Rancangan Data Flow Diagram DFD Rancangan Entity Relationship Model

VI-2 hanya mencakup kepada pengambilan keputusan kepada pengendalian inventory dan pengendalian operasional. Pada aspek pengendalian inventory, PT. Tiga Musim Mas Jaya mempunyai tugas untuk menentukan tindakan dan memformulasikan aturan baru untuk kegiatan operasional, mengalokasikan sumber daya dan mengukur kinerja. Informasi yang dibutuhkan pengendalian inventory berupa laporan-laporan dari pusat sebagai wujud pertanggungjawaban yang dilakukan secara terkoordinasi. Dari laporan-laporan ini dibuat suatu analisa untuk membandingkan kinerja sesungguhnya dengan rencananya. Berdasarkan analisa itu, manajemen membuat keputusan-keputusan, misalnya pembuatan sistem operasi baru, pembuatan anggaran, dan lain-lain. Pada aspek pengendalian operasional, penerapan keputusan yang telah dihasilkan oleh tingkatan pengendalian manajemen pada perusahaan ini akan bermuara kepada dihasilkannya informasi hasil pelaksanaan tindakan, menghasilkan informasi hasil pelaksanaan tindakan dan pengalokasian sumber daya. Sistem informasi pada tingkatan ini bisa disebut menghasilkan keputusan karena keputusan yang dibuat seringkali berulang rutin dan terstruktur sehingga kebanyakan bisa diotomatisasikan atau diprogramkan menjadi suatu bentuk keputusan terstruktur.

6.3. Rancangan Data Flow Diagram DFD

DFD merupakan analisa sistem yang terdiri dari proses-proses serta aliran data dalam suatu sistem. Menurut pernyataan aslinya, diagram aliran data menggambarkan pandangan sejauh mungkin mengenai masukan, proses, dan Universitas Sumatera Utara VI-3 keluaran sistem, yang berhubungan dengan masukan, proses, dan keluaran dari model umum sistem. DFD merupakan teknik analisa data terstruktur. Pendekatan aliran data menekankan logika yang mendasari sistem. Dengan menggunakan kombinasi dari empat simbol, penganalisis sistem dapat menciptakan suatu gambaran proses-proses yang bisa menampilkan dokumentasi sistem yang solid. DFD yang dibuat oleh penulis merupakan diagram alir data yang mengacu pada prosedur operasional yang dimiliki oleh perusahaan ini sebagai aturan baku dalam mekanisme yang menujang pelaksanaan sistem informasi persediaan.

6.4. Rancangan Entity Relationship Model

Unsur dasar dari semua model E-R Model adalah entitas, attribute, dan hubungan sebuah entitas sesuatu yang dapat diidentifikasikan yang ingin ditelusuri penulis dalam perancangan database sistem inventory. Entitas dari jenis tertentu dikelompokkan menjadi kelas entitas. Entitas memiliki atribut yang menjabarkan karakteristik entitas itu sendiri. Identifier adalah sebuah atribut yang menamai atau mengidentifikasikan instances entitas, sebuah Identifier yang unik menetapkan satu instance dalam kelas entitas, sementara Identifier non-unik menetapkan berbagai instances dalam kelas entitas. Hubungan relationship merupakan suatu asosiasi antar entitas. Kelas hubungan adalah asosiasi di antar entitas, sementara instances hubungan adalah asosiasi di antara instances entitas. Kelas hubungan yang hanya melibatkan dua kelas entitas disebut hubungan binary. Dalam praktiknya, sebagian besar hubungan adalah bersifat binary. Pada perancangan E-R Model ini, view yang ditunjukkan pada Gambar 5.17 menjabarkan suatu diagram hubungan yang terjadi Universitas Sumatera Utara VI-4 dalam mekanisme entitas sistem inventory, namun pada penterjemahan view yang dihasilkan oleh E-R Diagram bagi user dapat memberikan suatu artian konotatif tidak sebenarnya akibat masalah orientasi. Hal ini tentunya dapat menjadi suatu pemahaman yang salah bagi user untuk melakukan penyusunan database berdasarkan model data yang diberikan oleh E-R Model ini.

6.5. Perbandingan Entity Relationship Model dan Data Flow Diagram