BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Tinjauan Umum Tentang Nyamuk Aedes aegypti
Musibah Demam Berdarah Dengue DBD atau Dengue Haemorrhagic Fever DHF di tanah air telah mencengangkan semua pihak. Banyaknya jumlah korban
yang berjatuhan membuat publik tersadarkan betapa penyakit infeksi yang tergolong tua ini masih dan bahkan kian membahayakan. Bukan itu saja, daerah – daerah yang
semula jarang atau tidak pernah kejangkitan, kini bermasalah dengan DBD. Semula yang di beberapa daerah dianggap sebagai penyakit dengan siklus
lima tahunan, kini cenderung menimbulkan ledakan setiap tahun. Penyakit DBD karena virus dengue dan ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti. Penyakit
itu dapat menyerang semua orang dan dapat mengakibatkan kematian, terutama pada anak, serta menimbulkan kejadian luar biasa atau wabah. Penyakit ini terjadi karena
virus dengue yang dibawa dan disebarkan oleh nyamuk Aedes aegypti Anies, 2006.
2.1.1. Klasifikasi Nyamuk
Aedes aegypti merupakan jenis nyamuk yang dapat membawa virus dengue
penyebab penyakit demam berdarah
dengue. Selain dengue
, Aedes aegypti juga merupakan pembawa virus
demam kuning yellow fever dan
chikungunya .
Penyebaran jenis ini sangat luas, meliputi hampir semua daerah tropis di seluruh dunia. Sebagai pembawa virus
dengue , Aedes aegypti merupakan pembawa utama
primary vector
dan bersama Aedes albopictus
menciptakan siklus persebaran dengue di desa dan di kota. Mengingat keganasan penyakit
demam berdarah dengue,
Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara
masyarakat harus mampu mengenali dan mengetahui cara - cara mengendalikan jenis nyamuk ini untuk membantu mengurangi persebaran penyakit demam berdarah
dengue Wikipedia, 2008. Kedudukan nyamuk Aedes aegypti dalam klasifikasi hewan adalah sebagai
berikut Soegijanto, 2004 : Filum
: Arthropoda Kelas
: Insecta Bangsa
: Diphtera Suku
: Culicidae Marga
: Aedes Jenis
: Aedes aegypti L
2.1.2. Ciri Morfologi
Nyamuk Aedes aegypti dewasa memiliki ukuran sedang dengan tubuh berwarna hitam kecoklatan. Tubuh dan tungkainya ditutupi sisik dengan garis-garis
putih keperakan. Di bagian punggung dorsal tubuhnya tampak dua garis melengkung vertikal di bagian kiri dan kanan yang menjadi ciri dari spesies ini. Sisik-
sisik pada tubuh nyamuk pada umumnya mudah rontok atau terlepas sehingga menyulitkan identifikasi pada nyamuk-nyamuk tua. Ukuran dan warna nyamuk jenis
ini kerap berbeda antar populasi, tergantung dari kondisi lingkungan dan nutrisi yang diperoleh nyamuk selama perkembangan. Nyamuk jantan dan betina tidak memiliki
perbedaan dalam hal ukuran nyamuk jantan yang umumnya lebih kecil dari betina dan terdapatnya rambut-rambut tebal pada antena nyamuk jantan. Kedua ciri ini dapat
diamati dengan mata telanjang Wikipedia, 2008.
Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara
Nyamuk Aedes aegypti hidup di dalam dan di sekitar rumah, juga ditemukan di tempat umum dan mampu terbang sampai 100 meter. Umur nyamuk Aedes aegypti
rata – rata 2 minggu, tetapi sebagian diantaranya dapat hidup 2 – 3 bulan Depkes RI, 2004.
2.1.3. Perilaku dan Siklus Hidup