diambil dari desa Simangaronsang, Kecamatan Doloksanggul, Kabupaten Humbang Hasundutan.
3.4.2 Pengolahan sampel
Sebanyak 10 kg daun Tuba Saba yang masih segar, dibersihkan dari pengotoran dengan cara mencuci di bawah air mengalir hingga bersih, ditiriskan,
dan diletakkan diatas kertas hingga airnya terserap, kemudian dikeringkan dengan cara diangin-anginkan di udara terbuka yang terlindung dari sinar matahari
langsung. Daun dianggap kering bila diremas menjadi hancur. Daun kering ini disebut simplisia. Kemudian diserbuk dengan menggunakan blender. Serbuk
simplisia kering ditimbang, diperoleh 1,350 kg lalu disimpan dalam kantong plastik untuk mencegah pengaruh lembab dan pengotoran lain.
3.5 Skrining Fitokimia
Skrining fitokimia serbuk daun meliputi pemeriksaan senyawa golongan alkaloida, flavonoida, glikosida, glikosida antrakinon, saponin, tanin, dan
triterpenoidsteroida Depkes,1989.
3.5.1 Pemeriksaan alkaloida
Serbuk daun ditimbang sebanyak 0,5 g kemudian ditambahkan 1ml asam klorida 2N dan 9 ml air suling, dipanaskan di atas penangas air selama 2 menit,
didinginkan dan disaring. Filtrat yang diperoleh dipakai untuk tes alkaloida diambil 3 tabung reaksi, lalu kedalamnya dimasukkan 0,5 ml filtrat.
Pada masing-masing tabung reaksi: a.
ditambahkan 2 tetes pereaksi mayer b.
ditambahkan 2 tetes pereaksi Bouchardat c.
ditambahkan 2 tetes pereaksi Dragendorf
Universitas Sumatera Utara
Alkaloida positif jika terjadi endapan atau kekeruhan pada paling sedikit dua atau tiga percobaan diatas.
3.5.2 Pemeriksaan flavonoida
Serbuk daun ditimbang sebanyak 0,5 g, lalu ditambahklan 10 ml metanol, direfluks selama 10 menit, disaring panas-panas melalui kertas saring. Filtrat
diencerkan dengan 10 ml air suling, setelah dingin ditambahkan 5 ml eter minyak tanah, dikocok hati-hati, lalu didiamkan sebentar. Lapisan metanolnya diambil,
diuapkan pada temperatur 40
o
a. sebanyak 1 ml filtrat diuapkan sampai kering, sisa dilarutkan dalam 2 ml
etanol 95, lalu ditambah 2,5 g serbuk Zn dan 2 ml asam klorida 2N, didiamkan selama 1 menit. Kemudian ditambahkan 10 tetes asam klorida
pekat. Jika dalam waktu 2-5 menit terjadi warna merah intensif menunjukkan adanya flavonoida.
C, sisanya dilarutkan dalam 5 ml etil asetat, disaring. Filtratnya digunakan untuk uji flavonoida dengan cara berikut:
b. Sebanyak 1ml filtrat diuapkan sampai kering, sisa dilarutkan dalam 2ml
etanol 95, lalu ditambahkan 0,1g serbuk magnesium dan 10 tetes asam klorida pekat. Jika terjadi warna jingga sampai warna merah ungu
menunjukkan adanya flavonoida.
3.5.3 Pemeriksaan glikosida
Serbuk daun ditimbang sebanyak 3 g, lalu disari dengan 30 ml campuran etanol 95 dengan air 7:3 dan 10 ml asam klorida 2N, direfluks selama 2 jam,
didinginkan dan disaring. Diambil 20 ml filtrat ditambahkan 25 ml air suling dan 25 ml timbal II asetat 0,4 m, dikocok didiamkan 5 menit lalu disaring. Filtrat
disari dengan 20 ml campuran isopropanolol dan kloroform 2:3, dilakukan
Universitas Sumatera Utara
berulang sebanyak 3 kali. Sari air dikumpulkan dan diuapkan pada temperatur tidak lebih dari 50
o
3.5.4 Pemeriksaan glikosida antrakinon