PerubahanDampak Mengkonsumsi Alkohol Tingkatan Pengkonsumsi Alkohol

xxvi SSP, namun pada dosis rendah dapat bersifat sebagai stimulan. Pada dosis sedang dapat menyebapkan sedasi, eufpori, mudah terangsang, dan koordinasi. Apabila dosis dinaikkan akan terjadi ataksia, emosi labil, dan bicara yang kacau. Sedangkan pada dosis tinggi dapat menyebapkan penurunan kesadaran, gagal nafas, koma, kematian. Soetjiningsih, 2004. Penggunaan jangka panjang alkohol juga dapat menimbulkan efek yang tidak baik bagi tubuh : 1. Kadar asam urat yang rendah 2. Kadar zat besi yang rendah Anemia 3. Kerusakan kulit, diare, dan deoresi 4. Peradangan pada kerongkongan esopagitis 5. Peradangan pada lambung gastritis, ulkus 6. Peradangan pada hati hepatitis, sirosis, kanker 7. Peradangan pancreas pankreatitis 8. Denyut jantung abnormal aritmia, gagal jantung 9. Tekanan darah tinggi, stroke, aterosklerosis 10. Pada otak dapat mengakibatkan berkurangnya koordinasi, ingatan jangka pendek yang buruk, psikosa, kebingungan 11. Pada saraf dapat mengakibatkan berkurangnya kemampuan untuk berjalan kerusakan saraf di lengan dan tungkai yang mengendalikan pergerakan. www.medicastore.com, 2008

2.4. PerubahanDampak Mengkonsumsi Alkohol

Dampak sosial yang bisa dirasakan dalam penyalahgunaan zat termasuk alkohol yaitu kepada diri sendiri, kepada keluarga, dan kepada masyarakat. Universitas Sumatera Utara xxvii 1 . Bagi diri sendiri : a Merusak syaraf dan organ tubuh lain b Memupus IMTAQ c Menurunkan semangat belajar d Mengakibatkan perilaku menyimpang e Memicu tindakan tidak bermoral f Mengakibatkan pelanggaran hokum 2 . Bagi orang tua dan keluarga - Menyebapkan beban mental dan emosional - Menyebapkan beban biaya yang tinggi - Menimbulkan rasa malu dan penderitaan yang berkepanjangan - Merusak hubungan kasih sayang antar anggota keluarga 3 . Bagi lingkungan masyarakat a Menimbulkan gangguan keamanan dan ketertiban b Mengakibatkan hilangnya kepercayaan c Mendorong tindak kejahatan d Menimbulkan beban ekonomi dan sosial yang besar www.kadin-Indonesia.or.id

2.5. Tingkatan Pengkonsumsi Alkohol

Sejauh ini belum ada ketentuan atau standar yang menegaskan tentang tingkat keamanan peminum alkohol secara, namun Woteki dan Thomas 1992 mengelompokkan peminum alkohol secara sederhana dalam 3 kelompok : Universitas Sumatera Utara xxviii 1. Kelompok pertama adalah “peminum ringan” linght drinker yaitu mereka yang mengkomsumsi antara 0,28 sd 5,9 gram atau ekuivalen dengan minum 1 botol bir atau kurang. 2. Kelompok kedua adalah “peminum menengah” moderate drink. Kelompok ini mengkomsumsi antara 6,2 sd 27,7 gram alkohol atau setara dengan 1 sd 4 botol bir per hari. 3. Kelompok ketiga adalah “peminum berat” heavy drinker yang mengkomsumsi lebih dari 28 gram alkohol per hari atau lebih dari 4 botol bir sehari. www.ristek.go.id ,2007 Sedangkan menurut Irwan H, 2008 perubahan perilaku tidak bisa menjadi patokan bahwa seseorang itu pecandu atau bukan. 3 tingkatan seseorang untuk menjadi pecandu yaitu : 1. Tingkat coba-coba dengan kebiasaan menyendiri, pergaulan berubah, perubahan cara berpakaian, perubahan aktivitas, mulai keluar malam, perubahan pola makan, 2. Tingkat pengguna tetap dengan kebiasaan sering bangun terlambat, semakin sering menyendiri, sering bolos, aktivitas spiritual berkurang, adanya penelpon yang aneh-aneh, mulai merokok, muncul problema keuangan, adanya skors dari sekolah, adanya pemberontakan, mulai menyenangi musik dan lirik narkoba, menggunakan istilah-istilah yang biasa digunakan pecandu, mulai sering lama di kamar mandi, 3. Tingkat kecanduan dengan kebiasaan penggunaan uang berlebihan, sering tidak pulang ke rumah, sering mengantuk, pola pikir aneh, ada keinginan bunuh diri, temannya biasanya peminum juga juga, sering marah kalau ditanya tentang kondisi kesehatannya. Universitas Sumatera Utara xxix

BAB 3 KERANGKA PENELITIAN

Pada bab ini dijelaskan secara berurutan tentang kerangka konsep dan definisi operasinal yang akan digunakan dalam penelitian ini.

3.1. Kerangka Konsep Penelitian

Berdasarkan tinjauan pustaka, pola asuh orang tua yaitu suatu orang tua dalam mendidik anaknya yang meliputi pola asuh orang tua Authoritarian bentuk perlakuan otoriter, pola asuh orang tua Authoritative demokratis dan pola asuh orang tua Permessive menurut Baumrind 1989. Pada penelitian ini fokus yang akan diteliti mencakup variabel pola asuh orang tua meliputi pola asuh orang tua Authoritarian bentuk perlakuan otoriter, pola asuh orang tua Authoritative demokratis dan pola asuh orang tua permissive. Sedangkan tingkat kebiasaan remaja dalam mengkomsumsi alkohol meliputi golongan alkohol yang di komsumsi, faktor-faktor penyebab remaja mengkomsumsi alkohol, efek dan dampak mengkomsumsi alkohol, tingkatan mengkomsumsi alkohol menurut Irwan 2008. Kerangka konsep penelitian dibuat sebagai berikut: Skema 1. Kerangka Konsep Hubungan antara Pola Asuh Orang tua dengan Tingkat Kebiasaan Remaja dalam Mengkonsumsi Alkohol Pola Asuh Orang tua • Otoriter • Demokratif • Permisif Kebiasaan Remaja dalam Mengkonsumsi Alkohol : • Tingkat coba-coba • Tingkat pengguna tetap • Tingkat kecanduan Universitas Sumatera Utara