Pelunasan Pinjaman Kredit pada Perum Pegadaian

b Menerima kembali barang jaminan setelah pinjaman di tambah bunganya telah dilunasi pasal 14 ayat 2 ADP c Menerima ganti rugi apabila barang jaminan rusak atau hilang selama dalam penyimpanan Perum Pegadaian pasal 14 ayat 2 ADP d Menerima uang kelebihan dari hasil pelelangan barang jaminan jika barang tidak di tebus, setelah di potong uang pinjaman di tambah bunga dan biaya lelang pasal 21 ayat 1 ADP 2. Kewajiban Nasabah a Menyerahkan barang gadai sebagai jaminan. b Membayar uang pinjaman di tambah bunga c Membayar uang pinjaman sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan.

C. Pelunasan Pinjaman Kredit pada Perum Pegadaian

Di dalam Pedoman Operasional Kantor Cabang ada beberapa cara pelunasan pinjaman pada Perum Pegadaian, yaitu: 1. Pelunasan Penuh 2. Pelunasan Ulang Gadai Ad.1 Pelunasan Penuh Pelunasan penuh adalah pelunasan semua jumlah pinjaman di tambah dengan sewa modal. Tarif sewa modal adalah tarif bunga sewa modal yang ditetapkan setiap 15 hari dan dilaksanakan sesuai dengan peraturanSurat Edaran tersendiri. Universitas Sumatera Utara Perhitungan sewa modal adalah sewa modalbunga golongan A, B, C dan D dihitung per 15 hari. Satu hari sampai dengan lima belas hari dihitung sama dengan lima belas hari penuh. Batas waktu pelunasan kredit untuk golongan A, B, C dan D ialah 120 seratus dua puluh hari menurut kalender. Besarnya jumlah pelunasan yang harus di bayar oleh nasabah terdiri dari: a Pokok pinjaman Uang pinjaman adalah yang tercantum di dalam SBK dan telah ditandatangani oleh kedua belah pihak nasabah dan pihak Pegadaian. b Sewa modalbunga Tarif sewa modal ditetapkan setiap 15 hari dan dilaksanakan sesuai dengan peraturan Surat Edaran tersendiri. c Jangka waktu 1 Jangka waktu maksimum 120 hari 2 Cara perhitungan jumlah hari yaitu sejak kredit adai sampai dengan tanggal menebus atau tanggal jatuh tempo. Ad. 2 Pelunasan Ulang Gadai Pengertian pelunasan ulang gadai meliputi transaksi pelunasan sebagai berikut: a Ulang Gadai UG Nasabah hendak memperbaharui kredit dengan hanya membayar bunganya saja. b Minta Tambah MT Universitas Sumatera Utara Nasabah hendak minta tambahan uang pinjaman. Apabila besarnya uang pinjaman semula lebih kecil daripada besarnya uang pinjaman yang seharusnya, diusahakan diberikan tambahan. c Nyicil N Nasabah hendak memperbaharui kredit dengan membayar bungasewa modal dan mengurangimenyicil sebagian uang pinjaman. Jumlah cicilan ditulis pada SBK di atas uang pinjaman. d Tebus Sebagian Nasabah hendak menebus sebagian Barang Jaminan rangkap dengan cara membayar bungasewa modal seluruhnya dan membayar uang pinjaman barang jaminan yang ingin ditebus. Prosedur pelunasan penuh pada Perum Pegadaian diantaranya: 1. Nasabah yang ingin melakukan pelunasan menyerahkan Surat Bukti Kredit SBK kepada kasir pelunasan. 2. Kasir pelunasan memeriksa identitas nasabah dengan mencocokan dengan SBK dan menghitung besarnya Uang Pinjaman + Sewa Modal. 3. Kasir Pelunasan memberitahukan jumlah pinjaman yang harus dibayar, kemudian nasabah membayar sejumlah uang pinjaman tersebut kepada Kasir Pelunasan. 4. a Kasir pelunasan menyerahkan bukti pelunasan pinjaman yang telah di bayar kepada nasabah. Universitas Sumatera Utara b Kitir SBK milik nasabah disobek dan diserahkan oleh kasir kepada Penyimpan Barang JaminanPenjaga gudang. 