daya tertinggi terjadi pada putaran 2800 rpm sebesar 25,0572 kW, 24,6176 kW dan 24,4711 kW.
Perbandingan besarnya daya untuk masing-masing pengujian pada setiap variasi beban dan putaran dapat dilihat pada Gambar 4.3.
Gambar 4.3. Grafik Daya vs Putaran
Dari gambar 4.3 dapat dilihat bahwa penambahan beban mengakibatkan daya semakin besar. Pada beban 10 kg daya yang dihasilkan dengan
menggunakan bahan bakar biodiesel B-10, B-30, dan B-50 lebih rendah dibanding dengan menggunakan bahan bakar solar, begitu juga pada beban 25 kg.
Dikarenakan torsi yang dihasilkan dari penggunaan bahan bakar biodiesel juga kecil tetapi tidak mengurangi kekuatan mesin tersebut. Sehingga mesin akan
menjadi lebih awet dan lebih tahan lama.
4.2.3 Konsumsi bahan bakar spesifik
Konsumsi bahan bakar spesifik Specific fuel consumption, Sfc dari masing–masing pengujian baik dengan menggunakan solar maupun biodiesel
5 10
15 20
25 30
1000 1400
1800 2200
2600 2800
D aya
k W
Putaran rpm
Daya Vs Putaran
Beban 10 kg
Solar Biodiesel B-10
Biodiesel B-30 Biodiesel B-50
Beban 25 kg
Solar Biodiesel B-10
Biodiesel B-30 Biodiesel B-50
Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara
B-10, B-30 dan B-50 pada setiap variasi beban dan putaran dapat dihitung, lihat pada Lampiran 1.
Hasil perhitungan yang didapat dari setiap jenis pengujian pada putaran dan beban yang bervariasi, maka besarnya konsumsi bahan bakar spesifik Sfc
dapat dilihat pada Tabel 4.5.
Tabel 4.5. Data hasil perhitungan untuk konsumsi bahan bakar spesifik Sfc
Beban kg
Putaran rpm
Sfc gkWh Solar
Biodiesel B-10
Biodiesel B-30
Biodiesel B-50
10 1000
297.00 269.04
267.27 260.03
1400 285.67
265.17 255.02
246.94 1800
255.63 240.92
238.88 228.62
2200 249.48
198.16 197.12
181.81 2600
214.36 169.90
173.88 164.34
2800 210.75
165.94 169.77
159.78
25 1000
122.65 112.15
110.98 108.53
1400 138.69
117.08 109.79
108.05 1800
136.19 99.03
93.30 95.54
2200 113.30
105.40 102.12
99.70 2600
99.79 90.16
90.54 92.75
2800 104.69
93.87 91.39
91.93 Pada pembebanan 10 kg Tabel 4.5, konsumsi bahan bakar spesifik Sfc
terendah yang terjadi pada pengujian dengan menggunakan bahan bakar biodiesel B-10, B-30 dan B-50 pada putaran 2800 rpm yaitu 165.94 gkWh, 169.77
gkWh dan 159.78 gkWh. Sedangkan konsumsi bahan bakar spesifik Sfc tertinggi terjadi pada putaran 1000 rpm sebesar 269,04 gkWh, 267,27 gkWh dan
260,03 gkWh.. Pada pembebanan 25 kg Tabel 4.5, konsumsi bahan bakar spesifik Sfc
terendah yang terjadi pada pengujian dengan menggunakan bahan bakar biodiesel B-10, B-30 pada putaran 2600 rpm yaitu 90.16 gkWh, 90.54 gkWh dan
biodiesel B-50 pada putaran 2800 rpm sebesar 91.93 gkWh. Sedangkan konsumsi bahan bakar spesifik Sfc tertinggi terjadi pada putaran 1400 rpm untuk
Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara
biodiesel B-10 sebesar 117,08 gkWh sementara B-30 dan B-50 pada putaran 1000 rpm sebesar 110,98 gkWh, dan 108,53 gkWh.
Perbandingan besarnya konsumsi bahan bakar spesifik Sfc untuk masing-masing pengujian pada setiap variasi beban dan putaran dapat dilihat pada
Gambar 4.4.
Gambar 4.4. Grafik Sfc vs Putaran Dari gambar 4.4 dapat dilihat bahwa penambahan beban mengakibatkan
jumlah konsumsi bahan bakar spesifik Sfc semakin rendah. Pada beban 10 kg konsumsi bahan bakar spesifik Sfc yang dihasilkan dengan menggunakan bahan
bakar biodiesel B-10, B-30 dan B-50 lebih rendah dibanding dengan menggunakan bahan bakar solar, begitu juga pada beban 25 kg. Terjadinya
penurunan nilai Sfc pada putaran poros dan beban konstan diakibatkan adanya kandungan oksigen yang terikat langsung pada biodiesel sehingga pembakaran
berlangsung relatif lebih baik. Dengan demikian menggunakan bahan bakar biodiesel B-10, B-30 dan B-50 akan lebih sedikit atau lebih hemat daripada
menggunakan bahan bakar solar.
50 100
150 200
250 300
350
1000 1400
1800 2200
2600 2800
S fc
g k
Wh
Putaran rpm
Konsumsi Bahan Bakar Spesifik Vs Putaran
Beban 10 kg
Solar Biodiesel B-10
Biodiesel B-30 Biodiesel B-50
Beban 25 kg
Solar Biodiesel B-10
Biodiesel B-30 Biodiesel B-50
Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara
4.2.4 Rasio perbandingan udara bahan bakar AFR