III-13 b.
Nama aliran data dalam kata benda karena menunjukkan seseorang, tempat atau sesuatu.
c. Proses diberi nama menggunakan format kata kerja - kata sifat -
kata benda untuk proses-proses yang rinci. d.
Penyimpanan data diberi nama dengan suatu kata benda. 2.
Memberi nomor pada proses a.
Nomor yang diberikan pada proses tidak harus menjadi nomor urut. b.
Penomoran dimaksudkan sebagai identifikasiproses dan memudahkan penurunan level yang lebih rendah ke proses berikutnya.
c. Untuk proses primitif selain diberi nomor juga diberi tanda khusus
biasanya tanda untuk menyatakan bahwa proses tersebut tidak dirinci lagi
3. Penggambaran kembali
a. Ukuran dan bentuk lingkaran tetap sama
b. Panah yang melengkung dan lurus tidak jadi masalah.
c. Hindari proses yang mempunyai masukan tetapi tidak mempunyai
keluaran begitu juga sebaliknya hindari proses yang mempunyai keluaran tetapi tidak mempunyai masukan.
3.5. Diagram Hubungan Entitas Entity Relationship E – R Diagram
Sebuah diagram entity relationship secara grafis menggambarkan isi sebuah database . Diagram ini menunjukkan berbagai entity yang terlibat dan pola
hubungan antar entity. Entity merupakan objek yang digunakan untuk mengumpulkan data, objek ini dikelompokkan menjadi tiga yaitu resources,
Universitas Sumatera Utara
III-14 events dan agents. Resources sumber daya meliputi semua identifiable object
yang memiliki nilai ekonomi secara langsung mempengaruhi sumber daya perusahaan. Istilah agent mencakup sekelompok orang dalam organisasi yang
mengumpulkan data untuk membantu merencanakan, mengawasi dan mengevaluasi kinerja aktivitas
5
1. Satu ke satu one to one 1-1
. Dalam ERD hubungan relasi dapat terdiri dari sejumlah entitas yang
disebut dengan derajat relasi. Derajat relasi maksimum disebut dengan kardinalitas sedangkan derajat minimum disebut dengan modalitas. Jadi
kardinalitas relasi menunjukkan jumlah maksimum entitas yang dapat berelasi dengan entitas pada himpunan entitas lain. Kardinalitas relasi yang terjadi diantara
dua himpunan entitas misalnya A dan B dapat berupa :
Setiap entitas pada himpunan entitas A dapat berelasi dengan paling banyak satu entitas pada himpunan entitas B, demikian juga sebaliknya.
2. Satu ke banyak one to many 1- N
Setiap entitas pada himpunan entitas A dapat berelasi dengan banyak entitas pada himpunan entitas B, tetapi tidak sebaliknya.
3. Banyak ke banyak many to many N –N
Setiap entitas pada himpunan entitas A dapat berelasi dengan banyak entitas pada himpunan entitas B, demikian juga sebaliknya.
5
Andi Sunyoto
Universitas Sumatera Utara
III-15
3.6. Database
Burch dan Stater Jr, mengatakan bahwa Database sebagai landasan sistem informasi berisi elemen-elemen data yang teroganisir dalam record dan file
dengan berbagai cara. Myrna L.Silver mendefinisikan Database sebagai kumpulan dari data yang digunakan dalam suatu perusahan dan disusun secara sistematis
untuk menghindari duplikasi secara optimal
6
1. Penggabungan elemen data
. Ada dua pendekatan yang digunakan dalam merancang Database , yaitu
pendekatan aplikasi dan pendekatan secara Database . Perancangan Database dengan menggunakan pendekatan aplikasi masih bersifat tradisional, dimana
setiap aplikasi mempunyai masing-masing file dan program tersendiri. Tujuan dari pendekatan ini adalah untuk memenuhi satu aplikasi saja dan tidak ada usaha
untuk mengurangi kerangkapan data. Masalah yang dihadapi dalam merancang Database dengan pendekatan aplikasi ini adalah adanya kemungkinan beberapa
dari file aplikasi mengandung data yang sama. Pendekatan seperti ini membatasi kemungkinan penggunaan satu Database terpadu untuk melayani beberapa
aplikasi. Sedangkan perancangan Database berdasarkan pendekatan secara
Database akan menghasilkan suatu Database terpadu yang dapat digunakan untuk melayani beberapa aplikasi. Pendekatan secara Database memungkinkan operator
untuk berhubungan secara langsung dengan sistem. Keuntungan yang diperoleh dari pendekatan secara Database ini adalah:
6
Yenty Yuliana ,Oviliani
Universitas Sumatera Utara
III-16 2.
Dalam pendekatan ini, Database yang dirancang memiliki kemampuan untuk menggabungkan data yang dapat digunakan oleh beberapa fungsi
yang ada dalam organisasi supaya pelayanan informasi dalam suatu organisasi menjadi lebih tepat, lebih luas dan lebih terkoordinasi berkat
kemudahan dalam melakukan up-dating secara keseluruhan 3.
Mengurangi duplikasi data Dengan pendekatan secara Database , setiap data cukup disimpan satu kali
saja dalam satu Database sentral, sehingga menghemat pemakaian media penyimpanan serta mengurangi kesalahan dalam proses pengolahan data.
4. Kebebasan data
Kebebasan data dapat diartikan sebagai kebebasan untuk melakukan perubahan terhadap data tertentu tanpa harus mengganti program yang
mengakseskan data tersebut 5.
Adanya hubungan antara Database dengan pemakai Pemakai user dapat berhubungan secara on-line dengan Database sesuai
dengan wewenang yang ada padanya. Data yang dibutuhkan juga disediakan langsung oleh Database tanpa perlu memeriksa keseluruhan
data yang ada 6.
Standarisasi format data Format data dan nama data dapat dibuat standar sebagai dasar untuk
beberapa aplikasi yang ada.
Universitas Sumatera Utara
III-17
3.6.1. Normalisasi Database
Normalisasi adalah suatu teknik untuk mengorganisasi data ke dalam tabel-tabel untuk memenuhi kebutuhan pemakai di dalam suatu organisasi. Teknik
normalisasi banyak digunakan terutama pemula karena mudah dipahami dan diaplikasikan. Adapun tujuan dari normalisasi data ini adalah sebagai berikut :
1. Untuk menghilangkan kerangkapan data
2. Untuk mengurangi kompleksitas
3. Untuk mempermudah pemodifikasian data
Dasar-dasar normalisasi adalah sebagai berikut : 1.
Normal form bentuk normal adalah suatu klas dari skema database relasi yang didefinisikan untuk memenuhi tujuan dari tingginya integritas dan
maintainability 2.
Kreasi dari suatu bentuk normal disebut normalisasi 3.
Normalisasi dicapai dengan penganalisaan ketergantungan diantara setiap individu attribut yang diassosiasikan dengan relasinya
3.6.1.1. Bentuk-bentuk Normalisasi Database
Bentuk-bentuk dari normalisasi database dapat dikategori dengan tahapan sebagai berikut :
1. Normal 1 1 NF : tabel disebut sebagai bentuk normal kesatu jika semua
atribut yang bersangkutan tidak dapat dibagi lagi menjadi atribut yang lebih kecil, tetapi masih mengandung redudancy atribut yang tampil berulang.
Universitas Sumatera Utara
III-18 2.
Normal 2 2 NF : suatu tabel bentuk normal 1 yang memenuhi syarat tambahan bahwa semua atribut bukan kuncinya hanya bergantung pada kunci
primer 3.
Normal 3 3 NF : suatu tabel bentuk normal 2 yang memenuhi syarat tambahan bahwa semua atribut bukan kunci tidak memiliki kebergantungan
transitif nilai datanya bergantung pd suatu atribut yang juga bergantung pada atribut yang lain terhadap kunci primer
4. Normal Boyce-Codd BCNF : tabel yang memiliki semua field penentu yang
merupakan candidate key atau perbaikan dari bentuk normal 3, setiap tabel yang memenuhi syarat BCNF pasti memenuhi bentuk normal 3, tetapi belum
tentu sebaliknya 5.
Normal 4 4 NF : jika relasi dalam BCNF dan tidak berisi kebergantungan banyak nilai. Untuk menghilangkan kebergantungan banyak nilai dari satu
relasi, kita membagi relasi menjadi dua relasi baru. Masing – masing relasi berisi dua atribut yang mempunyai hubungan banyak nilai. Bertujuan untuk
menghilangkan ketergantungan Multivalue 6.
Normal 5 5 NF : berurusan dengan properti yang disebut join tanpa adanya kehilangan informasi lossless join. Bentuk normal kelima 5NF juga disebut
PJNF projection-join normal form. Bagan proses normalisasi database dapat diperhatikan pada Gambar 3.3.
Universitas Sumatera Utara
III-19
Gambar 3.3. Bagan Tahapan Normalisasi Database 3.6.1.2. Penerapan Bentuk Normalisasi
Proses perancangan database menggunakan metode normalisasi dapat dimulai dari dokumen dasar yang pakai dalam sistem, yaitu sebagai berikut :
1. Menuliskan semua data yang akan direkam, bagian yang double tidak
perlu dituliskan. Terlihat record yang tidak lengkap, sulit untuk membayangkan bagaimana bentuk record yang harus dibentuk untuk
merekam data tersebut. 2.
Bentuklah menjadi bentuk normal kesatu dengan memisah misahkan data pada field yang tepat dan benilai atomic, juga seluruh record harus
lengkap adanya. Bentuk file adalah flat file.
Bentuk Tidak Normal Bentuk Normal Pertama
1NF Bentuk Normal Kedua
2NF Bentuk Normal Ketiga
3NF Bentuk Normal Boyce-
Codd BCNF Bentuk Normal Keempat
4NF Bentuk Normal Ketiga
5NF
Menghilangkan perulangan group
Menghilangkan ketergantungan sebagian
Menghilangkan ketergantungan transitif Menghilangkan anomali-anomali hasil dari
ketergantungan fungsional Menghilangkan Ketergantungan Multivalue
Menghilangkan anomali-anomali yang tersisa
Universitas Sumatera Utara
III-20
3.6.2. Database Management System DBMS Database Management System DBMS adalah perangkat lunak yang
menetapkan dan memelihara integrasi logis antar file, baik ekplisit maupun inplisit. Contoh: IDS, Information Management System IMS, Structured Query
LanguageData System SQLDS, Query by Example QBE, ORACLE, dBase II-III-III plus-IV, Foxbase, Qbase dll .
Sistem manajemen Database didefinisikan : “Suatu sistem perangkat lunak yang memungkinkan untuk membentuk dan memperbaharui file-file,
memilih, memantau serta mengendalikan Database untuk menghasilkan laporan”
7
a. Melindungi data dari pihak yang tidak bertanggung jawab
. Tujuan dari sistem manajemen Database adalah sebagai berikut :
b. Mengurangi kerangkapan data
c. Menyediakan sistem dengan akses data yang cepat
d. Memungkinkan pemakaian data secara tepat
e. Melayani sistem peningkatan update yang mampu melakukan perubahan
data yang terjadi. Dalam perkembangannya, sistem manajemen Database dibagi atas dua jenis yaitu
: a.
Sistem manajemen Database secara manual b.
Sistem manajemen Database yang dilakukan secara komputerisasi Perbedaan antara kedua sistem itu terletak pada cara pengolahan data
dalam sistem. Pada sistem manajemen Database secara manual, manusia secara fisik melakukan perubahan terhadap data. Pada sistem manajemen Database yang
7
Permana, Budi
Universitas Sumatera Utara
III-21 dilakukan secara komputerisasi, tugas ini diambil alih oleh program yang didesain
untuk merancang dan mengoperasikan data dalam sistem tersebut.
3.6.3. Open Database Conectivity ODBC
ODBC merupakan singkatan dari Open database Connectivity yaitu merupakan suatu standart yang dikembangkan oleh Microsoft untuk mengakses
database agar lebih mudah dengan fungsi yang bersifat umum
8
3.7. Model Data
. Tentu saja untuk mengakses database tidak lagi menggunakan cara-cara
seperti pada MS Acces, VBasic ataupun Delphi yang dengan menggunakan komponen tertentu. Untuk mengakses database diperlukan perintah SQL
Structured Query Language. Pada program berbasis Windows sumber data ODBC dapat diakses pada program melalui DSN Data Source Name.
Model data adalah sekumpulan konsep terintegrasi yang dipakai untuk menjabarkan data, hubungan antardata. dan kekangan terhadap data yang
digunakan untuk menjaga konsistensi
9
. Kadang model data disebut struktur data logis. Model data yang umum pada saat ini ada 4 macam, yaitu 1 model data
hirarkis, 2 model data jaringan, 3 model data relasional, dan 4 model data berbasis objek. Tiga model yang disebut pertama model data herarkis, Jaringan,
dan relasional disebut model data yang berbasis rekaman record-based data model.
8
Betha Sidik. ir
9
Yenty Yuliana ,Oviliani
Universitas Sumatera Utara
III-22
a. Model Data Hirarkis