UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
4.3 Keseragaman Kandungan
Tablet KF yang akan digunakan untuk proses selanjutnya, diuji keseragaman kandungannya dengan prosedur yang telah ditetapkan oleh
Farmakope Indonesia edisi 4. Hal ini dimaksudkan untuk memastikan kandungan propranolol dalam tablet seragam.
Data keseragaman kandungan yang diperoleh cukup seragam, walaupun dari 10 kali pengulangan pengujian keseragaman kandungan, semuanya tidak
mencapai kandungan yang tertera dalam etiket yaitu 40 mg. Rata-rata kandungan propranolol pada tablet yaitu 36,12 ± 1,01 mg atau sekitar 90,31. Hal yang dapat
mempengaruhi yaitu kandungan propranolol sebenarnya yang terkandung dalam tablet tidak mencapai 40 mg sehingga saat diuji menunjukkan hasil di bawah 40
mg. Hal ini dikarenakan adanya rentang berat tablet yang diperbolehkan pada saat produksi sehingga dapat memengaruhi kandungan propranolol yang ada pada
tablet. Hal lain yang dapat memengaruhi hasil keseragaman kandungan adalah asal produsen pada saat pembelian propranolol yang digunakan sebagai standar
dengan asal produsen yang digunakan sebagai tablet inti berbeda sehingga kemurnian propranolol antara standar dan tablet inti dapat berbeda.
4.4 Evaluasi Tablet Salut
Tablet yang telah disalut dievaluasi dari berbagai macam parameter.
Gambar 4.1 . Tablet Salut Kitosan
– Natrium Tripolifosfat
UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
Tabel 4.3. Hasil Evaluasi Tablet Salut Kitosan
– Natrium Tripolifosfat Parameter
Hasil Permukaan
Halus, rata Warna
Kuning muda Bau
Tidak berbau Bobot rata-rata
206,58 mg Penambahan bobot
1,443 Tebal
3,85 mm Diameter
8,7 mm
Tablet salut yang dibuat menggunakan larutan penyalut dengan komposisi 200 ml larutan kitosan 1 dalam asam asetat 2 yang ditambah dengan
plasticizer 75 bb kitosan dengan komposisi gliserin : sorbitol 70, 1:1 dan larutan Natrium tripolifosfat 0,1. Plasticizer yang ditambahkan ke larutan film
bertujuan untuk meningkatkan kekuatan mekanik film sehingga film yang dihasilkan dapat lebih tahan pada proses penyalutan Siregar, 2008. Proses
penyalutan berlangsung selama kurang lebih 4 jam dengan larutan kitosan disemprot terlebih dahulu dan selanjutnya dilanjutkan dengan larutan natrium
tripolifosfat. Hasil akhir tablet salut berwarna kuning muda, yang berasal dari warna larutan kitosan yang terpapar suhu tinggi pada proses penyalutan. Diameter
tablet inti awal sebesar 8,6 mm mengalami penambahan sebesar 0,1 mm sementara tebal tablet inti awal sebesar 3,8 mm mengalami penambahan bobot
sebesar 0,05 mm. Secara keseluruhan salut yang terbentuk rata di seluruh tablet. Tablet yang permukaan salutnya tidak merata dipisahkan dan tidak akan
digunakan untuk proses selanjutnya.
UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
4.5 Waktu Hancur Tablet
Tablet yang sudah melewati proses penyalutan kemudian diuji waktu hancurnya dengan menggunakan disintegration tester menggunakan media asam
dan aquadest. Tablet yang diuji sebanyak 6 tablet sesuai ketentuan farmakope.
Tabel 4.4 Data Waktu Hancur Tablet dalam Asam dan Aquadest
Medium Tablet Inti
menit Tablet Salut
Kitosan menit Tablet Salut
Kitosan-NaTPP menit
Asam 6 ± 1
5,66 ± 0,51 21,83 ± 2,63
Aquadest 5 ± 0
10 ± 0 82,33 ± 12,9
Berdasarkan uji waktu hancur tablet yang telah dilakukan, lapisan salut film yang ada pada tablet dapat memperlambat waktu hancur tablet. Hal ini
menunjukkan bahwa film hasil sambung silang kitosan-natrium tripolifosfat mempunyai potensi untuk menahan pelepasan obat dalam tablet. Potensi
penahanan pelepasan obat dapat diketahui lebih lanjut dengan uji disolusi.
4.6 Uji Disolusi