKASA TBK HEXA 28-Nov-88 13-Feb-95

Wholesale (Durable & Non Durable Goods) 17

INDOFOOD SUKSES MAKMUR

TBK INDF 14-Aug-90 14-Jul-94

Food And Beverages 18

INDO-RAMA SYNTHETICS

TBK INDR 3-Apr-74 3-Aug-90 Textile, Garment

19 INDOSAT TBK ISAT 10-Nov-67 19-Oct-94 Telecommunication 20 KAGEO IGAR JAYA TBK IGAR 30-Oct-75 5-Nov-90

Plastics & Packaging 21 KIMIA FARMA TBK KAEF 23-Jan-69 4-Jul-01 Pharmaceuticals

22 LAUTAN LUAS TBK LTLS 18-Jan-51 21-Jul-97

Wholesale (Durable & Non Durable Goods) 23 LION METAL WORK TBK LION 16-Aug-72 20-Aug-93

Metal And Allied Products Lanjutan

Tabel 3.1

Profil Perusahaan terbuka di Bursa Efek Indonesia

No Nama Emiten Kode

Emiten

Tanggal Berdiri

Tanggal

Listing Bisnis 24 LIONMESH PRIMA TBK LMSH 14-Dec-82 4-Jun-90

Metal And Allied Products 25 MANDOM INDONESIA TBK TCID 5-Nov-69 30-Sep-93

Cosmetics And Household 26

MATAHARI PUTRA PRIMA

TBK MPPA 11-Mar-86 21-Dec-92 Retail Trade

27 MAYORA INDONESIA TBK MYOR 17-Feb-77 4-Jul-90

Food And Beverages

28

MEDCO ENERGI

INTERNASIONAL TBK MEDC 9-Jun-80 12-Oct-94

Crude Petroleum & Natural Gas Production


(48)

29 MERCK TBK MERK 14-Oct-70 23-Jul-81 Pharmaceuticals 30

MULTI BINTANG INDONESIA

TBK MLBI 3-Jun-29 15-Dec-81

Food And Beverages 31 PAN BROTHERS TBK PBRX 21-Aug-80 16-Aug-90 Textile, Garment 32 PETROSEA INDONESIA TBK PTRO 21-Feb-72 21-May-90 Construction 33

PLAZA INDONESIA REALTY

TBK PLIN 5-Nov-83 15-Jun-92

Restaurant, Hotel & Tourism

34

POOL ADVISTA INDONESIA

TBK POOL 26-Aug-58 20-May-91

Trade, Services & Investment 35 PUDJIADI AND SONS TBK PNSE 7-Dec-70 1-May-90

Restaurant, Hotel & Tourism

36

RAMAYANA LESTARI

SENTOSA TBK RALS 14-Dec-83 24-Jul-96 Retail Trade 37

RIG TENDERS INDONESIA

TBK RIGS 22-Jan-74 5-Mar-90 Transportation

38 SAMUDERA INDONESIA TBK SMDR 13-Nov-64 5-Jul-99 Transportation 39 SELAMAT SEMPURNA TBK SMSM 19-Jan-76 9-Sep-96

Automotive And Components 40 SEPATU BATA TBK BATA 15-Oct-31 24-Mar-82 Footwear 41 SORINI CORPORATION TBK SOBI 7-Feb-83 8/3/1992 Chemicals 42 SURYA CITRA MEDIA TBK SCMA 29-Jan-99 16-Jul-02

Advertising,Printing & Media

43

SURYA TOTO INDONESIA

TBK TOTO 11-Jul-77 30-Oct-90

Ceramics, Glass, Porcelain 44

TAMBANG BATU BARA

BUKIT ASAM TBK PTBA 2-Mar-81 23-Dec-02 Coal Mining 45

TELEKOMUNIKASI

INDONESIA TBK TLKM 24-Sep-91 14-Nov-95 Telecommunication 46 TEMPO SCAN PASIFIC TBK TSPC 20-May-70 17-Jun-94 Pharmaceuticals

47 TIGARAKSA SATRIA TBK TGKA 17-Nov-86 11-Jun-90

Wholesale (Durable & Non Durable Goods)

48 TIMAH TBK TINS 17-Apr-61 19-Oct-95

Metal And Mineral Mining

49 TRIAS SENTOSA TBK TRST 23-Nov-79 19-Oct-95

Plastics & Packaging 50 TUNAS BARU LAMPUNG TBK TBLA 22-Dec-73 14-Feb-00 Plantation

51 TUNAS RIDEAN TBK TURI 24-Jul-80 16-May-95

Wholesale (Durable & Non Durable Goods) 52 UNILEVER INDONESIA TBK UNVR 5-Dec-33 11-Jan-82

Cosmetics And Household

Sumber:

BAB IV

ANALISIS DAN EVALUASI DATA

A. Deskripsi variabel yang mempengaruhi Dividen Kas

Deskripsi nilai variabel independen, yaitu: Cash Ratio, Current Ratio, Debt to Total

Assets (DTA), Return on Investment (ROI) dan Earning per Share (EPS) dan variabel dependen (Dividen Kas) pada perusahaan terbuka di Bursa Efek Indonesia dapat dilihat pada Tabel 4.1 berikut:


(49)

Tabel 4. 1

Rata-rata Current Ratio, DTA, ROI, EPS dan Dividen Kas Perusahaan yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

Periode 2004-2007

No Nama Emiten

Current Ratio (%) DTA (%) ROI (%) EPS (Rp) Dividen Kas (Rp)

1 AKR CORPORINDO TBK 121,00 46,72 5,35 144,92 46,00

2 ANEKA TAMBANG TBK 321,03 45,03 22,61 509,12 209,74 3 ASAHIMASS FLAT GLASS TBK 254,32 28,26 7,32 327,35 85,00 4 AQUA GOLDEN MISSISIPPI TBK 672,67 43,85 8,71 4543,43 817,50 5 ASTRA AGRO LESTARI TBK 134,04 22,99 26,95 691,04 272,50 6 ASTRA AUTOPART TBK 176,09 35,22 10,21 402,02 66,25

7 ASTRA GRAPHIA TBK 271,21 46,55 8,63 37,27 44,50

8 ASTRA INTERNASIONAL TBK 95,74 50,51 10,52 1302,64 352,50 9

BRISTOL MYERS SQUIBB

INDONESIA TBK 267,11 34,82 15,02 3677,75 2461,25

10 CITRA TUBINDO TBK 216,01 38,98 7,64 1619,65 1122,38 11 COLORPARK INDONESIA TBK 194,34 47,38 5,90 25,96 6,15 12 DELTA DJAKARTA TBK 395,16 23,16 24,84 2899,50 912,50 13 EKADHARMA INTERNASIONAL TBK 387,28 23,23 6,95 31,02 9,50 14 FAST FOOD INDONESIA TBK 119,40 39,94 11,73 139,34 24,50

15 GUDANG GARAM TBK 180,97 40,43 6,74 796,58 375,00

16 HEXINDO ADIPERKASA TBK 134,07 66,76 7,33 191,62 73,75 17 INDOFOOD SUKSES MAKMUR TBK 126,16 66,12 2,67 56,75 28,88 18 INDO-RAMA SYNTHETICS TBK 135,32 58,88 0,53 93,27 15,25

19 INDOSAT TBK 113,31 55,46 4,79 311,85 140,76

20 KAGEO IGAR JAYA TBK 300,17 27,59 5,00 35,74 3,50

21 KIMIA FARMA TBK 211,67 31,10 4,38 136,46 5,44

22 LAUTAN LUAS TBK 113,54 65,68 2,73 65,96 12,50

23 LION METAL WORK TBK 572,45 20,33 11,60 384,59 100,00

24 LIONMESH PRIMA TBK 171,54 52,20 8,56 474,59 35,00

25 MANDOM INDONESIA TBK 877,66 13,50 16,07 573,09 230,00 26 MATAHARI PUTRA PRIMA TBK 166,47 57,53 2,92 57,23 14,95 27 MAYORA INDONESIA TBK 272,20 36,95 5,48 119,44 30,00 Lanjutan

