Ritus-ritus Musim Semi Ritus-ritus menabur benih Maret

waktu untuk beristirahat dengan cara berlibur selama 40-50 hari sekaligus untuk mengabdikan diri kepada pencipta. Perubahan musim juga sangat mempengaruhi perayaan-perayaan itu. Mengingat Jepang terdiri dari 4 musim yaitu musim semi, musim panas, musim gugur dan musim dingin, jadi untuk mengadakn ritual-ritual tertentu harus memperhatikan perubahan musim yang sedang berlangsung.

3.1.1 Ritus-ritus Musim Semi Ritus-ritus menabur benih Maret

Bagi orang Jepang bulan Maret di peringati sebagai bulan boneka. Di setiap ruangan-ruangan tertentu di pajang berbagai jenis-jenis boneka. Bulan ini juga dikenal sebagai perayaan sakura dan juga perayaan sake beras. Biasanya sake yang di minum bukanlah sake yang sembarangan tapi sake yang langsung diperas dari buah persik dan itulah yang di minum langsung jadi rasanya masih sangat asli. Untuk merayakan bulan ini di buatlah makanan yang khusus yaitu kue beras yang dan dipersembahkan kepada dewa. Kue itu dibuat beragam warna yaitu merah jambu, putih, hijau dan di potong berbentuk boneka. Bentuklain dari kue beras adalah yang terdiri dari rumput-rumput yang disebut dengan kusamochi. Boneka bagi orang Jepang memiliki makna yang khusus, dimana dipercayai bisa membawa segala macam dosa serta ketidak beruntungan. Boneka itu kemudian di letakkan di air terjun atau di gunung. Boneka-boneka itu disebut dengan Nagashigina boneka yang di hanyutkan ke air. Universitas Sumatera Utara Para petani dalam musim ini sudah dapat menanam padi. Sebelum menggarap sawahnya, biasanya mereka berlibur sejenak dengan cara pergi ke gunung atau pergi bertamasya ke pantai. APRIL Pada tanggal 8 April, biasanya ada perayaan untuk Buddha Gautama atau Kanbutsu-e, para biara Buddhis membuat pavilion-pavilon kecil yang mereka sebut dengan hanamido pavilion bunga. Dan di tengah-tengahnya diletakkan patung Buddha dan diletakkan didalam ember. Dalam perayaan ini juga semua umat yang ada di vihara membawa cangkir yang terbuat dari bambu untuk menerima amacha the manis dari kuil. Ada kepercayaan dengan meletakkannya dekat mata maka akan terhindar dari penyakit. Ada juga sebagian teh manis itu di siramkan ke tanaman. Tujuannya adalah agar tanaman ini tadi terhindar dari serangga. Dalam teh manis itu di percayai ada suatu kekuatan gaib. Namun sekarang perayaan itu sudah mulai hilang, dan kebanyakan orang pada tanggal 8 ini pergi mendaki gunung dan mengumpulkan bunga-bungaan liar. Pada bulan April ini para petani banyak mengadakan ritual-ritual tertentu. Namun pada bulan ini kebanyakan ritual itu di buat khusus untuk menyembah dewa gunung. Dan persembahan yang mereka buat adalah kue mochi. MEI Menurut kepercayaan tradisional bilan ini merupakan bulan istimewa untuk anak laki-laki. Maka ada ruangan khusus dibuat untuk pajangan boneka Universitas Sumatera Utara yang mewakili samurai. Bulan ini juga disebut dengan Tango-no Sekku. Tango berarti “Kuda Permulaan”. Hari ini juga dirayakan dengan membuat makanan khas yaitu kue beras yang di bungkus dalam bambu, yang disebut dengan chimaki atau yang sering juga disebut dengan khasiwa-mochi. Para petani bulan ini merupakan bulan yang sangat penting sekali. Pada bulan ini para petani sudah mulai menanam padi. Tapi sebelumnya mereka mengadakan ritul-ritual untuk menyembah dewa padi, tujuannya agar dewa padi memberkati padi mereka. Dalam mengadakan ritual ini ada peraturan-peraturan yang wajib di laksanakan khususnya bagi para wanita. Para wanita harus menghiasi rumah dengan daun bakung, dan juga mandi denga rebusan bunga. Pada bulan ini banyak ritual-ritual yang di lakukan untuk mengusir roh jahat dan hama penyakit. Daun bakung di percayai sebagai tanaman yang dapat mengusir roh jahat. Di tempat lain dipercayai apabila memakan ubi maka dapat di beri umur yang panjang.

3.1.2 Ritus-ritus Musim Panas Ritus-ritus Mengusir Hama JUNI