Pembuatan Insektisida Nabati Tinjauan Umum Tentang Insektisida Nabati 1. Pengertian Insektisida Nabati

run, yaitu apabila diaplikasikan akan membunuh serangga pada waktu itu dan setelah serangganya terbunuh maka residunya akan cepat menghilang di alam. Penggunaan insektisida nabati dimaksudkan bukan untuk meninggalkan dan menganggap tabu penggunaan insektisida sintetis, tetapi hanya merupakan suatu cara alternatif dengan tujuan agar pengguna tidak hanya tergantung kepada insektisida sintetis. Tujuan lainnya adalah agar penggunaan insektisida sintetis dapat diminimalkan sehingga kerusakan lingkungan yang diakibatkannya pun diharapkan dapat dikurangi pula Kardinan, 2004.

2.2.2. Pembuatan Insektisida Nabati

Cara pembuatan insektisida nabati dari berbagai jenis tumbuhan tidak dapat dijelaskan secara khusus atau distandarisasi karena memang sifatnya tidak berlaku secara umum. Pembuatan insektisida nabati dapat dilakukan secara sederhana atau secara laboratorium. Cara sederhana jangka pendek dapat dilakukan dengan penggunaan ekstrak sesegera mungkin setelah pembuatan ekstrak dilakukan. Cara laboratorium jangka panjang biasanya dilakukan oleh tenaga ahli yang sudah terlatih. Hal tersebut menyebabkan produk insektisida nabati menjadi mahal. Hasil kemasannya memungkinkan untuk disimpan relatif lama. Untuk menghasilkan bahan insektisida nabati dapat dilakukan teknik sebagai berikut : 1. Penggerusan, penumbukan atau pengepresan untuk menghasilkan produk berupa tepung, abu atau pasta 2. Rendaman untuk produk ekstrak Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara 3. Ekstraksi dengan menggunakan bahan kimia pelarut disertai perlakuan khusus oleh tenaga yang terampil dan dengan peralatan yang khusus. Di Indonesia, sebenarnya sangat banyak jenis tumbuhan penghasil insektisida nabati. Namun, sampai saat ini pemanfaatannya belum dilakukan dengan maksimal. Beberapa tumbuhan penghasil insektisida nabati adalah : Piretrum Chrysanthemum cinerariaefolium Trev, Aglaia Aglaia odorata L, Babadotan Ageratum conyzoides L, Bengkuang Pachyrrhyzus erosus Urban, Bitung Barrinftonia acutangula BL, Jeringau Acorus calamus L, dan lain - lain Kardinan, 2004. Untuk mengendalikan serangga - serangga yang terbang seperti nyamuk Aedes aegypti, insektisida yang diperlukan untuk menyemprot adalah insektisida yang mengandung racun perut atau racun kontak. Penyemprotan dengan hand spray harus diarahkan pada sasaran yang akan disemprot pada jarak 30–50 cm. Untuk mendapatkan distribusi semprotan yang sama harus dilakukan secara merata, baik dari atas atau memutar dari samping Djojosumarto, 2000. Interval jarak taraf perlakuan harus memberi peluang kepada peneliti untuk mendapatkan perlakuan terbaik yang memberikan pengaruh maksimum. Semakin tinggi derajat ketelitian yang diinginkan dan semakin heterogen lingkungan kondisi percobaan, jumlah ulangan harus lebih banyak. Secara umum, ulangan minimal untuk percobaan harus 3 Tiga Hanafiah, 2005. Pada suatu penelitian dibutuhkan hewan percobaan paling sedikit 10 ekor dengan kontrol sebesar 0 dan rentang dosis paling sedikit adalah 3 0-100 satuan Mukono, 2000. Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara

2.2.3. Keunggulan dan Kelemahan Insektisida Nabati