Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan bakteri

membentuk rantai yang pendek. Pseudomonas aeruginosa termasuk bakteri gram negatif. Bakteri ini bersifat aerob, tidak berspora, tidak mempunyai selubungdan mempunyai flagel monotrika flagel tunggal pada kutub sehingga selalu bergerak. Pseudomonas aeruginosa dapat menimbulkan berbagai penyakit diantaranya yaitu: infeksi pada luka dan luka bakar menimbulkan nanah hijau kebiruan, infeksi saluran kemih, infeksi pada saluran napas mengakibatkan pneumonia yang disertai dengan infeksi mata anonim, 2008.

2.4 Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan bakteri

1. Suhu Mikroba tumbuh pada suhu biasaumum seperti halnya organisme lainnya. Kebanyakan bakteri tumbuh pada kisaran suhu tertentu, sekitar 30 o Suhu minimum : suhu terendah untuk mikroba tetap dapat hidup C. Spesies bakteri dapat tumbuh pada suhu minimum, optimum, dan maksimum tertentu. Suhu optimum : suhu dimana mikroba tumbuh dengan baik Suhu maksimum : suhu tertinggi untuk mikroba tetap dapat hidup. Berdasarkan faktor suhu, mikroba dibagi dalam 3 kelompok: • Psikrofil, hidup pada suhu dingin, di bawah 20 o C, optimum 15 o • Mesofil, hidup pada suhu antara 10-45 C o • Termofil, hidup pada suhu tinggi 40-60 C o 2. pH C. Kebanyakan bakteri tumbuh pada kisaran sempit; pH mendekati netral 6,5-7,5. Sedikit bakteri yang tumbuh pada pH asam dibawah 4, tetapi ada bakteri bahkan dapat hidup pada pH 1. Keperluan akan pH tertentu ini digunakan untuk Universitas Sumatera Utara mengisolasi bakteri. Untuk mengatur pH dapat ditambahkan HCl, KOH atau NaOH. 3. Tekanan osmosis Air merupakan bahan yang sangat penting bagi pertumbuhan bakteri karena 80-90 bakteri tersusun dari air. Tekanan osmosis sangat diperlukan untuk mempertahankan bakteri agar tetap hidup. Apabila bakteri berada dalam larutan yang konsentrasinya lebih tinggi daripada konsentrasi yang ada dalam sel bakteri, maka cairan dari sel akan keluar melalui membran sitoplasma yang disebut plasmolisis. 4. Oksigen Berdasarkan kebutuhan oksigen sebagai akseptor elektron, mikroba dapat dibedakan menjadi dua golongan, yaitu mikroba aerob dan anaerob. Mikroba aerob adalah mikroba yang dapat menggunakan oksigen sebagai sumber akseptor elektron terakhir dalam proses bioenerginya. Sebaliknya, mikroba anaerob adalah mikroba yang tidak dapat menggunakan oksigen sebagai sumber akseptor elektron dalam proses bioenerginya. Berdasarkan kebutuhan oksigen, maka bakteri dapat diklasifikasikan dalam empat kelompok: a. Aerob, yaitu bakteri hanya dapat tumbuh apabila ada oksigen bebas. b. Anaerob, yaitu bakteri hanya dapat tumbuh jika tidak ada oksigen bebas. c. Anaerob fakultatif, yaitu bakteri yang dapat hidup dalam lingkungan dengan atau tanpa oksigen bebas. Universitas Sumatera Utara d. Mikroaerofil, yaitu bakteri yang dapat tumbuh apabila ada oksigen dalam jumlah kecil. Nurwanto, 1997

2.6. Pengukuran Aktivitas Antimikroba