1.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka rumusan penelitian adalah bagaimana pengaruh destilat minyak rimpang jeringau dalam membunuh nyamuk
Aedes aegypti.
1.3. Tujuan Penelitian 1.3.1. Tujuan Umum
Mengetahui efektifitas minyak rimpang jeringau terhadap kematian nyamuk Aedes aegypti.
1.3.2. Tujuan Khusus
1. Untuk mengetahui kematian nyamuk Aedes aegypti setelah diberi perlakuan
disemprot dengan etanol 70 tanpa campuran minyak rimpang jeringau Acorus calamus L sebagai kontrol, diamati selama 30 menit dengan
interval waktu setiap 5 menit. 2.
Untuk mengetahui kematian nyamuk Aedes aegypti setelah diberi perlakuan disemprot dengan minyak rimpang jeringau pada konsentrasi 6, diamati
selama 30 menit dengan interval waktu setiap 5 menit. 3.
Untuk mengetahui kematian nyamuk Aedes aegypti setelah diberi perlakuan disemprot dengan minyak rimpang jeringau pada konsentrasi 12, diamati
selama 30 menit dengan interval waktu setiap 5 menit. 4.
Untuk mengetahui kematian nyamuk Aedes aegypti setelah diberi perlakuan disemprot dengan minyak rimpang jeringau pada konsentrasi 18, diamati
selama 30 menit dengan interval waktu setiap 5 menit.
Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara
5. Untuk mengetahui kematian nyamuk Aedes aegypti setelah diberi perlakuan
disemprot dengan minyak rimpang jeringau pada konsentrasi 24, diamati selama 30 menit dengan interval waktu setiap 5 menit.
6. Untuk mengetahui kematian nyamuk Aedes aegypti setelah diberi perlakuan
disemprot dengan minyak rimpang jeringau pada konsentrasi 30, diamati selama 30 menit dengan interval waktu setiap 5 menit.
7. Untuk mengetahui perbedaan tingkat kematian nyamuk Aedes aegypti dengan
berbagai perlakuan konsentrasi minyak rimpang jeringau. 8.
Untuk mengetahui konsentrasi paling efektif dari minyak rimpang jeringau untuk membunuh nyamuk Aedes aegypti.
1.4. Manfaat Penelitian
1 Sebagai bahan masukan kepada masyarakat dalam memanfaatkan insektisida
nabati yang aman dan mudah didapat dalam upaya pengendalian nyamuk Aedes aegypti
2 Sebagai tambahan wawasan dan pengetahuan mahasiswa khususnya
mahasiswa kesehatan lingkungan tentang insektisida nabati yang berasal dari rimpang jeringau.
Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Tinjauan Umum Tentang Nyamuk Aedes aegypti
Musibah Demam Berdarah Dengue DBD atau Dengue Haemorrhagic Fever DHF di tanah air telah mencengangkan semua pihak. Banyaknya jumlah korban
yang berjatuhan membuat publik tersadarkan betapa penyakit infeksi yang tergolong tua ini masih dan bahkan kian membahayakan. Bukan itu saja, daerah – daerah yang
semula jarang atau tidak pernah kejangkitan, kini bermasalah dengan DBD. Semula yang di beberapa daerah dianggap sebagai penyakit dengan siklus
lima tahunan, kini cenderung menimbulkan ledakan setiap tahun. Penyakit DBD karena virus dengue dan ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti. Penyakit
itu dapat menyerang semua orang dan dapat mengakibatkan kematian, terutama pada anak, serta menimbulkan kejadian luar biasa atau wabah. Penyakit ini terjadi karena
virus dengue yang dibawa dan disebarkan oleh nyamuk Aedes aegypti Anies, 2006.
2.1.1. Klasifikasi Nyamuk
Aedes aegypti merupakan jenis nyamuk yang dapat membawa virus dengue
penyebab penyakit demam berdarah
dengue. Selain dengue
, Aedes aegypti juga merupakan pembawa virus
demam kuning yellow fever dan
chikungunya .
Penyebaran jenis ini sangat luas, meliputi hampir semua daerah tropis di seluruh dunia. Sebagai pembawa virus
dengue , Aedes aegypti merupakan pembawa utama
primary vector
dan bersama Aedes albopictus
menciptakan siklus persebaran dengue di desa dan di kota. Mengingat keganasan penyakit
demam berdarah dengue,
Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara