Padi Dalam Kepercayaan Orang Jepang

Sake memang jarang sekali disajikan di altar persembahan. Namun ada sake yang khusus untuk persembahan yaitu sake yang memang benar-benar berasal dari asri pati beras yang berwarna keruh. Jadi sake yang dipersembahkan adalah sake yang memang benar-benar masih asli.

2.1.3 Padi Dalam Kepercayaan Orang Jepang

Di Jepang terdapat dua spesies dari rase atau Eurasian red fox vulpes vulpes dari famili canidae Kodansha,1994:406. Yang pertama Kitakisune vulpes vulpes sxhrencki dari Hokaido, dan Hondokitsune vulpes vulpes Japonica dari Honshu, Shikaku dan Kyushu. Panjang tubuh rase jenis hondokitsune adalah 70 cm, dan panjang ekornya kurang lebih 40 cm. Panjang tubuh kitakitsune adalah sedikit lebih besar. Kedua spesies rase ini mempunyai bulu berwarna cokelat. Rase merupakan hewan pemakan daging paling umum di Jepang. Habitat hewan ini di tanah datar maupun di daerah pegunungan, dan banyak yang hidup di desa-desa. Mereka biasanya membuat rumah dengan cara menggali lubang di tanah atau mendiami rumah-rumah kosong. Sejak zaman dahulu kala orang Jepang sudah percaya bahwa rase mempunyi kekuatan gaib dan dapat memukau bewitch manusia Kodansha, 1994:597-598. Mungkin kepercayaan ini timbul karena kelincahan hewan ini untuk melepaskan diri dari marabahaya. Rase jua dianggap sebagai pesuruh dari Inari Daimyo Jin dewa padi-padian yang disebut dengan Inari. Seperti disebutkab di atas, rase berhubungan erat dengan dewa padi-padian yang bernama Inari Daimyo Jin. Maka untuk mengetahui kesaktian hewan ini kita harus terlebih dahulu mengetahui identitas dewa ini. Menurut Sonoda Universitas Sumatera Utara Minoru 1983:282-283, Inari adalah dewa yang paling banyak disembah oleh penduduk Jepang, karena ia merupakan dewa yang berhubungan erat dengan mata pencaharian orang Jepang di masa lalu. Namun pada masa manufaktur di Jepang mulai dianggap penting pada abad pertengahan kurang lebih abad ke-13 dan 16, dewa ini disembah sebagi pelindung dari tungku-tungku peleburan besi dari para pandai besi dan para pedagang. Dewa ini kemudian juga menjadi populer dikalangan kelas ksatria samurai. Inari di zaman modern dijadikan sebagai dewa pelindung rumah tangga Yashikigami dari semua lapisan kelas masyarakat. Di Jepang banyak terdapat bukit dan hutan yang di yakini banyak dihuni oleh rase, dengan berbagi peristiwa gaib yang dibuat oleh mereka. Di sekitar daerah-daerah itu telah di dirikan rumah suci inari yang besar dan juga yang berukuran mini. Diantara bangunan suci inari, yang terpenting yaitu bangunan suci Fushimi Inari di Kyoto. Bangunan-bangunan suci yang lain yaitu kuil Takekomo Inari di prefektur Myagi, kuil Kasama Inari di prefektur Ibaraki, Kelenteng Toyokawa Inari secara resmi merupakan kelenteng Buddhis yang bernama Myogonji di prefektur Aichi, dan kuil Yutoko Inari di prefektur Saga. Selain itu masih ada lagi tempat-tempat persembahan suci Inari dan tempat persembahan suci pribadi di rumah tempat tinggal orang Jepang. Pada masa kini ada 40.000 tempat suci Inari yang diakui dan di masukkan ke dalam lembaga keagamaan Jepang. Berdasarkan mite yang terdapat dalam karya-karya klasik seperti Kojiki dan Nihon Shoki dari agama Shinto, dewa Inari di identifikasikan sebagai Uka no Universitas Sumatera Utara Mitama atau Uganomitama no Kami, dan juga disebut Toyokehime atau Ioyuke Hime no Kami dawa dari tempat suci bagian luar dari kuil Ise; Wakauka no Kami;Ukemochi no Kami;Ugetsuhime no Kami;atau Miketsu Kami dalam semua nama ini terdapat unsur uke’ ke’ dan ge’ yang semuanya berarti mkanan dan gami yang berarti dewa. Ada banyak versi mengenai etimologi dari Inari, tetapi tidak ada yang tepat. Menurut salah satu teori, istilah ini adalah ringkasan dari Ineneri yang berarti bulir padi yang masak. Menurut sejarah kuil-kuil Shinto, dewa Inari berasal dari rumah pemujaan Fushimi Inari Shrine. Kuil tersebut adalah tempat persemayaman dewa penjaga keluarga besar Hata tua di daerah Kyoto yang di dalamnya bersemayam roh leluhur bernama Hata no Kimi Irogu. Menurut legenda Hata adalah satu-satunya orang yang memiliki beras yang melimpah. Olahraga memanah merupakan hobbinya, dan yang di jadikan sasaran panahannya adalah kue yang terbuat dari tepung beras. Apabila anak panahnya tepat mengenai kue beras itu maka kue beras itu akan berubah menjadi seekor angsa dan terbang menuju gunung yang tidak jauh dari tempat ia memanah itu. Setelah hinggap di pohon , maka angsa tadi berubah menjadi sebatang tanaman padi. Maka sejarah dari istilah ina-inari atau menjadi beras adalah dari legenda ini dan dari legenda ini juga muncul istilah Inari dan juga Inari Yama atau Gunung Inari. Dan inilah kegiatan yang dilakukan oleh Hata setiap harinnya maka semakin rajin ia memanah hasil padinya pun semakin melimpah. Setelah Irogu meninggal, maka keturunannya berusaha memperbaiki kesombongan leluhurnya itu. Mereka menggambil satu pohon dari gunung itu dan membawanya ke rumah dan di tanam kemudian dipuja seperti dewa, dan disana Universitas Sumatera Utara juga mereka dirikan rumah pemujaan Inari. Rumah pemujaan ini di resmikan pada “Hari Kuda”pertama atau yang disebut dengan Hutsuma pada bulan kedua di tahun 771. Setiap tahun semua peristiwa itu di peringati dalam pesta rakyat dan di persmbahkan kepada dewa Inari. Dari legenda itu dapat ditarik kesimpulan bahwa Inari pada mulanya adalah dewa perladangan. Biasanya roh binatang terutama rase dapat merasuki tubuh manusia, dan dapat membuat gila kalau seseorang itu keadaanya lemah. Rase di percayai sebagai pesuruh dari dewa yang turun ke bumi. Dan banyak orang Jepang yang meminta keberuntungan ataupun rejeki kepada rase itu. 2.2 Budaya Padi di Karo 2.2.1 Sejarah Padi di Karo