5. Penyimpan Barang JaminanPenjaga Gudang mengambil barang jaminan yang sesuai dengan kitir. 6. Penyimpan Barang JaminanPenjaga Gudang menyerahkan barang jaminan sesuai dengan bukti pelunasan kemudian menyobek bagian bawah bukti pelunasan tersebut. 7. Kitir dan SBK dikumpulkan sebagai bukti pengambilan barang jaminan dan juga sebagai catatan pada buku gudang. Skema Pelunasan Kredit pada Perum Pegadaian D. Timbulnya Hak Pemegang Gadai Kreditur Melakukan Parate Eksekusi Timbulnya hak pemegang gadai kreditur dalam melakukan Parate Eksekusi adalah ketika debitur wanprestasi. Di dalam kamus hukum, wanprestasi diartikan lalai, ingkar, tidak memenuhi kewajiban dalam suatu perikatan. 56 56 J.C.T. Simorangkir, Op. Cit, hlm 186 Sedangkan di dalam KUH Perdata, wanprestasi di atur dalam pasal 1238, yaitu “si berutang NASABA Penyimpan BJ Penjaga Gudang KASIR PELUNAS GUDAN G BARAN Universitas Sumatera Utara adalah lalai, apabila ia dengan surat perintah atau dengan sebuah akta sejenis itu telah dinyatakan lalai, atau demi perikatannya sendiri, ialah jika ini menetapkan, bahwa si berutang harus dianggap lalai dengan lewatnya waktu yang ditentukan.” 57 Wanprestasi mempunyai hubungan yang erat dengan somasi. Wanprestasi adalah tidak memenuhi atau lalai melaksanakan kewajiban sebagaimana yang ditentukan dalam perjanjian yang di buat antara kreditur dengan debitur. Seorang debitur baru dapat dikatakan wanprestasi apabila ia telah diberikan somasi oleh kreditur atau juru sita. 58 1. Menghubungi nasabah-nasabah yang bersangkutan melalui panggilan surat maupun mendatangi nasabah tersebut ke tempat. Apabila sampai batas waktu kredit sesuai yang tertera di dalam SBK nasabah tidak melunasi, mencicil, atau memperpanjang pinjamannya, maka barang jaminan akan di lelang pada bulan kelima. Sebelum di lelang, pihak pegadaian menghubungi nasabah yang bersangkutan melalui panggilan surat maupun mendatangi nasabah tersebut di tempat. Usaha-usaha atau tindakan yang dilakukan oleh Perum Pegadaian jika nasabah tidak mampu menebus atau mengembalikan pinjaman yang telah dipinjam adalah sebagai berikut: 2. Melakukan lelang terhadap barang jaminan tersebut di depan umum dengan catatan hasil penjualan lelang adalah untuk melunasi uang 57 R. Subekti dan R.Tjitrosudibio, Op. Cit hlm 323 58 Salim H.S II, Op. Cit, hlm 180 Universitas Sumatera Utara pinjaman sewa modal dan ongkos lelang sedangkan selebihnya dikembalikan kepada nasabah yang bersangkutan. Menurut Fajrir Khalidi Asisten Manajer Operasional Perum Pegadaian Cabang Medan, syarat-syarat barang jaminan yang dapat dilelang adalah ketika barang tersebut telah jatuh tempo dan tidak ditebus oleh nasabah pemilik barang jaminan gadai tersebut dan tentu saja setelah adanya pemberitahuan lelang. Menurut beliau, pada dasarnya pemberitahuan lelang telah disampaikan di dalam SBK nasabah yang bersangkutan, karena di dalam SBK tersebut terdapat tanggal jatuh tempo dan tanggal pelelangan barang apabila barang tersebut tidak ditebus. 59 1. Tanggal peminjaman uang Surat Bukti Kredit SBK berisi mengenai: 2. Tanggal jatuh tempo 3. Tanggal pelelangan barang apabila tidak ditebus 4. Jumlah taksiran barang jaminan 5. Jumlah pinjaman biasanya lebih kecil dari jumlah taksiran 6. Bunga

E. Peraturan Perum Pegadaian Mengenai Pelaksanaan Parate eksekusi