Lokasi dan Waktu Penelitian Objek Penelitian Definisi Operasional Pengolahan Data

BAB III METODE PENELITIAN

3.1. Jenis dan Rancangan Percobaan 3.1.1. Jenis Penelitian Penelitian ini bersifat eksperimen semu Quasi experiment yaitu untuk melihat pengaruh beberapa konsentrasi dari minyak rimpang jeringau Acorus calamus L terhadap kematian nyamuk Aedes aegypti.

3.1.2. Rancangan Penelitian

Rancangan penelitian yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok RAK. Dimana percobaan dilakukan dengan enam lima perlakuan dan satu kontrol perlakuan penyemprotan dengan konsentrasi minyak rimpang jeringau 0, 6, 12, 18, 24 dan 30 serta 3 kali pengulangan.

3.2. Lokasi dan Waktu Penelitian

Lokasi penelitian dilakukan di Pusat Laboratorium Uji Mutu Lembaga Penelitian Sumatera Utara, yang dilaksanakan pada bulan Juli – Agustus 2008.

3.3. Objek Penelitian

Objek penelitian ini adalah nyamuk Aedes aegypti dewasa yang di ambil dari kotak pemeliharaan dengan ukuran 50cm x 50cm x 50cm p x l x t, dan dimasukkan ke dalam kotak perlakuan berukuran 25cm x 25cm x 25cm p x l x t sebanyak 6 kotak. Masing – masing kotak berisi 15 ekor nyamuk Aedes aegypti dewasa. Jumlah nyamuk Aedes aegypti yang menjadi sampel dalam penelitian ini sebanyak 270 ekor nyamuk Aedes aegypti dewasa. Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara 3.4. Metode Pengumpulan Data 3.4.1. Data Primer Data primer diperoleh dari hasil penelitian yang dilakukan di Pusat Laboratorium Uji Mutu Lembaga Penelitian Universitas Sumatera Utara USU.

3.4.2. Data Sekunder

Data sekunder diperoleh dari Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara dan literatur – literatur yang mendukung penelitian ini. 3.5. Alat dan Bahan Penelitian 3.5.1. Alat Penelitian 1. Alat penyemprot 2. Aspirator 3. Beaker glass 4. Hygrometer 5. Jam untuk mengukur waktu 6. Kotak pemeliharaan sebanyak 1 buah berukuran 50 cm x 50 cm x 50 cm p x l x t yang ditutupi dengan kasa dengan alas terbuat dari triplek 7. Kotak perlakuan sebanyak 6 kotak berukuran 25 cm x 25 cm x 25 cm p x l x t yang ditutupi dengan kasa dengan alas terbuat dari triplek 8. Lup 9. Masker penutup hidung 10. Pipet 11. Pisau 12. Saringan Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara 13. Termometer 14. Timbangan 15. Wadah tempat larva baskom

3.5.2. Bahan Penelitian

1. Air gula 2. Aquadest 3. Etanol 70 4. Jentik nyamuk Aedes aegypti 5. Kloroform 6. Nyamuk Aedes aegypti dewasa 7. Rimpang jeringau Acorus calamus L

