Terjadinya Perjanjian Gadai antara Kreditur dan Debitur dalam Perjanjian Gadai di Perum Pegadaian

BAB III PARATE EKSEKUSI DALAM PERJANJIAN GADAI DI PERUM

PEGADAIAN

A. Terjadinya Perjanjian Gadai antara Kreditur dan Debitur dalam Perjanjian Gadai di Perum Pegadaian

Seperti yang telah di bahas di Bab awal, pada dasarnya suatu perjanjian itu adalah persetujuan kedua belah pihak dalam melakukan perbuatan hukum di bidang harta kekayaan. Maka dapat disimpulkan bahwa perjanjian gadai itu adalah suatu persetujuan antara kreditur dengan debitur dalam perjanjian pinjam meminjam yang disertai dengan penyerahan suatu barang sebagai jaminan. Perjanjian gadai terjadi dalam dua fase, yaitu sebagai berikut: 1. Fase pertama: perjanjian untuk memberikan kredit. Fase pertama adalah perjanjian pinjam uang kredit dengan janji sanggup memberikan benda bergerak sebagai jaminan. 2. Fase kedua: perjanjian pemberian gadai Perjanjian pemberian gadai terjadi pada saat penyerahan benda gadai ke dalam kekuasaan penerima gadai. Penyerahan ini memerlukan kemauan bebas kedua belah pihak. Penyerahan yang nyata ini jatuh bersamaan dengan penyerahan di sini merupakan unsur sahnya gadai. Penyerahan ini merupakan perjanjian kebendaan. 54 Perjanjian gadai terjadi atas suatu persetujan antara nasabah dengan pihak Perum Pegadaian mengenai jumlah pinjaman yang akan diberikan sesuai dengan harga taksiran suatu barang yang sudah disepakati. Perjanjian tersebut dituangkan 54 Mariam Darus Badrulzaman, aneka hukum bisnis, Bandung, Alumni, 1994, hlm 94 Universitas Sumatera Utara di dalam Surat Bukti KreditSBK. Prosedurnya adalah calon nasabah memberikan barang yang akan digadikan kepada penaksir barang, setelah barang tersebut di taksir barulah penaksir memberikan harga pinjaman. Gadai berkaitan dengan hak barang yang digadaikan maka apabila terjadi gadai, barang harus diserahkan sepenuhnya kepada pemegang gadai dalam hal ini Perum Pegadaian. Syarat-syarat dalam mengajukan gadai di Perum Pegadaian terdapat di dalam Buku Pedoman Operasional Kantor Cabang BPOKC, adalah sebagai berikut: 1. Fotokopi KTP Kartu Tanda Penduduk atau Kartu Tanda Pengenal lainnya seperti SIM Surat Izin Mengemudi, Pasport, dan sebagainya 2. Barang jaminan yang memenuhi persyaratan 3. Surat kuasa dari pemilik barang yang dikuasakan 4. Mengisi formulir permintaan kredit FPK 5. Menandatangani perjanjian kredit dalam Surat Bukti Kredit SBK Beberapa unit layanan kredit di Perum Pegadaian, adalah sebagai berikut: 1. KCA Kredit Cepat Aman KCA atau Kredit Cepat Aman adalah pinjaman berdasarkan hukum gadai dengan prosedur pelayanan yang mudah, aman, cepat. Barang jaminan yang menjadi agunan meliputi perhiasan emaspermata, kendaraan bermotor mobill, sepeda motor, elektronik, kain, dan alat rumah tangga. 2. Jasa Taksiran Universitas Sumatera Utara Jasa Taksiran adalah pemberian pelayanan kepada masyarakat yang ingin mengetahui seberapa besar nilai sesungguhnya dari barang yang dimiliki seperti emas, berlian, batu permata dan lain–lain. 3. Jasa Titipan Jasa Titipan adalah pemberian pelayanan kepada masyarakat yang ingin menitipkan barang–barang atau surat berharga yang dimiliki terutama bagi orang–orang yang akan pergi meninggalkan rumah dalam waktu lama, misalnya menunaikan ibadah haji, pergi keluar kota atau mahasiswa yang sedang berlibur. 