Besarnya laju aliran massa udara m
a
juga dapat diketahui dengan membandingkan hasil pembacaan manometer terhadap kurva viscous flow meter
calibration. Kurva kalibrasi ini dikondisikan untuk pengujian pada tekanan udara 1013 mb dan temperatur 20
C, oleh karena itu besarnya laju aliran udara yang diperoleh harus dikalikan dengan faktor koreksi C
f
berikut :
f
C
= 3564 x
a
P x
5 ,
2
114
a a
T T
+ ...
Lit.5 hal 3-11
Dimana : Pa = tekanan udara Pa Ta = temperatur udara K
2.1.4 Efisiensi Volumetris
Jika sebuah mesin empat langkah dapat menghisap udara pada kondisi isapnya sebanyak volume langkah toraknya untuk setiap langkah isapnya, maka
itu merupakan sesuatu yang ideal. Namun hal itu tidak terjadi dalam keadaan sebenarnya, dimana massa udara yang dapat dialirkan selalu lebih sedikit dari
perhitungan teoritisnya. Penyebabnya antara lain tekanan yang hilang losses pada sistem induksi dan efek pemanasan yang mengurangi kerapatan udara ketika
memasuki silinder mesin. Effisiensi volumetric
v
η dirumuskan dengan persamaan berikut :
v
η = rak
langkah to olume
sebanyak v udara
Berat terisap
yang segar
udara Berat
...
Lit.5 hal 2-9
Berat udara segar yang terisap =
n m
a
2 .
60
.
...
Lit.5 hal 2-10
Berat udara sebanyak langkah torak =
a
ρ .
s
V ...
Lit.5 hal 2-7
Dengan mensubstitusikan persamaan diatas, maka besarnya efisiensi volumetris :
v
η = n
m
a
. 60
. 2
.
.
s a
V .
1
ρ ...
Lit.5 hal 2-10
dengan :
a
ρ = kerapatan udara kgm
3
Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara
s
V = volume langkah torak m
3
. Diasumsikan udara sebagai gas ideal, sehingga massa jenis udara dapat
diperoleh dari persamaan berikut :
a
ρ =
a a
T R
P .
...
Lit.5 hal 3-12
Dimana : R = konstanta gas untuk udara = 287 J kg.K.
2.1.5 Efisiensi Thermal Brake
Kerja yang dihasilkan selalu lebih kecil dari pada energi yang dibangkitkan piston karena sejumlah energi hilang akibat adanya rugi–rugi
mekanis mechanical losses. Dengan alasan ekonomis perlu dicari kerja maksimum yang dapat dihasilkan dari pembakaran sejumlah bahan bakar.
Efisiensi ini sering disebut sebagai efisiensi termal brake brake thermal efficiency,
b
η .
b
η = masuk
yang panas
Laju aktual
keluaran Daya
...
Lit.5 hal 2-15
Laju panas yang masuk Q, dapat dihitung dengan rumus berikut : Q =
. f
m . LHV ...
Lit.5 hal 2-8
dimana : LHV = nilai kalor bawah bahan bakar kJkg Jika daya keluaran
B
P dalam satuan kW, laju aliran bahan bakar
. f
m dalam satuan kgjam, maka :
b
η =
LHV m
P
f B
.
.
. 3600 ...
Lit.5 hal 2-15
2.2 Teori Pembakaran