Dampak Zat Pewarna Sintetis pada Makanan Terhadap Kesehatan

28 Tabel 2.3 Dampak zat Pewarna Sintetis pada Makanan Terhadap Kesehatan No. Jenis Zat Pewarna Sintetis Dampak Terhadap Kesehatan 1. Tartazin Reaksi alergi khususnya bagi orang yang sensitif pada asam asetilsiklik dan asam benzoat, asma, mengakibatkan hiperaktif pada anak-anak. 2. Sunset yellow FCF Radang selaput lendir pada hidung, sakit pinggang, muntah-muntah, dan gangguan pencernaan. 3. Allura Red AC Memicu kanker limpa. 4. Ponceau 4R Kerusakan sistem urin dan dapat memicu timbulnya tumor, hiperaktif pada anak-anak, penyebab kanker. 5. Red 2G Gatal-gatal dan ruam kulit. 6. Azorubine Kanker hati 7. Fast Red E Lebih berisiko terhadap penderita hepatitis B kronik dan kanker hati 8. Amaranth Tumor, reaksi alergi pada pernafasan, hiperaktif pada anak-anak . 9. Briliant Black BN Kanker hati 10. Brown FK Kanker hati 11. Brown HT Kanker hati 12. Brilliant blue FCF Ruam kulit, hiperaktivitas. 13. Patent blue V Ruam kulit, dapat menyebabkan tumor ginjal. 14. Green S Memicu asma, ruam kulit, hiperaktivitas. 15. Fast Green FCF Reaksi alergi dan produksi tumor. 16. Quinolin yellow Meningkatkan risiko hiperaktivitas dan serangan asma. 17. Erythrosine Mengakibatkan reaksi alergi seperti nafas pendek, dada sesak, sakit kepala, dan iritasi kulit, kemunduran kerja otak, menurunnya konsentrasi belajar. 18. Indigotine Mengakibatkan hiperaktif pada anak-anak. Sumber : Peraturan Menkes RI, Nomor 722MenkesPerIX1988 dalam Cahyadi 2009 29

2.5 Kerangka Teori

Gambar 2.1 Kerangka Teori Sumber: Permenkes RI No.722MenkesPerIX1988 Makanan dan Minuman Bahan Tambahan Makanan Zat Pewarna BuatanSintetis Alami Bahan Tambahan Makanan yaitu Pewarna Sintetis yang DilarangMenurut Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 722MenkesPerIX88 Dampak Terhadap Kesehatan Iritasi Pada Saluran Pernapasan Iritasi Pada Mata Kanker Pada Kandung Kemih dan Kanker Hati Iritasi Pada Kulit Ada Tidak Ada 30 BAB III KERANGKA KONSEP, DEFINISI OPERASIONAL

3.1 Kerangka Konsep

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui zat pewarna sintetis yang dilarang penggunaannya dalam makanan dan minuman yang dijual di SDN I- X Kelurahan Ciputat. Untuk mencapai tujuan tersebut dan berdasarkan tinjauan teori, maka keberadaan zat pewarna pada makanan dan minuman jajanan dikaji berdasarkan Permenkes RI No. 722MenkesPerIX1988. Penemuan adanya zat pewarna sintetis seperti Sunset yellow FCF, Amaranth dan Eritrosin dalam makanan dan minuman jajanan dapat menimbulkan gangguan kesehatan pada manusia. Makanan dan minuman jajanan yang dijual di SDN I-X Kelurahan Ciputat beraneka ragam dan warna yang sangat mencolok. Sedangkan dampak yang ditimbulkan bagi kesehatan tidak diteliti karena keterbatasan dalam pengukuran dan membutuhkan waktu yang lama. Kerangka konsep penelitian ini adalah seperti pada gambar 3.1 berikut. 31 Gambar 3.1 Kerangka Konsep

3.2 Definisi Operasional No.

Variabel Definisi Operasional Cara Ukur Alat Ukur Hasil Ukur 1. Makanan Minuman Jajanan Makanan dan minuman jajanan yang dijual oleh pedagang kaki lima di jalanan dan tempat-tempat keramaian lain yang langsung dimakan atau dikonsumsi. Makanan dan minuman jajanan umumnya memiliki bentuk, cita rasa yang berbeda dan warna yang mencolok agar kelihatan lebih menarik. Pemeriksa an lab. Hot Plate and Stirrer mengguna kan serat wool -Mengandung zat pewarna sintetis -Tidak mengandung zat pewarna sintetis 2. Zat Pewarna Sintetis Bahan tambahan makanan yang dapat memperbaiki warna makanan yang berubah atau menjadi tidak pucat agar kelihatan lebih menarik. Pemeriksa an lab. Hot Plate and Stirrer mengguna kan serat wool Nama jenis zat pewarna sintetis MakananMinuman Jajanan Keberadaan Zat Pewarna Sintetis 32 BAB IV METODE PENELITIAN

4.1 Desain Penelitian

Jenis penelitian ini adalah epidemiologi deskriptif dengan desain penelitian studi kasus untuk mengetahui keberadaan zat pewarna sintetis dan jenisnya. 4.2 Tempat dan Waktu Penelitian 4.2.1 Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di sekitar SDN I-X Kelurahan Ciputat Kecamatan Ciputat Kota Tangerang Selatan yaitu pada makanan dan minuman jajanan yang dijual oleh 40 pedagang jajanan, pemilihan tempat dikarenakan banyaknya penjual makanan dan minuman jajanan, dimana di lokasi jajanan tersebut terdapat makanan terutama minuman yang berwarna, kemudian pemeriksaan zat warna dilakukan di Laboratorium Kesehatan Lingkungan dan Pusat Laboratorium Terpadu UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

4.2.2 Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada bulan Juni – Oktober 2014. 4.3 Populasi dan Sampel 4.3.1 Populasi Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh makanan dan minuman yang dibuat sendiri oleh pedagang makanan dan minuman