Tabel 4.1

Rata-rata Current Ratio, DTA, ROI, EPS dan Dividen Kas Perusahaan yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

Periode 2004-2007

No Nama Emiten

Current Ratio (%) DTA (%) ROI (%) EPS (Rp) Dividen Kas (Rp) 28

MEDCO ENERGI INTERNASIONAL

TBK 207,43 63,15 3,05 142,38 77,64

29 MERCK TBK 485,22 18,11 26,47 3247,37 2050,00

30 MULTI BINTANG INDONESIA TBK 69,57 62,18 14,05 3930,68 2968,29

31 PAN BROTHERS TBK 145,47 67,76 3,66 30,57 5,25

32 PETROSEA INDONESIA TBK 250,43 35,62 5,90 1851,20 291,25 33 PLAZA INDONESIA REALTY TBK 296,88 32,57 5,11 171,03 10,94


(50)

34 POOL ADVISTA INDONESIA TBK 1761,90 53,81 10,58 264,98 98,50 35 PUDJIADI AND SONS TBK 134,79 60,16 3,25 52,24 22,50 36

RAMAYANA LESTARI SENTOSA

TBK 275,57 27,27 11,25 90,52 48,50

37 RIG TENDERS INDONESIA TBK 991,14 38,41 6,18 61,10 37,50 38 SAMUDERA INDONESIA TBK 238,68 37,30 5,82 1128,52 225,00 39 SELAMAT SEMPURNA TBK 167,56 35,84 8,59 48,12 23,75

40 SEPATU BATA TBK 236,95 35,81 9,85 2209,37 2626,50

41 SORINI CORPORATION TBK 167,48 39,25 7,01 162,91 55,00 42 SURYA CITRA MEDIA TBK 392,71 40,99 3,72 41,15 34,54 43 SURYA TOTO INDONESIA TBK 124,14 72,50 6,26 1095,17 325,00 44

TAMBANG BATU BARA BUKIT

ASAM TBK 456,68 27,58 17,26 235,04 98,37

45 TELEKOMUNIKASI INDONESIA TBK 75,04 51,72 13,72 471,05 571,46 46 TEMPO SCAN PASIFIC TBK 422,13 18,58 12,07 512,10 337,50 47 TIGARAKSA SATRIA TBK 142,13 71,02 2,11 87,10 48,75

48 TIMAH TBK 217,47 41,63 13,19 1132,10 1062,37

49 TRIAS SENTOSA TBK 115,13 52,59 1,10 52,85 5,75

50 TUNAS BARU LAMPUNG TBK 148,03 61,58 2,05 19,30 4,40

51 TUNAS RIDEAN TBK 116,87 74,67 4,31 95,93 22,75

52 UNILEVER INDONESIA TBK 140,86 43,84 36,08 215,97 202,50 Rata-rata keseluruhan perusahaan 284,25 43,91 9,30 711,48 360,56

Sumber:

Pada Tabel 4. 1 menunjukkan bahwa terdapat perusahaan yang mempunyai

dividen kas diatas rata-rata total keseluruhan dividen kas pada perusahaan terbuka di Bursa Efek Indonesia yaitu sebesar Rp 360,56. Perusahaan yang memiliki rata-rata Dividen Kas tertinggi dimiliki oleh perushaan Multi Bintang Indonesia tbk yaitu sebesar Rp.2968,29 dan rata-rata Dividen Kas terendah dimiliki oleh perusahaan Kageo Igar Jaya tbk sebesar Rp. 3,50.

Current Ratio mempunyai rata-rata total keseluruhan perusahaan adalah sebesar 284,25%. Perusahaan yang memiliki rata-rata Current Ratio tertinggi dimiliki oleh perushaan Pool Advista Indonesia Tbk yaitu sebesar 1761,90% dan rata-rata Current Ratio terendah dimiliki oleh perusahaan Multi Bintang Indonesia Tbk sebesar 69,57%.

Debt to Total Assets mempunyai rata-rata total keseluruhan perusahaan adalah sebesar 43,91%. Perusahaan yang memiliki rata-rata Debt to Total Assets


(51)

tertinggi dimiliki oleh perushaan Tunas Ridean Tbk yaitu sebesar 74,67% dan rata-rata Debt to Total Assets terendah dimiliki oleh perusahaan Mandom Indonesia Tbk sebesar 13,50%.

Return on Investment mempunyai rata-rata total keseluruhan perusahaan adalah sebesar 9,30%. Perusahaan yang memiliki rata-rata Return on Investment tertinggi dimiliki oleh perushaan Unilever Indonesia Tbk yaitu sebesar 36,08%

dan rata-rata Return on Investment terendah dimiliki oleh perusahaan Indo-Rama Synthetics Tbk sebesar 0,53%.

Earning Per Share mempunyai rata-rata total keseluruhan perusahaan adalah sebesar Rp. 711,48. Perusahaan yang memiliki rata-rata Earning Per Share tertinggi dimiliki oleh perusahaan Aqua Golden Missisippi Tbk yaitu

sebesar Rp 4543,43 dan rata-rata Earning Per Share terendah dimiliki oleh perusahaan colorpark Indonesia Tbk sebesar Rp. 25,96.

1. Deskripsi Nilai Variabel Current Ratio

Deskripsi Current Ratio perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama periode 2004-2007 dapat dilihat pada Tabel 4. 2 berikut:

Tabel 4. 2

Current Ratio (%)

Perusahaan yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2004-2007

No NAMA EMITEN 2004 2005 2006 2007

1 AKR CORPORINDO TBK 126,49 128,66 112,57 116,29


(52)

3 ASAHIMASS FLAT GLASS TBK 189,19 322,71 221,83 283,54 4 AQUA GOLDEN MISSISIPPI TBK 442,93 757,62 781,27 708,84

5 ASTRA AGRO LESTARI TBK 120,91 167,63 87,33 160,3

6 ASTRA AUTOPART TBK 142,64 170,92 174,76 216,04

7 ASTRA GRAPHIA TBK 475,7 333,03 242,53 33,58

8 ASTRA INTERNASIONAL TBK 102,58 110,74 78,38 91,24

9

BRISTOL MYERS SQUIBB INDONESIA

TBK 277,31 240,77 260,16 290,2

10 CITRA TUBINDO TBK 378,30 180,43 151,25 154,05

11 COLORPARK INDONESIA TBK 234,41 192,59 186,62 163,74

12 DELTA DJAKARTA TBK 413,51 369,42 380,46 417,26

13 EKADHARMA INTERNASIONAL TBK 530,44 320,46 391,62 306,59 14 FAST FOOD INDONESIA TBK 128,84 113,63 107,10 128,01

15 GUDANG GARAM TBK 168,49 173,29 188,62 193,48

16 HEXINDO ADIPERKASA TBK 177,82 132,08 111,12 115,24 17 INDOFOOD SUKSES MAKMUR TBK 147,00 146,66 118,88 92,1 18 INDO-RAMA SYNTHETICS TBK 130,94 142,76 131,47 136,09

19 INDOSAT TBK 138,78 138,58 83,28 92,59

20 KAGEO IGAR JAYA TBK 234,75 334,81 324,89 306,21

21 KIMIA FARMA TBK 203,19 225,36 212,07 206,07

22 LAUTAN LUAS TBK 137,78 122,49 110,93 82,94

23 LION METAL WORK TBK 661,46 624,38 606,27 397,69

24 LIONMESH PRIMA TBK 163,33 176,33 181,26 165,24

25 MANDOM INDONESIA TBK 429,34 442,31 878,07 1760,92

26 MATAHARI PUTRA PRIMA TBK 150,58 128,79 161,75 224,76

27 MAYORA INDONESIA TBK 51,07 353,68 390,93 293,11

28 MEDCO ENERGI INTERNASIONAL TBK 209,55 197,39 225,96 196,83

29 MERCK TBK 309,33 472,23 541,99 617,34

30 MULTI BINTANG INDONESIA TBK 98,27 68,05 52,84 59,12

31 PAN BROTHERS TBK 242,49 122,46 104,07 112,87

32 PETROSEA INDONESIA TBK 315,82 257,47 227,37 201,04 33 PLAZA INDONESIA REALTY TBK 202,22 152,67 415,76 416,86 34 POOL ADVISTA INDONESIA TBK 2213,77 1429,11 1642,46 1762,24

35 PUDJIADI AND SONS TBK 161,47 135,79 169,15 72,74

36 RAMAYANA LESTARI SENTOSA TBK 218,68 287,30 315,75 280,54 37 RIG TENDERS INDONESIA TBK 1609,98 1833,43 241,13 280

38 SAMUDERA INDONESIA TBK 248,27 267,08 221,35 218

Lanjutan

Tabel 4. 2

Current Ratio (%)

Perusahaan yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2004-2007

No NAMA EMITEN 2004 2005 2006 2007

39 SELAMAT SEMPURNA TBK 183,24 196,13 119,93 170,92

40 SEPATU BATA TBK 234,87 193,46 289,98 229,47

41 SORINI CORPORATION TBK 148,33 165,47 175,33 180,78

42 SURYA CITRA MEDIA TBK 369,97 328,61 355,88 516,36

43 SURYA TOTO INDONESIA TBK 130,39 121,39 126,71 118,08 44

TAMBANG BATU BARA BUKIT ASAM


(53)

45 TELEKOMUNIKASI INDONESIA TBK 78,82 76,26 67,79 77,28 46 TEMPO SCAN PASIFIC TBK 463,83 380,27 438,95 405,47

47 TIGARAKSA SATRIA TBK 157,41 145,71 135,14 130,24

48 TIMAH TBK 238,5 182,86 158,01 290,52

49 TRIAS SENTOSA TBK 126,91 120,06 105,95 107,59

50 TUNAS BARU LAMPUNG TBK 157,95 105,11 147,92 181,13

51 TUNAS RIDEAN TBK 117,03 121,15 114,60 114,69

52 UNILEVER INDONESIA TBK 161,82 135,22 126,59 139,81

Sumber:

Pada Tabel 4. 2 menggambarkan nilai variabel Current Ratio pada masing-masing perusahaan yang terbuka di Bursa Efek Indonesia selama periode penelitian yaitu 2004-2007 yang terdiri dari 4 tahun. Pada Tabel 4. 2 dapat dilihat nilai Current Ratio yang mengalami peningkatan dan penurunan pada setiap tahun penelitian.

Pada tahun 2004, nilai Current Ratio tertinggi diraih oleh Pool Advista Indonesia Tbk sebesar 2213.77%. Nilai Current Ratio terendah diraih oleh

Mayora Indonesia Tbk sebesar 51.07%.

Pada tahun 2005, nilai Current Ratio tertinggi diraih oleh Rig Tenders Indonesia Tbk sebesar 1833.43%. Nilai Current Ratio terendah dialami oleh Multi Bintang Indonesia Tbk sebesar 68.05%.

Pada tahun 2006, nilai Current Ratio tertinggi diraih oleh Pool Advista Indonesia Tbk sebesar 1642.46%. Nilai Current Ratio terendah diraih oleh Multi Bintang Indonesia Tbk sebesar 52.84%.

Pada tahun 2007, nilai Current Ratio tertinggi masih diraih oleh Pool Advista Indonesia Tbk sebesar 1762..24%. Nilai Current Ratio terendah oleh Multi Bintang Indonesia Tbk sebesar 59.12% yang mengalami penurunan dari tahun sebelumnya.


(54)

Pool Advista Indonesia Tbk memiliki Current Ratio sebesar 1642.46% pada tahun 2006 dan meningkat menjadi 1762..24% pada tahun 2007. Angka ini menunjukkan bahwa semakin besar kemampuan perusahaan menjamin setiap rupiah hutang jangka pendeknya dengan menggunakan aktiva lancar perusahaan. Hal ini disebabkan adanya peningkatan aktiva lancar perusahaan dari Rp 93.358 juta menjadi Rp 103.053 juta dan adanya penurunan hutang lancar dari Rp 5.684 juta menjadi Rp 41.534 juta.

PT Mayora Indah Tbk memiliki Current Ratio sebesar 1833.43% pada tahun 2005 dan menurun menjadi 241.13% pada tahun 2006. Angka ini menunjukkan semakin kecil atau semakin menurun kemampuan perusahaan untuk menjamin setiap rupiah hutang jangka pendek dengan menggunakan aktiva lancar perusahaan untuk menjamin setiap rupiah hutang jangka pendeknya dengan menggunakan aktiva lancar perusahaan. Hal ini disebabkan karena adanya penurunan aktiva lancar dari Rp 6.334 juta menjadi Rp 1.000 juta dan peningkatan hutang lancar perusahaan dari Rp 21.889 juta menjadi Rp 97.367.

2. Deskripsi Nilai Variabel Debt to Total Assets (DTA)

Deskripsi Debt to Total Assets (DTA) perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama periode 2004-2007 adalah sebagai berikut:

Tabel 4. 3

Debt to Total Assets (DTA)

Perusahaan yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2004-2007

(dalam %)

No NAMA EMITEN 2004 2005 2006 2007

1 AKR CORPORINDO TBK 39.86 42.33 47.52 57.18


(55)

3 ASAHIMASS FLAT GLASS TBK 34.07 23.30 29.55 26.10 4 AQUA GOLDEN MISSISIPPI TBK 46.11 43.30 43.12 42.88 5 ASTRA AGRO LESTARI TBK 36.36 15.30 18.81 21.49

6 ASTRA AUTOPART TBK 35.63 38.31 35.23 31.69

7 ASTRA GRAPHIA TBK 42.02 45.09 49.40 49.71

8 ASTRA INTERNASIONAL TBK 49.62 48.43 54.37 49.61 9 BRISTOL MYERS SQUIBB INDONESIA TBK 33.47 38.65 36.95 30.22

10 CITRA TUBINDO TBK 15.93 41.09 52.91 45.98

11 COLORPARK INDONESIA TBK 36.29 45.69 51.20 56.32

12 DELTA DJAKARTA TBK 22.21 24.34 23.89 22.21

13 EKADHARMA INTERNASIONAL TBK 15.14 27.08 22.39 28.30 14 FAST FOOD INDONESIA TBK 39.69 39.61 40.40 40.05

15 GUDANG GARAM TBK 40.76 40.68 39.38 40.91

16 HEXINDO ADIPERKASA TBK 55.49 67.76 71.30 72.48 17 INDOFOOD SUKSES MAKMUR TBK 67.99 67.92 65.31 63.26 18 INDO-RAMA SYNTHETICS TBK 55.56 57.91 60.16 61.89

19 INDOSAT TBK 52.11 55.80 55.00 58.92

20 KAGEO IGAR JAYA TBK 33.91 19.13 26.97 30.36

21 KIMIA FARMA TBK 30.58 28.31 30.97 34.52

22 LAUTAN LUAS TBK 62.91 64.79 67.36 67.65

23 LION METAL WORK TBK 17.85 18.60 20.20 24.65

24 LIONMESH PRIMA TBK 59.11 49.69 47.20 52.81

25 MANDOM INDONESIA TBK 15.80 15.81 9.60 12.80

26 MATAHARI PUTRA PRIMA TBK 52.11 53.43 63.21 61.38

27 MAYORA INDONESIA TBK 31.09 37.58 36.27 42.86

28 MEDCO ENERGI INTERNASIONAL TBK 59.37 59.28 64.29 69.68

29 MERCK TBK 23.16 17.27 16.67 15.35

30 MULTI BINTANG INDONESIA TBK 52.65 60.38 67.48 68.19

31 PAN BROTHERS TBK 36.30 72.23 79.66 82.84

32 PETROSEA INDONESIA TBK 26.12 37.27 37.60 41.51 33 PLAZA INDONESIA REALTY TBK 33.91 26.42 27.50 42.45 34 POOL ADVISTA INDONESIA TBK 42.42 59.39 52.20 61.25

35 PUDJIADI AND SONS TBK 61.61 60.72 59.99 58.32

36 RAMAYANA LESTARI SENTOSA TBK 35.26 24.62 23.04 26.17 37 RIG TENDERS INDONESIA TBK 37.56 40.34 39.60 36.15 38 SAMUDERA INDONESIA TBK 35.12 33.47 40.35 40.24 Lanjutan

Tabel 4. 3

Debt to Total Assets (DTA)

Perusahaan yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2004-2007

(dalam %)

No NAMA EMITEN 2004 2005 2006 2007

39 SELAMAT SEMPURNA TBK 37.63 34.27 33.44 38.02

40 SEPATU BATA TBK 33.48 42.35 29.98 37.46

41 SORINI CORPORATION TBK 35.51 38.05 40.18 43.29

42 SURYA CITRA MEDIA TBK 36.46 38.60 37.42 51.48

43 SURYA TOTO INDONESIA TBK 79.51 74.55 69.09 66.83 44 TAMBANG BATU BARA BUKIT ASAM TBK 28.79 27.35 25.75 28.43 45 TELEKOMUNIKASI INDONESIA TBK 55.22 52.39 51.75 47.53


(1)

LAMPIRAN 2


(2)

NATURAL-DATA SETELAH DI TRANSFORMASI DENGAN LOGARITMA

NATURAL

UJI GOODNESS OF FIT

KOEFISIEN DETERMINASI

Model Summ ary

b

.866

a

.750

.745

.93608

Model

1

R

R Square

Adjust ed

R Square

St d. E rror of

the Es timate

Predic tors: (Constant), LN_EPS , LN_CURRENT_

RA TIO, LN_DTA, LN_ROI

a.

Dependent Variable: LN_DIVIDE N_KAS

b.

UJI HIPOTESA

1.

Uji F

ANOV A

b

532.887

4

133.222

152.038

.000

a

177.877

203

.876

710.764

207

Regres sion

Residual

Total

Model

1

Sum of

Squares

df

Mean S quare

F

Sig.

Predic tors: (Constant), LN_EPS , LN_CURRE NT_RATIO, LN_DTA , LN_ROI

a.

Dependent Variable: LN_DIV IDE N_K AS

b.


(3)

Coefficientsa

-2.520 1.232 -2.045 .042

.169 .111 .064 1.519 .130

.150 .202 .035 .742 .459

.179 .091 .092 1.958 .052

.928 .049 .810 19.072 .000

(Constant)

LN_CURRENT_RATIO LN_DTA

LN_ROI LN_EPS Model

1

B Std. Error

Unstandardized Coefficients

Beta Standardized

Coefficients

t Sig.

Dependent Variable: LN_DIVIDEN_KAS a.

UJI ASUMSI KLASIK

1.

NORMALITAS

a.

Histogram

4 3 2 1 0 -1 -2 -3

Regression Standardized Residual

50

40

30

20

10

0

Frequency

Mean = -1.94E-15 Std. Dev. = 0.99 N = 208 Dependent Variable: LN_DIVIDEN_KAS

Histogram


(4)

1.0 0.8 0.6 0.4 0.2 0.0

Observed Cum Prob

1.0

0.8

0.6

0.4

0.2

0.0

E

xpect

ed

C

um

P

rob

Dependent Variable: LN_DIVIDEN_KAS Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual

c.

Uji Kolmogorov-Smirnov

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

208

.0000000

.92698947

.091

.091

-.078

1.317

.062

N

Mean

Std. Deviation

Normal Parameters

a,b

Absolute

Positive

Negative

Most Extreme

Differences

Kolmogorov-Smirnov Z

As ymp. Sig. (2-tailed)

Unstandardiz

ed Res idual

Test distribution is Normal.

a.

Calculated from data.

b.


(5)

3 2 1 0 -1 -2

Regression Standardized Predicted Value

4 3 2 1 0 -1 -2 -3 R egressi on S tudent iz ed R esi dual

Dependent Variable: LN_DIVIDEN_KAS Scatterplot

b.