3.6. Definisi Operasional

1. Jumlah nyamuk Aedes aegypti adalah jumlah nyamuk Aedes aegypti sebanyak 270 ekor yang belum disemprot dengan beberapa konsentrasi minyak rimpang jeringau 2. Destilat rimpang jeringau adalah banyaknya hasil penyulingan dengan metode destilasi yang akan disemprotkan terhadap nyamuk Aedes aegypti yaitu : 0, 6, 12, 18, 24 dan 30 3. Suhu adalah temperatur yang diukur selama penelitian dilakukan dengan menggunakan alat thermometer, dinyatakan dalam derajat celcius 4. Kelembaban adalah kelembaban udara di tempat penelitian yang diukur dengan menggunakan alat hygrometer, dinyatakan dalam persen Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara 5. Jumlah nyamuk Aedes aegypti yang mati adalah banyaknya nyamuk Aedes aegypti yang mati setelah dilakukan perlakuan penyemprotan hasil beberapa destilat rimpang jeringau yang diamati selama 30 menit dengan interval waktu setiap 5 menit yang ditandai dengan nyamuk tidak bergerak, dan tidak dapat terbang. 6. Keefektifan minyak rimpang jeringau adalah konsentrasi minyak rimpang jeringau yang paling rendah yang dapat membunuh nyamuk Aedes aegypti sebanyak 50 hewan percobaan LD50. 3.7. Prosedur Penelitian 3.7.1. Cara Mendapatkan Nyamuk Aedes aegypti Dewasa Untuk mendapatkan nyamuk Aedes aegypti dewasa dilakukan dengan memelihara larva nyamuk Aedes aegypti dengan cara sebagai berikut : 1. Siapkan kotak pemeliharaan nyamuk dengan ukuran 50 cm x 50 cm x 50 cm 2. Sediakan baskom kecil yang berisi air bersih 3. Kemudian masukkan larva nyamuk Aedes aegypti ke dalam baskom kecil yang berisi air bersih dan letakkan di dalam kotak pemeliharaan 4. Atur suhu dan kelembaban yang cocok untuk pertumbuhan nyamuk di dalam kotak pemeliharaan 5. Amati kotak pemeliharaan dan apabila jentik telah berubah menjadi kepompong, lalu masukkan air gulamadu ke dalam kotak pemeliharaan untuk makanan nyamuk setelah keluar dari kepompong Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara 6. Setelah nyamuk tersebut keluar dari kepompong, nyamuk tersebut ditangkap dengan aspirator dan dipindahkan ke kotak perlakuan masing–masing sebanyak 15 ekor sebagai sampel penelitian 7. Pada akhir penelitian, nyamuk yang masih hidup dibunuh dengan menggunakan kloroform.

3.7.2. Cara Mendapatkan Minyak Rimpang Jeringau

Untuk mendapatkan minyak rimpang jeringau dilakukan dengan cara sebagai berikut Onasis, 2001 : 1. Siapkan 10 kg rimpang jeringau yang telah disortir dan dirajang halus 2. Lakukan pengeringan dengan tidak langsung berada di bawah sinar matahari sampai kadar airnya 10 – 25 3. Lakukan penyulingan dengan alat suling yang menggunakan metode destilasi 4. Pisahkan minyak rimpang jeringau dari air 5. Minyak rimpang jeringau siap digunakan untuk perlakuan pada objek penelitian 6. Minyak rimpang jeringau hasil sulingan yang digunakan dalam perlakuan terhadap nyamuk Aedes aegypti adalah yang dicampurkan dengan Etanol 70 dengan konsentrasi perlakuan 0, 6, 12, 18, 24 dan 30.

3.7.3. Cara Melakukan Pengenceran Konsentrasi minyak rimpang Jeringau

Untuk mendapatkan beberapa konsentrasi minyak rimpang jeringau untuk perlakuan percobaan dengan menggunakan rumus : M1.V1 = M2.V2 Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara Keterangan : M1 = konsentrasi tetap 100 V1 = Volume hasil destilasi M2 = Konsentrasi yang diketahui V2 = Volume etanol 70 50 ml Berdasarkan rumus di atas, cara untuk mendapatkan masing–masing konsentrasi minyak rimpang jeringau adalah sebagai berikut : 1. Untuk mendapatkan konsentrasi 0, maka yang digunakan adalah etanol 70 sebanyak 50 ml tanpa penambahan hasil destilasi rimpang jeringau 2. Untuk mendapatkan konsentrasi 6, maka ditambahkan 3 ml hasil destilasi rimpang jeringau dengan etanol 70 sebanyak 47 ml 3. Untuk mendapatkan konsentrasi 12, maka ditambahkan 6 ml hasil destilasi rimpang jeringau dengan etanol 70 sebanyak 44 ml 4. Untuk mendapatkan konsentrasi 18, maka ditambahkan 9 ml hasil destilasi rimpang jeringau dengan etanol 70 sebanyak 41 ml 5. Untuk mendapatkan konsentrasi 24, maka ditambahkan 12 ml hasil destilasi rimpang jeringau dengan etanol 70 sebanyak 38 ml 6. Untuk mendapatkan konsentrasi 30, maka ditambahkan 15 ml hasil destilasi rimpang jeringau dengan etanol 70 sebanyak 35 ml.

3.7.4. Cara Melakukan Percobaan

1. Masing–masing 15 ekor nyamuk Aedes aegypti dewasa diambil dari kotak pemeliharaan dengan menggunakan alat aspirator dan dimasukkan ke dalam kotak perlakuan yang telah diberi label, yaitu : kotak A untuk perlakuan penyemprotan dengan konsentrasi 0 sebagai kontrol ; kotak B untuk Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara konsentrasi 6 ; kotak C untuk konsentrasi 12 ; kotak D untuk konsentrasi 18 ; kotak E untuk konsentrasi 24 ; kotak F untuk konsentrasi 30 2. Kemudian lakukan penyemprotan sesuai dengan konsentrasi minyak rimpang jeringau dengan jarak 30 cm dari masing – masing kotak perlakuan 3. Amati dan catat nyamuk Aedes aegypti yang mati selama 30 menit dengan interval waktu setiap 5 menit. 4. Lakukan 3 kali pengulangan untuk masing – masing perlakuan serta kontrol 5. Untuk kotak perlakuan dilakukan pencucian kemudian dijemur setiap akan dilakukan pengulangan kecuali untuk kotak kontrol tidak perlu dilakukan pencucian.

3.8. Pengolahan Data

Data yang diperoleh dari hasil percobaan dianalisa menggunakan metode statistik uji Anova dan membandingkannya dengan tabel F. Apabila ada pengaruh akan dilanjutkan dengan uji Duncan New Multiple Range Test pada taraf nyata 5 untuk mengetahui pada dosis berapa jumlah nyamuk Aedes aegypti yang paling banyak mati Hanafiah, 2005. Uji Anova Satu Jalur a. Mencari Faktor Korelasi FK FK = k r T IJ . 2 Keterangan : Tij² = Jumlah kuadrat seluruh pengamatan dalam baris ke i = 1,2,3,… dan kolom ke j = 1,2,3,… Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara r = Jumlah ulangan k = Jumlah perlakuan b. Mencari Jumlah Kuadrat Total JKT JK = T Yij² – FK FK Y Y Y Y RT IJ − + + + + + 2 2 2 11 2 10 ... ... c. Mencari Jumlah Kuadrat Perlakuan JKP JKP = FK r TP j − 2 = FK r TP TP k j − + + 2 2 ... TP 2 j = Jumlah Kuadrat Perlakuan ke j = 1, 2, 3,… e. JK Acak = JK Total – JK Perlakuan f. KTPerlakuan = dbp JKP g. KTAcak = dba JKA h. db = k.r - 1 i. dbp = k - 1 j. dba = k.r – k k. Fhitung = KTAcak n KTperlakua l. Membandingkan Fhitung Fh dengan Ftabel Ft Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara m. Kriteria penilaian : Fh Ft berarti Ho ditolak ; Fh Ft berarti Ho diterima. Jika Ho ditolak maka dilanjutkan dengan uji Duncan New Multiple Range Test untuk mengetahui pada konsentrasi berapa jumlah nyamuk Aedes aegypti yang paling efektif. Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara

BAB IV HASIL PENELITIAN

4.1. Pengaruh Minyak Rimpang Jeringau Terhadap Kematian Nyamuk Aedes aegypti Hasil penelitian dengan menggunakan berbagai konsentrasi minyak rimpang jeringau yang disemprot dalam membunuh nyamuk Aedes aegypti yaitu dari 6 konsentrasi 5 perlakuan dan 1 kontrol dengan 3 kali pengulangan selama 30 menit pengamatan menunjukkan hasil seperti pada tabel-tabel berikut. Dalam penelitian ini menggunakan nyamuk Aedes aegypti sebanyak 15 ekor dalam masing-masing perlakuan.

4.1.1. Kematian Nyamuk Aedes aegypti Pada Konsentrasi 0 Kontrol

Tabel 4.1 Hasil Pengamatan Kematian Nyamuk Aedes aegypti Setiap 5 Menit Pengamatan Selama 30 Menit Pada Konsentrasi 0 Kontrol Waktu Pengamatan Jumlah Nyamuk Aedes aegypti Yang Mati Setelah Perlakuan Pada Konsentrasi 0 Rata-rata Ulangan I II III 5 Menit 10 Menit 15 Menit 20 Menit 25 Menit 30 Menit Berdasarkan tabel 4.1 di atas menunjukkan bahwa tidak terdapat kematian nyamuk Aedes aegypti selama 30 menit pengamatan. Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara