Pengendalian Emisi Gas Buang

kerusakan pada banyak jenis tanaman. Kerusakan daun sebanyak 5 dari luasnya dapat terjadi pada pembacaan dengan kadar 4 – 8 ppm untuk 1 jam pemajanan. Tergantung dari jenis tanaman, umur tanaman dan lamanya pemajanan, kerusakan terjadi dapat bervariasi. Kadar NO 2 sebesar 0,22 ppm dengan jangka waktu pemajanan 8 bulan terus menerus, dapat menyebabkan rontoknya daun berbagai jenis tanaman.

2.8 Pengendalian Emisi Gas Buang

Tingkat polusi udara dari mesin kendaraan tidak hanya dipengaruhi oleh teknologi pembakaran yang diterapkan dalam sistem itu saja, tetapi juga besar dipengaruhi oleh mutu bahan bakar yang dipakai. Dari segi kualitas bahan bakar, Indonesia sangat jauh tertinggal dari negara–negara lain. Emisi gas yang dihasilkan oleh pembakaran kendaraan bermesin pada umumnya berdampak negatif terhadap lingkungan. Ada beberapa cara yang dapat diambil untuk mengatasi masalah tersebut antara lain : 1. Menyeimbangkan campuran udara-bahan bakar. 2. Pemanfaatan Positive Crankcase Ventilation PCV. 3. Penggunaan sistem kontrol emisi penguapan bahan bakar antara lain : ECS Evaporation Control System, EEC Evaporation Emission Control, VVR Vehicle Vapor Recovery dan VSS Vapor Saver System. 4. Penggunaan Exhaust Gas Recirculation EGR. 5. Penggunaan filter particulate traps yang dikhususkan untuk mesin diesel. 6. Injeksi udara lebih kedalam silinder. Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara

BAB III METODOLOGI PENGUJIAN

3.1 Waktu dan tempat

Pengujian dilakukan di laboratorium motor bakar Departemen Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara selama kurang lebih 2 bulan.

3.2 Bahan dan alat

3.2.1 Bahan

Pengujian dilakukan dengan menggunakan campuran bahan bakar solar, biodiesel CPO dan biofuel vitamin. Dengan komposisi sebagai berikut : 1. 10 0,5 liter biodiesel CPO, 90 4,5 liter solar dan 0,008 liter biofuel vitamin untuk 5 liter bahan bakar. Atau disebut juga dimetil ester B-10. 2. 30 1,5 liter biodiesel CPO, 70 3,5 liter solar dan 0,008 liter biofuel vitamin untuk 5 liter bahan bakar. Atau disebut juga dimetil ester B-30. 3. 50 2,5 liter biodiesel CPO, 50 2,5 liter solar dan 0,008 liter biofuel vitamin untuk 5 liter bahan bakar. Atau disebut juga dimetil ester B-50.

3.2.2 Alat

Alat yang dipakai dalam eksperimental ini terdiri dari : 1. Mesin diesel 4-langkah 4-silinder TecQuipment type. TD4A 001. 2. Bom kalorimeter untuk mengukur nilai kalor bahan bakar. 3. Untuk emisi gas buang menggunakan alat uji auto gas analizer. 4. Alat bantu perbengkelan, seperti : kunci pas, kunci Inggris, kunci ring, kunci ”L”, obeng, tang, palu, kertas amplas dan lain sebagainya. 5. Stop watch, untuk menentukan waktu yang dibutuhkan mesin uji untuk menghabiskan bahan bakar dengan volume sebanyak 100 ml. 6. Termometer, untuk menghitung perubahan suhu yang terjadi antara sebelum masuk dan setelah keluar air cooler. Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara