Di selatan Kyushu adapt untuk melihat bulan di malam hari masih melekat kuat. Dimana masyarakatnya merayakan hari ini dengan melakukan permainan-
permainan diantaranya mengikat jerami dengan seutas tali, dan ada dua kelompok yang saling menarik jerami tersebut. Dipercayai pihak yang menang maka ia akan
mendapat panen yang berlimpah. Bagi mereka peristiwa melihat bulan erat kaitannya dengan panen. Di beberapa tempat pada hari ini dalam melihat bulan
bisa memakan manisan tapi ini hanya boleh dilakukan oleh anak laki-laki, bagi wanita dilarang untuk makan manisan sambil melihat bulan. Dan ada juga
kepercayaan apabila seseorang yang berdiri di bawah sinar bulan dan bayanganya tidak terlihat maka ia akan mati tahun ini.
3.1.3 Ritus-ritus Musim Gugur Ritus-ritus Keselamatan Panen SEPTEMBER
Bagi orang Jepang Tanggal 9 merupakan peristiwa Choyo sembilan kembar, dan angka 9 merupakan anga keberuntungan. Dan bukan hanya tanggal
9 saja tapi pada tanggal19 dan 29 juga merupakan angka keberuntungan jadi banyak di lakukan perayaan-perayaan. Maka hari-hari ini disebut dengan
sankunihi atau mikunichi tiga hari yang memakai angka sembilan. Pada tanggal 9 diperingati untuk merayakan bunga kerisan ini berasal dari
kebudayaan Cina, dimana anak-anak membagikan bunga itu kepada orang-orang yang suka minum sake agar mereka diberikan umur yang panjang. Ini disebut
dengan kiku no sekku perayaan kerisan. Dan bunga ini juga dipersembahkan kepada dewa dan ada juga yang dimakan. Dan dibeberapa tempat lain panen
Universitas Sumatera Utara
sudah di mulai serta juga di adakan ritual untuk mengucapkan syukur kepada dewa.
Pada tanggal 29 para petani mengadakan pesta, dan hidangan yang disajikan adalah kue beras, nasi yang dicampur dengan kacang merah dan
amazake saka manis. Dan pada hari ini bahan makanan lebih banyak disediakan daripada di hari-hari biasanya dan biasanya mereka merayakannya di kuil secara
bersama-sama. Pada tanggal 13 malam, ada juga diadakan acara untuk melihat bulan
seperti pada tanggal15 Agustus dan ini disebut dengan melihat bilan lanjutan. Dan yang dijadikan sebagai persembahan kepada dewa adalah kacang-kacangan. Maka
hari ini mereka sebut dengan mame-meigetsu melihat bulan dengan ditemani kacang polong. Pada acara ini juga orang-orang bisa mencuri kacang yang ada di
ladang orang lain.
OKTOBER
Bulan Oktober disebut dengan bulan tak berdewa Kamazuki. Pada bulan ini di percayai semua roh-roh berkumpul di propinsi Izumo dan mengunjungi
kampungnya masing-masing. Pada tanggal 30 September atau 1 Oktober roh-roh ini tadi dipercayai sudah meninggalkan Izumo, maka peristiwa ini disebut dengan
Kami Okuri mengantar dewa pulang. Makanan yang dipersembahkan dalam acara ini adalah nasi yang dicampur dengan beras merah. Dan menu ini juga
disajikan pada tanggal 1 November yaitu ritual untuk menyambut roh yang pulang. Angin kencang dipercayai mengirim dan mendatangkan para roh. Tujuan
Universitas Sumatera Utara
daru acara ini adalah agar para muda-mudi mendapat pernikahan yang baik, maka yang berjaga-jaga sepanjang malam adalah muda-mudi itu.
Pada tanggal 10 Oktober dipercayai bahwa dewa sudah pulang ke rumahnya yaitu di gunung. Dan pada hari ini para anak-anak membuat senapan
dari jerami, dan mereka memukul-mukulnnya ke tanah. Tujuannya adalah untuk melindungi panen dari serangan tikus tanah. Mereka juga membaca mantera-
mantera: “malam ke sepuluh, malam ke sepuluh
senapan jerami dari malam ke sepuluh semoga kacang besar dan kacang kecil bagus panennya”
Ini juga dimaksudkan sebagai ritus untuk mendapatkan hasil panen yang bagus. Dan pada hari ini di daerah Shinshu ada perayaan yang disebut dengan
katashiage membebaskan gagak yang ketakutan. Mereka kemudian membawa gagak itu ke tempat lesung dan mereka juga mempersembahkan kue beras.
Mereka percaya bahwa gagak yang ketakutan itu adalah simbol dari dewi padi.
NOVEMBER
Pada bulan ini dewa yang di sembah adalah dewa kanayama dewa besi dan dewa inari. Maka para tukang besi merayakan festival yang disebut dengan
fuigo matsuri festival tempat besi, dan ini di rayakan pada tanggal 8 bulan ini. Biasanya tukang besi membersihkan tempat kerjanya dan menyegelnya selama
satu hari dengan tali jerami. Dan pada hari ini mereka tidak bekerja dan hanya beristirahat di rumah saja.
Universitas Sumatera Utara
Pada tanggal 15 ada perayaan yang disebut dengan sichi-go-san 7-5-3. Anak-anak yang berumur 7, 5, 3 tahun di bawa ke kuil dengan mengenakan
pakaian yang bagus. Dan pada perjalanan pulang diberika chitose-ame permen millenium.
Pada tanggal 23,ada perayaan yang disebut dengan Daishi-ko dewa bayi, uantuk merayakanya di buatlah nasi bubur serta persembahan kepada dewa juga
adalah bubur. Ada cerita menarik tentang hari ini, Daishi 774 M-835 M suatu hari ia berkelana dan tinggaldi rumah orang miskin. Pemilik rumah tersebut tidak
mempunyai apapun untuk diberikan sebagai makanan maka ia mencuri lobak milik tetangganya yang ternyata seorang nenek yang tua dan lemah. Karena
merasa kasihan maka ia menutupi jejak kakinya dengan salju. Namun versi lain menceritakan ia mencuri untuk memberi makan anak-anaknya dan pada waktu
mencuri ia menggunakan sumpit panjang. Maka untuk alasan ini sumpit yang di pakai dalam persembahan Daishi adalah sama dengan kobo Daishi. Tetapi ini
salah, karena pada tanggal 23 benar-benar yang di sembah adalah anak dewa. Dan persembahan yang di ambil dari hasil yang tersegar dan dipergunakan juga untuk
menjamu seluruh anggota keluarga.
3.1.4 Ritus-ritus Musim Dingin Ritus-ritus Terima Kasih Pada Dewa DESEMBER