Ritus-ritus Musim Panas Ritus-ritus Mengusir Hama JUNI

yang mewakili samurai. Bulan ini juga disebut dengan Tango-no Sekku. Tango berarti “Kuda Permulaan”. Hari ini juga dirayakan dengan membuat makanan khas yaitu kue beras yang di bungkus dalam bambu, yang disebut dengan chimaki atau yang sering juga disebut dengan khasiwa-mochi. Para petani bulan ini merupakan bulan yang sangat penting sekali. Pada bulan ini para petani sudah mulai menanam padi. Tapi sebelumnya mereka mengadakan ritul-ritual untuk menyembah dewa padi, tujuannya agar dewa padi memberkati padi mereka. Dalam mengadakan ritual ini ada peraturan-peraturan yang wajib di laksanakan khususnya bagi para wanita. Para wanita harus menghiasi rumah dengan daun bakung, dan juga mandi denga rebusan bunga. Pada bulan ini banyak ritual-ritual yang di lakukan untuk mengusir roh jahat dan hama penyakit. Daun bakung di percayai sebagai tanaman yang dapat mengusir roh jahat. Di tempat lain dipercayai apabila memakan ubi maka dapat di beri umur yang panjang.

3.1.2 Ritus-ritus Musim Panas Ritus-ritus Mengusir Hama JUNI

Pada bulan ini para petani mengadakan ritual untuk mengusir serangga yang disebut dengan mushi kuyo perkembangan serangga. Bulan ini di percayai serangga-serangga berkembang biak. Di Suitama dan di perfektur lain, untuk menghindari serangga-serangga jahat yang dapat menganggu tanaman itu dirayakan festival api. Festival yang penting juga di bulan ini adalah festival Gion dan Tenno, yang di rayakan pada tanggal 15 Juni. Festival Gion di rayakan di Kyoto dan Universitas Sumatera Utara festival Tenno di Tsushima. Di propinsi Owaru Gion dan Tenno di percayai sebagai dewa yang mengendalikan penyakit dan dapat mencegah serangga pada tanaman. Sementara di Kyushu, masyarakat merayakan kawa-matsuri festival sungai atau ritual penghormatan Kappa selamabulan ini. Bulan ini juga gandum sudah mulai dipanen. Persembahan yang di berikan kepada dewa adalah diambil dari panen gandum yang pertama. Hari ini juga di rayakan dengan membuat makanan serta manisan yang semua bahan-bahanya dari gandum. Di beberapa kuil pada bulan ini mengadakan ritual yang disebut dengan chinowa-kuguru melewati lingkaran bambu atau rotan. Biasanya lingkaran besar digantungkan di Torii dan bagi setiap orang yang berkunjung ke kuil ini, harus melewati lingkaran itu. Ada kepercayaan dengan melewati lingkaran itu, segala macam penyakit akan sembuh. Maka banyak sekali orang-orang yang berkunjung ke kuil ini. JULI Bulan Juli adalah perayaan Tanabata. Tradisi ini berasal dari legenda Cina yang romantis. Legenda ini menceritakan pertemuan antara dua bintang yaitu bintang Rapid dan bintang Senerius vega yang bertemu setahun sekali. Pada malam hari orang-orang memperhatikan cuca. Apabila hujan turun maka sungai Bimasakti akan meluap dan kedua bintang ini tidak bisa bertemu. Jika cuaca cerah maka kedua bintang ini akan bertemu, tapi dengan bertemunya kedua bintang ini maka akan menimbulkan bibit-bibit penyakit yang dapat merusak tanaman pangan. Selama ritual ini berlangsung biasanya yang berperan aktif adalah anak- Universitas Sumatera Utara anak, mereka menggambil bambu yang di ikat dengan pita warna-warni dan ditulis amanogawa bimasakti. Dan setelah beberapa hari cabang dari bambu tadi di lemparkan ke sungai. Makna dari ritual ini adalah sebagai penyucian. Ada kepercayaan bahwa cabang dari bambu tadi dapat mengusir serangga. Dan selama ritual ini berlangsung ada peraturan-peraturan yang harus dilaksanakan yaitu semua orang harus makan tujuh macam hidangan, para wanita harus membersihkan rambutnya dan juga semua sumur-sumur harus ikut di bersihkan, dan tidak diperkenankan tidur. Hal ini disebut dengan nemuri-nagashi tidur yang menghanyutkan. Orang-orang biasanya melemparkan daun nemu pohon sutra serta daun kacang ke sungai sambil mengucapkan mantera : “Nebuta Naganoro nebuta mengalir pergi Mame-no-ha-tamore daun kacang tunggal Perayaan lain yang juga penting pada bulan ini adalah Festival Bon yang di peringati setiap tanggal 15 Juli, dan ini merupakan upacara yang penting dalam tahun baru di Jepang. Dalam upacara ini biasanya arwah nenek moyang disembahyangi dengan berbagai macam acara Buddha. Setiap keluarga mengundang pendeta untuk memimpin upacara itu, serta semua anggota keluarga membacakan mantera-mantera yang sudah di berikan sebelumnya. Pada tanggal 13 Juli semua orang-orang sudah mulai sibuk membersihkan dan menghias altar roh yang ada di setiap rumah orang Jepang, yang biasanya di hias dengan bambu dan tikar. Dan untuk menjamu roh-roh yang akan datang, maka sudah di sediakan persembahan berupa ikan, arate batu, terung, timun dan Mizunoka yang di letakkan di atas daun teratai. Universitas Sumatera Utara Pada tanggal 13 ini juga ada diadakan ritus yang disebut dengan hotoke- mukae pergi menjumpai arwah. Biasanya untuk mengadakan ritual ini dengan membangun perapian dari jerami dan di letakkan di pintu masuk rumah atau di perkuburan, dipakai sebagai penunjuk jalan pulang bagi arwah nenek moyang. Di beberapa tempat api dibangun di atas gunung , yang terkenal adalah api di Daimonji-Kyoto. Adat lai adalah hasshira-matsu pinus kutub disebut juga nage-taimatsu melempar api. Kayu api di letakkan dalam keranjang dan digantung di pohon yang tinggi, dan orang menembakkan obor ke dalam keranjang untuk menyalakan api. Dan di bagi kelompok menjadi dua bagian untuk bertanding. Bagi siapa yang terlebih dahulu dapat menyalakan api maka ia akan mendapatkan hasil panen yang baik. Dan panen diramalkan dari arah mana api berasal. Pada perayaan Bon para anak-anak biasanya membangun perapian dan mereka memasak makanan sendiri. Pada tanggal 16 anak-anak ini membuat sampan kecil yang akan dipersembahkan kepada roh. Persembahan di letakkan di atasnya dan dihanyutkan ke sungai. Beberapa lentera juga dihanyutkan untuk menemani ‘kapal roh’. Dan akhir dari semua perayaan Bon adalah pada tanggal 20 kadang ada juga mengakhirinya pada tanggal 24. Peringatan jizo yang disebut jizo bon, pada hari ini lentera kertas di robek menjadi serpihan dan dibuang. AGUSTUS Tanggal satu Agustus disebut dengan Hassaku, dan tanggal ini merupakan tanggal yang sangat penting terutama dalam pertanian Jepang. Dalam sistem penanggalan berdasarkan peredaran matahari, ini adalah hari ke 210 dari sejak Universitas Sumatera Utara musim dingin. Dan pada bulan ini juga terjadi angin topan,maka para petani merayakan kaze-matsuri festival angin yang bertujuan untuk melindungi tanaman padi. Terkhusus untu bulan ini para petani biasanya menanam jenis padi yang dapat dipanen dalam beberapa waktu yang singkat. Dan mereka mempersembahkan hasil panen itu untuk para dewa. Hassaku juga dikenal sebagai tanomi-no festival menukarkan hadiah antara atasan dengan bawahan. Pada hari ini juga ada ritual yang disebut dengan saku-danomi bertanya tentang hasil panen yang bagus. Dan untuk merayakanya para petani biasanya minum arak beras dalam cangkir yang dibuat dari bambu di ladang dan mereka bertanya tentang hasil panen padi kepada dewa. Selama Hassaku para pekerja boleh tidur siang sepanjang hari dan sebagai gantinya mereka harus bekerja pada malam hari setelah mereka makan malam. Namun para pelayan tidak sukaakan hal ini dan mereka menyebutnya dengan hassaku no nigamochi kue beras hassaku yang pahit atau naki-manju roti yang menangis. Pada tanggal 15 Agustus ada perayaan untuk menikmati keindahan bulan. Semua orang pergi ke ladang untuk menggambil rumput dan mengaturnya di beranda dan mereka makan kue-kue sambil menikmati keindahan bulan tsuki dango. Kebiasaan ini juga disebut dengan imo meigetsu bulan purnama penuh. Dan pada perayaan ini sebagai persembahan kepada dewa mereka memasak beras yang dicampur dengan kacang merah. Dan hal yang paling menyenangkan pada hari ini adalah melihat anak-anak mencuri kue. Dan pada hari ini juga sebagian tanaman diladang bisa dicuri. Universitas Sumatera Utara Di selatan Kyushu adapt untuk melihat bulan di malam hari masih melekat kuat. Dimana masyarakatnya merayakan hari ini dengan melakukan permainan- permainan diantaranya mengikat jerami dengan seutas tali, dan ada dua kelompok yang saling menarik jerami tersebut. Dipercayai pihak yang menang maka ia akan mendapat panen yang berlimpah. Bagi mereka peristiwa melihat bulan erat kaitannya dengan panen. Di beberapa tempat pada hari ini dalam melihat bulan bisa memakan manisan tapi ini hanya boleh dilakukan oleh anak laki-laki, bagi wanita dilarang untuk makan manisan sambil melihat bulan. Dan ada juga kepercayaan apabila seseorang yang berdiri di bawah sinar bulan dan bayanganya tidak terlihat maka ia akan mati tahun ini.

3.1.3 Ritus-ritus Musim Gugur Ritus-ritus Keselamatan Panen SEPTEMBER