“Kredit yang diperoleh dengan memakai jaminan barang-barang berharga seperti: emas permata, berlian, dan lain sebagainya.”
5
1. Peraturan pemerintah no 7 tahun 1969 tentang perusahaan jawatan
pegadaian Di Indonesia, badan hukum yang ditunjuk untuk mengelola lembaga gadai
adalah perusahaan umum Pegadaian. Dasar berdirinya Perum Pegadaian adalah:
2. Peraturan pemerintah nomor 10 tahun 1970 tentang perubahan peraturan
pemerintah nomor 7 tahun 1969 tentang perusahaan jawatan pegadaian 3.
Peraturan pemerintah nomor 10 tahun 1990 tentang pengalihan bentuk Perusahaan Jawatan Perjan Pegadaian menjadi Perusahaan Umum
Perum Pegadaian
2. Hak dan Kewajiban Pemegang Gadai dan Pemberi Gadai
Subjek gadai terdiri atas dua pihak, yaitu pemberi gadai pandgever dan pemegang gadai pandnemer. Pandgever yaitu orang atau badan hukum yang
memberikan jaminan dalam bentuk benda bergerak selaku gadai kepada pemegang gadai untuk pinjaman uang yang diberikan kepadanya atau pihak
ketiga. Pandnemer adalah orang atau badan hukum yang menerima gadai sebagai jaminan untuk pinjaman uang yang diberikannya kepada pemberi gadai
pandgever. Kewajiban dan tanggung jawab dari pemegang gadai dan pemberi gadai adalah
6
a Kewajiban pemegang gadaikreditur, yaitu:
:
5
M. Manullang, pengantar ekonomi perusahaan, Liberty, Yogyakarta, 1989, hlm 213
6
http:www.jdih.bpk.go.idinformasihukumPerbedaanFidusia_Gadai.pdf
Universitas Sumatera Utara
1 bertanggung jawab untuk hilangnya atau kemerosotan barangnya
sekedar itu telah terjadi karena kelalaiannya; 2
harus memberitahukan Pemberi Gadai, jika benda gadai dijual; 3
bertanggungjawab terhadap penjualan benda gadai b
Kewajiban pemberi gadaidebitur, yaitu: 1
Pemberi Gadai diwajibkan mengganti kepada kreditur segala biaya yang berguna dan perlu, yang telah dikeluarkan oleh pihak yang
tersebut belakangan guna keselamatan barang gadainya Di samping itu hak yang dimiliki oleh pemegang gadai dan pemberi gadai
adalah: a
Pemegang Gadai mempunyai hak: 1
penguasaan benda gadai, namun tidak mempunyai hak untuk memiliki benda gadai;
2 dalam hal debitur wanprestasi, untuk menjual dengan kekuasaan
sendiri parate eksekusi, sehingga hak untuk penjualan benda gadai tidak diperlukan adanya titel eksekutorial. Penerima Gadai
Pemegang Gadai dapat melaksanakan penjualan tanpa adanya penetapan Pengadilan, tanpa perlu adanya juru sita ataupun
mendahului dengan penyitaan; 3
menjual benda gadai dengan perantaraan hakim, dimana kreditur dapat memohon pada hakim untuk menentukan cara penjualan
benda gadai;
Universitas Sumatera Utara
4 mendapat ganti rugi berupa biaya yang perlu dan berguna yang
telah dikeluarkan guna keselamatan barang gadai; 5
retensi menahan benda gadai, bilamana selama hutang pokok, bunga, dan ongkos-ongkos yang menjadi tanggungan belum
dilunasi maka si berhutangdebitur maka debitur tidak berkuasa menuntut pengembalian benda gadai;
6 untuk didahulukan kreditur preferen pelunasan piutangnya
terhadap kreditur lainnya, hal tersebut diwujudkan melalui parate eksekusi ataupun dengan permohonan kepada Hakim dalam cara
bentuk penjualan barang gadai. b
Pemberi Gadai tetap mempunyai hak milik atas Benda Gadai.
3. Benda Jaminan dalam Gadai