Uji Glejser

Coefficientsa

2.525 .843 2.997 .003

-.173 .076 -.185 -2.267 .102

-.256 .138 -.168 -1.856 .065

-.162 .063 -.236 -2.585 .101

.057 .033 .141 1.711 .089

(Constant) LN_CURRENT_RATIO LN_DTA LN_ROI LN_EPS Model 1

B Std. Error

Unstandardized Coefficients Beta Standardized Coefficients t Sig.

Dependent Variable: ABSUT a.

3.

AUTOKORELASI

Model Summ ary

b

.866

a

.750

.745

.93608

1.914

Model

1

R

R Square

Adjust ed

R Square

St d. E rror of

the Es timate

Durbin-W atson

Predic tors: (Constant), LN_EPS , LN_CURRENT_RA TIO, LN_DTA, LN_

ROI

a.

Dependent Variable: LN_DIVIDE N_KAS

b.


(6)

Coefficientsa

-2.520 1.232 -2.045 .042

.169 .111 .064 1.519 .130 .702 1.425

.150 .202 .035 .742 .459 .567 1.763

.179 .091 .092 1.958 .052 .557 1.795

.928 .049 .810 19.072 .000 .683 1.464

(Constant)

LN_CURRENT_RATIO LN_DTA

LN_ROI LN_EPS Model

1

B Std. Error

Unstandardized Coefficients

Beta Standardized

Coefficients

t Sig. Tolerance VIF

Collinearity Statistics

Dependent Variable: LN_DIVIDEN_KAS a.


Dokumen yang terkait

Analisis Pengaruh Return On Asset, Debt To Equity Ratio, Total Asset Turn Over, Earning Per Share, Price Earning Ratio, Dan Current Ratio Terhadap Perusahaan Otomotif Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

4 98 106

Analisis Pengaruh Return On Assets, Current Ratio, Total Assets Turnover, Growth, Dan Earning Per Share Terhadap Cash Dividend Pada Perusahaan Sektor Pertambangan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

3 92 120

Pengaruh Current Ratio, Debt to Equity Ratio, Total Assets Turn Over, Return On Equity, dan Earning Per Share terhadap Harga Saham pada Perusahaan Barang Konsumsi yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

3 74 95

ANALISIS PENGARUH CURRENT RATIO, RETURN ON ASSETS, DAN DEBT TO EQUITY RATIO TERHADAP PRICE EARNING RATIO (PER) (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia)

0 16 19

Pengaruh faktor fundamental perusahaan terhadap beta saham syariah (studi pada Jakarta Islamic Index tahun 2004-2010)

1 8 168

Pengaruh faktor-faktor fundamental terhadap risiko saham pada perusahaan LQ 45 periode 2004-2009

0 7 116

ANALISIS PENGARUH RETURN ON ASSET, DEBT TO EQUITY RATIO, TOTAL ASSET TURN OVER, EARNING PER SHARE, PRICE EARNING RATIO, DAN CURRENT RATIO TERHADAP RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN OTOMOTIF YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

0 7 11

ANALISIS PENGARUH CURRENT RATIO, DEBT TO TOTAL ASSETS Analisis Pengaruh Current Ratio, Debt To Total Assets Ratio Dan Return On Invesment Terhadap Dividen Tunai Pada Perusahaan Otomotif Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (Bei) Tahun 2007-2011.

0 2 15

PENDAHULUAN Analisis Pengaruh Current Ratio, Debt To Total Assets Ratio Dan Return On Invesment Terhadap Dividen Tunai Pada Perusahaan Otomotif Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (Bei) Tahun 2007-2011.

0 1 7

ANALISIS PENGARUH CURRENT RATIO, DEBT TO TOTAL ASSETS Analisis Pengaruh Current Ratio, Debt To Total Assets Ratio Dan Return On Invesment Terhadap Dividen Tunai Pada Perusahaan Otomotif Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (Bei) Tahun 2007-2011.

0 1 15