4. Kreasi Kreasi atau Kredit Angsuran Fidusia merupakan pemberian pinjaman kepada para pengusaha mikro–kecil dalam rangka pengambangan usaha dengan kontruksi pinjaman secara fidusia dan pengembalian pijamannya dilakukan melalui angsuran. Kredit Kreasi merupakan modifikasi dari produk lama yang sebelumnya dikenal dengan nama Kredit Kelayakan Usaha Pegadaian. 5. Krasida Krasida atau Kredit Angsuran Sistem Gadai merupakan pemberian pinjaman kepada para penguasa mikro–kecil dalam rangka pengembangan usaha atas dasar gadai yang pengambilan pinjamannya dilakukan melalui angsuran. 6. Kresna Universitas Sumatera Utara Kresna atau Kredit Serba Guna merupakan pemberian pinjaman kepada pegawaikaryawan dalam rangka kegiatan produkifkonsumtif dengan pengembalian secara angsuran. Kredit Kresna merupakan modifiksi dari produk lama yaitu kredit untuk pegawai Golongan E 7. Jasa Lelang Perum Pegadaian memiliki satu anak perusahaan PT. Balai Lelang Artha Gasia dengan komposisi kepemilikan saham 99,99 Perum Pegadaian dan 0,01 Deddy Kusdedi. PT. Balai Lelang Artha Gasia bergerak dibidang jasa lelang dengan maksud menyelenggarakan penjualan dimuka umum secara lelang sesuai dengan ketantuan yang berlaku. Proses dalam pemberian kredit pada Perum Pegadaian sebagaimana yang terdapat didalam Pedoman Operasional Kantor Cabang, adalah: 55 2. Nasabah a Mengambil dan mengisi formulir permintaan kredit. b Menyerahkan formulir pemberian kredit yang telah diisi dengan melampirkan foto copy KTPldentitas lainnya dengan menunjukan aslinya dan barang jaminan yang akan dijaminkan kepada penaksir. c Menerima kembali dwilpat formulir permintaan kredit sebagai bukti penyerahan dan penaksiran barang jaminan. d Menyerahkan dwilipat formulir pemberian kredit kepada kasir e Menandatangani surat bukti kredit asli dan dwilipat yang diserahkan oleh kasir. 55 Pedoman Operasional Kantor Cabang Perum Pegadaian Universitas Sumatera Utara f Menerima sejumlah Uang Pinjaman dan surat bukti kredit asli setelah membayar Biaya Adminidtrasi g Menerima formulir pemberian kredit dengan lampiran KTPidentitas lainnya beserta barang jaminan nasabah h Memeriksa kelengkapan dan kebenaran formulir pemberian kredit dan barang jaminan. i Menentukan barang jaminan berdasarkan BPM dan SE yang berlaku serta menetapkan Uang Pinjaman sesuai dengan kewenangannya. j Menyerahkan dwilipatformulir pemberian kredit yang sudah ditanda tangani oleh nasabah. 3. PenaksirKPK a Mengisi atau menulis dan menendatangani surat bukti kredit rangkap dua sesuai kewenangannya b Merobek kitir bagian luar surat bukti kredit dilipat dan menyimpan bersama barang jaminan c Menyerahkan asli dan surat bukti kredit dwilipat kepada ksir d Mematris kitir barang jaminan kantong dan gudang e Menyusun surat bukti kredit dwilipat, menghitung jumlah barang jaminan, taksiran, dan uang pinjaman, kemudian mencatumkanya dihalaman belakang surat bukti kredit dwilipat nomor terakhir hari itu. f Menocokan jumlah barang jaminan yang telah di matrys atau diikat, dan menyerahkan kepada penyimpan atau pemegang gudang dengan menggunakan buku serah terima barang jaminan. Universitas Sumatera Utara 4. Kasir a Menerima surat bukti kredit asli dan dwilipat dari penaksir b Memeriksa kelengkapan dan keabsahan surat bukti kredit yang telah ditanda tangani penaksir c Mencocokan dwilipat formulir pemberian kredit yang diserahkan nasabah dengan surat bukti kredit d Meminta tanda tangan nasabah dan melakukan pembayaran uang pinjaman dengan membubuhkan cap “TERIMA” pada surat bukti kredit asli dan dwilipat sesuai dengan jumlah yang tercantum pada surat bukti kredit e Mengisi buku kredit berdasarkan surat bukti kredit dwilipat f Menyerahkan surat bukti kredit dwilipat kepenaksir dan formulir pemberian kredit dwilipat kepetugas tata usaha g Menerima surat bukti kredit dwilipat dari penaksir dan formulir pemberian kredit dwilipat dari kasir h Mencatat data nasabah pada buku nasabah yang diambil dari formulir pemberian kredit dwilipat dan mengisi RDN i Melakukan pencatatan barang jaminan yang diterima kedalam buku gudang dengan dasar surat bukti kredit dwilipat j Menyimpan surat bukti kredit dan formulir pemberian kredit dwilipat k Setiap akhir bulan mengisi buku statistik perkembangan usaha Universitas Sumatera Utara 4. Petugas Tata Usaha a Mencatat data nasabah pada buku nasabah yang diambil dari formulir pemberian kredit dwilipat dan mengisi Rekapitulasi Dana Nasabah b Melakukan peencatatan barang jaminan yang diterima kedalam buku gudang dengan dasar surat bukti kredit dwilipat c Menyimpan surat bukti kredit dan formulir pemberian kredit dwilipat d Setiap akhir bulan mengisi buku statistik perkembangan usaha. 5. Petugas Gudang a Memeriksa, menghitung, dan menerima barang jaminan yang diserahkan oleh penaksir. Serah terima barang jaminan menggunakn buku serah terima barang jaminan barang jaminan b Mencocokan barang jaminan yang diterima dengan jumlah yang tertera pada buku serah terima barang jaminan dan apabila terdapat cocok membutuhkan tanda tangan pada kolom“penerimaan” c Menyimpan barang jaminan yang diterima sesuai dengan golongan, rubrik, dan bulan pinjaman, digudang atau kluis. B. Hak Dan Kewajiban Kreditur dan Debitur dalam Perjanjian Gadai pada Perum Pegadaian Hak dan kewajiban Perum Pegadaian sebagai kreditur serta hak dan kewajiban nasabah sebagai debitur adalah: 1. Hak-hak Pegadaian sebagai kreditur, yaitu: Universitas Sumatera Utara a Menolak penyerahan benda, karena tidak boleh diterima sebagai barang jaminan Pasal 6 Aturan Dasar Pegadaian b Menahan barang yang hendak digadaikan Pasal 12 ayat 1 Aturan Dasar Pegadaian c Menaksir barang yang hendak digadaikan. d Menolak penebusan gadai Pasal 15 ayat 2 dan ayat 3 serta Pasal 17 ayat 2 Aturan Dasar Pegadaian e Melelang barang gadai. 2. Kewajiban Perum Pegadaian adalah sebagai berikut: a Menyerahkan uang pinjaman kepada nasabah. b Menyimpan benda gadai dengan baik sehingga tidak rusak dan nilainya tidak turun pasal 13 ayat 1 ADP. c Menanggung kerusakan yang terjadi karena kebakaran atau sebab lain terletak dalam batas kewajiban menjaga dari Perum Pegadaian, tetapi jika benda gadai turun nilainya akibat tidak mendapat perawatan tiap- tiap hari pemilik tidak berhak meminta ganti rugi pasal 13 ayat 2 ADP. d Memberikan ganti rugi apabila benda gadai hilang atau rusak karena terbakar pasal 13 ayat 3 ADP. Disamping itu, hak dan kewajiban nasabah sebagai debitur adalah: 1. Hak nasabah a Menerima uang pinjaman dari Perum Pegadaian Universitas Sumatera Utara b Menerima kembali barang jaminan setelah pinjaman di tambah bunganya telah dilunasi pasal 14 ayat 2 ADP c Menerima ganti rugi apabila barang jaminan rusak atau hilang selama dalam penyimpanan Perum Pegadaian pasal 14 ayat 2 ADP d Menerima uang kelebihan dari hasil pelelangan barang jaminan jika barang tidak di tebus, setelah di potong uang pinjaman di tambah bunga dan biaya lelang pasal 21 ayat 1 ADP 2. Kewajiban Nasabah a Menyerahkan barang gadai sebagai jaminan. b Membayar uang pinjaman di tambah bunga c Membayar uang pinjaman sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan.

C. Pelunasan Pinjaman Kredit pada Perum Pegadaian