UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
Keunggulan kitosan sebagai polimer adalah karena kitosan memiliki banyak manfaat. Berdasarkan sifat kimianya antara lain bersifat polymin linear,
memiliki gugus amino reaktif dan gugus hidroksil reaktif, serta merupakan agen pengkelat bagi banyak ion logam transisi. Sedangkan sifat biologi kitosan antara
lain adalah biokompatibel karena merupakan polimer alami dan bersifat aman dan tidak toksik. Kitosan juga bersifat biodegradable karena dapat terdekomposisi
dalam tubuh. Kitosan dapat terikat pada sel mikroba dan mammalia, memiliki efek regeneratif pada jaringan penghubung. Kitosan juga memiliki sifat
hemostatik dan fungistatik serta anti tumor dan anticholesteremic Dutta, Dutta Tripathi, 2004. Karena memiliki banyak manfaat, penelitian mengenai
pemanfaatan kitosan dalam dunia farmasi sangat diperlukan.
2.2 Natrium Tripolifosfat
Gambar 2.2. Struktur natrium tripolifosfat Chemical Book, 2014
Natrium tripolifosfat yang juga mempunyai nama kimia pentasodium trifosfat merupakan senyawa yang mempunyai muatan negatif yang banyak.
Natrium tripolifosfat yang merupakan multivalent fosfat adalah anion dengan berat molekul rendah. Melalui pendekatan gelasi ionik, kitosan yang memiliki
polikation atau muatan positif hasil protonasi dalam suasana asam, dapat berinteraksi secara elektrostatis dengan polianion sebagai zat peng-crosslink yaitu
tripolifosfat. Tripolifosfat sering digunakan karena bersifat nontoksik, mempunyai kemampuan untuk membentuk gel secara cepat dan kemampuannya untuk
berinteraksi secara elektrostatis dengan kitosan Aydin dan Pulat, 2012.
2.3 Crosslink Kitosan
– Natrium Tripolifosfat
Kitosan merupakan polikationik dalam media asam pKa 6,5 dan dapat berinteraksi dengan senyawa bermuatan negatif seperti natrium tripolifosfat dan
UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
sodium sulfat. Interaksi kitosan dengan natrium tripolifosfat dapat membentuk nanopartikel kitosan yang terikat silang dan bersifat biokompatibel. Ikatan silang
ionik pada kitosan dengan natrium tripolifosfat menghasilkan ikatan yang bersifat reversible sehingga penerapannnya pada sediaan lebih fleksibel dengan pH yang
lebih bervariasi. Peningkatan pada kepadatan ikatan silang menyebabkan pengurangan pada daya pengembangan dan sensitivitas pH sehingga menurunkan
laju pelepasan obat Berger et al, 2003. Mekanisme cross link kitosan dengan tripolifosfat dapat berupa deprotonasi atau interaksi ionik. Deprotonasi terjadi
apabila crosslink terjadi saat pH TPP 9. Hal ini dikarenakan pada pH tersebut, terdapat ion OH
-
dan ion fosforik yang terdapat dalam TPP berkompetisi satu sama lain untuk berikatan dengan
–NH
+ 3
pada kitosan sehingga ion OH berikatan dengan NH melalui deprotonasi. Sedangkan apabila crosslink kitosan dengan TPP
terjadi pada saat pH TPP 3, mengandung P
3
O
5- 10
yang berinteraksi dengan –NH
+ 3
kelompok amino yang menurunkan konduktivitas. Penambahan lebih lanjut menyebabkan gugus amino jenuh dengan ion P
3
O
5- 10.
Secara keseluruhan proses yang terjadi adalah interaksi ionik. Kekuatan ikatan silang, hidrofilisitas, pH, serta
derajat deasetilasi kitosan dapat mempengaruhi pengaturan pelepasan obat dan memperluas potensi penerapannya pada sistem penghantaran obat. Bhumkar dan
Pokharkhar, 2006.
UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
Gambar 2.3 . Interaksi kitosan dengan tripolifosfat a deprotonasi, b cross-
linking ion Bhumkar dan Pokharkhar, 2006
2.4 Tablet