12
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Makanan Jajanan
Makanan merupakan kebutuhan pokok manusia yang dibutuhkan setiap saat dan dimanapun ia berada serta memerlukan pengelolaan yang baik
dan benar agar bermanfaat bagi tubuh. Tanpa adanya makanan dan minuman, manusia tidak dapat melangsungkan hidupnya. Adapun pengertian makanan
menurut WHO World Health Organization yaitu semua substansi yang diperlukan tubuh, kecuali air dan obat-obatan dan substansi-substansi yang
dipergunakan untuk pengobatan Tyas, 2009.
Berdasarkan FAO dalam Judarwanto 2008 makanan jajanan adalah makanan dan minuman yang dipersiapkan dan dijual oleh pedagang
kaki lima di jalanan dan tempat-tempat keramaian umum lain yang langsung dimakan atau dikonsumsi kemudian tanpa pengolahan atau persiapan lebih
lanjut. Makanan dan minuman jajanan ini umumnya memiliki bentuk, cita rasa yang berbeda dan warna yang mencolok yang dapat menarik perhatian
dan mempengaruhi anak-anak. Makanan jajanan adalah makanan dan minuman yang diolah oleh pengrajin makanan di tempat penjualan dan atau
disajikan sebagai makanan siap santap untuk dijual bagi umum selain yang disajikan jasa boga, rumah makanrestoran, dan hotel KepMenKes
No.942MenkesSKVII2003. MakananMinuman
jajanan adalah
makananminuman yang tidak mengandung alkohol, merupakan minuman olahan dalam bentuk bubuk atau cair yang mengandung bahan-bahan
13
tambahan lainnya baik alami maupun sintetik yang dikemas dalam kemasan
siap untuk di konsumsi Cahyadi,2005.
Jenis makanan atau minuman jajanan yang disukai anak-anak adalah makanan yang mempunyai rasa manis, enak, dengan warna-warna yang
menarik, dan bertekstur lembut. Jenis makanan seperti coklat, permen, jeli, biskuit, makanan ringan snack merupakan produk makanan favorit bagi
sebagian besar anak-anak. Untuk kelompok produk minuman yakni minuman yang berwarna-warni air minum dalam kemasan maupun es sirup tanpa
label, minuman jeli, es susu milk ice, minuman ringan soft drink dan lain- lain Nuraini, 2007.
Badan Pengawas Obat dan Makanan BPOM melakukan penelitian di Indonesia pada tahun 2003 terhadap 9465 sampel jajanan sekolah, ternyata
80 dari semua jajanan yang diteliti mengandung bahan-bahan yang membahayakan kesehatan seperti formalin, boraks, natrium siklamat,
rhodamin B, dan sakarin banyak jajanan kaki lima yang tercemar, tidak dapat dipungkiri banyak sekali dampak yang akan terjadi bagi masyarakat. Pada
tahun 2007, POM melakukan survei kembali dengan melibatkan 4.500 sekolah di Indonesia dan membuktikan bahwa 45 jajanan anak berbahaya.
BPOM menunjukkan bahwa sebesar 78 anak mengkonsumsi jajanan di lingkungan sekolah BPOM, 2008. Namun sayangnya, kebiasaan
mengkonsumsi makanan jajanan sehat masih belum banyak dimengerti oleh siswa, terutama siswa Sekolah Dasar SD.