2.2.3. Keunggulan dan Kelemahan Insektisida Nabati
Penggunaan insektisida nabati memiliki keunggulan dan kelemahan yaitu sebagai berikut Naria, 2005 :
I. Keunggulan
1. Insektisida nabati tidak atau hanya sedikit meninggalkan residu pada
komponen lingkungan dan bahan makanan sehingga dianggap lebih aman daripada insektisida sintetiskimia
2. Zat pestisidik dalam insektisida nabati lebih cepat terurai di alam
sehingga tidak menimbulkan resistensi pada sasaran 3.
Dapat dibuat sendiri dengan cara yang sederhana 4.
Bahan pembuat insektisida nabati dapat disediakan di sekitar rumah 5.
Secara ekonomi tentunya akan mengurangi biaya pembelian insektisida.
II. Kelemahan
Selain keunggulan insektisida nabati, tentunya kita tidak dapat mengesampingkan beberapa kelemahan pemakaian insektisida nabati tersebut.
Kelemahannya antara lain : 1.
Frekuensi penggunaan insektisida nabati lebih tinggi dibandingkan dengan insektisida sintetis. Tingginya frekuensi penggunaan insektisida nabati
adalah karena sifatnya yang mudah terurai di lingkungan sehingga harus lebih sering diaplikasikan
2. Insektisida nabati memiliki bahan aktif yang kompleks multiple active
ingredient dan kadang kala tidak semua bahan aktif dapat dideteksi
Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara
3. Tanaman insektisida nabati yang sama, tetapi tumbuh di tempat yang
berbeda, iklim berbeda, jenis tanah berbeda, umur tanaman berbeda, dan waktu panen yang berbeda mengakibatkan bahan aktifnya menjadi sangat
bervariasi.
2.2.4. Cara Masuk Insektisida
Menurut cara masuk insektisida ke dalam tubuh serangga sasaran dibedakan menjadi 3 kelompok sebagai berikut Djojosumarto, 2000 :
a. Racun Lambung Racun PerutStomach Poison
Racun lambung atau racun perut adalah insektisida - insektisida yang membunuh serangga sasaran bila insektisida tersebut masuk ke dalam organ
pencernaan serangga dan diserap oleh dinding saluran pencernaan. Selanjutnya insektisida tersebut dibawa oleh cairan tubuh serangga ke tempat sasaran yang
mematikan misalnya ke susunan saraf serangga. Oleh karena itu, serangga harus terlebih dahulu memakan umpan yang sudah disemprot dengan insektisida dalam
jumlah yang cukup untuk membunuhnya b.
Racun Kontak Racun kontak adalah insektisida yang masuk ke dalam tubuh serangga lewat
kulit bersinggungan langsung. Serangga sasaran akan mati bila bersinggungan kontak langsung dengan insektisida tersebut.
c. Racun Pernapasan
Racun pernapasan adalah insektisida yang bekerja lewat saluran pernapasan. Serangga sasaran akan mati bila menghirup insektisida dalam jumlah yang cukup.
Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara
Kebanyakan racun pernapasan berupa gas atau bila asalnya padat atau cair yang segera berubah atau menghasilkan gas.
Sedangkan dilihat dari cara kerjanya, insektisida dibedakan atas Wudianto, 1999 :
a. Insektisida peracun fisik akan menyebabkan dehidrasi, yaitu keluarnya cairan
tubuh dari dalam tubuh serangga b.
Insektisida peracun protoplasma dapat mengendapkan protein dalam tubuh serangga
c. Insektisida peracun pernapasan dapat menghambat aktifitas enzim
pernapasan. Simpson dan Simpson 1990 menjelaskan bahwa apabila terjadi perubahan
nutrisi pada serangga karena adanya senyawa kimia dalam makanannya, maka serangga akan melakukan suatu respon kompensasi. Respon ini dilakukan sebagai
upaya untuk mempertahankan kehidupannya, yaitu dengan cara mengubah laju konsumsi dan efisiensi pencernaan serta metabolismenya. Pengaruhnya akan terlihat
pada pertumbuhan, lama perkembangan dan mortalitas serangga, menurunkan fekunditas. Pada akhirnya, akan mempengaruhi jumlah populasi serangga tersebut di
alam Nursal, 2005.
2.2.5. Toksisitas Insektisida