METODOLOGI PENELITIAN Definisi Viskositas

2

I.2. TUJUAN PENELITIAN

Adapun tujuan penulisan ini untuk: • Untuk mengetahui apakah minyak jarak layak dijadikan sebagai minyak pendingin transformator ditinjau dari viskositasnya.

I.3 BATASAN MASALAH

Parameter-parameter yang biasa digunakan sebagai minyak pendingin transformator antara lain adalah : Berat jenis spesific grafity, Viscositas kekentalan, Suhu titik didih , Suhu titik beku , Coefisien volume cv , Titik api, Titik nyala burning point dan Kelembaban terhadap uap air moisture. Mengingat begitu banyaknyaya parameter yang diperlukan untuk minyak sebagai pendingin transformator, maka pada penelitian ini, saya hanya membatasi pada satu parameter saja yaitu tingkat kekentalan viskositas. Hasil dari tingkat kekentalan viskositas minyak jarak ini akan dibandingkan dengan minyak diala- c yang biasa digunakan sebagai minyak trafo.

I.4. METODOLOGI PENELITIAN

1. Studi Percobaan Praktik Studi dilakukan dengan membandingkan tingkat kekentalan viskositas antara minyak transformator biasa diala-c dengan minyak biji jarak. Pengujian dilakukan di Laboratorium Fisika lanjutan, Departemen Fisika, Fakultas MIPA, Universitas Sumatera Utara dan hasil pengujian disajikan dalam bentuk data dan grafik. Universitas Sumatera Utara 3 2. Studi Literatur Dengan membaca buku – buku referensi, artikel dan bahan kuliah yang mendukung dan yang berkaitan dengan topik Tugas Akhir ini. 3. Studi Bimbingan Diskusi Melakukan konsultasi dengan dosen pembimbing dan dosen lainnya . Universitas Sumatera Utara 4 BAB II DASAR TEORI

2.1. Definisi Viskositas

Viskositas dapat dinyatakan sebagai tahanan aliran fluida yang merupakan gesekan antara moekul-molekul cairan satu dengan yang lain. Suatu cairan yang mudah mengalir, dapat dikatakan memiliki viskositas yang rendah dan sebaliknya cairan yang sulit mengalir memiliki viskositas yang tinggi. Setiap benda yang bergerak relatif terhadap benda lain selalu mengalami gaya gesek. Demikian pula halnya dengan sebuah benda yang bergerak dalam sebuah fluida juga mengalami gesekan. Hal ini dikarenakan sifat kekentalan dari fluida tersebut. Koefisien kekentalan suatu fluida cairan dapat diperoleh dengan menggunakan percobaan bola jatuh di dalam fluida itu tersebut. Gaya gesek yang bekerja pada suatu benda yang bergerak relatif terhadap suatu fluida akan sebanding dengan kecepatan relatif benda terhadap fluida : F = -b v .....................................................................................................2.1 Dimana : F = Gaya gesek yang dialami benda b = Konstanta gesekan v = kecepatan benda Khusus untuk benda yang berbentuk bola dan bergerak dalam fluidayang sifat- sifatnya tetap, gaya gesek tersebut memenuhi hukum stokes sebagai berikut : Rumus hukum stokes adalah : F = 3 π u d v ………………………………..………………...………...2.2 Universitas Sumatera Utara 5 Dimana : F = hambatan yang dialami oleh bola newton r = jari-jari bola yang jatuh bebas cm u = viskositasnya saybolt v.= kecepatan jatuh bola ms Rumus stokes hanya berlaku bila bilangan Reynolds untuk aliran kurang dari sekitar 1, fluida tidak berolak tidak terjadi turbulensi, dan luas penampang tempat fluida cukup besar dibanding ukuran bola. Diantara semua sifat-sifat fluida, viskositas memerlukan perhatian yang terbesar dalam telahaan tentang aliran fluida. Viskositas adalah sifat fluida yang mendasar diberikannya tahanan terhadap tegangan geser oleh fluida tersebut. Hukum viskositas Newton menyatakan bahwa untuk laju perubahan bentuk sudut fluida yang tertentu maka tegangan adalah berbanding lurus dengan viskositas. Gula tetes = molasse, dan ter = tar merupakan contoh cairan yang sangat viskos : air dan udara mempunyai viskositas yang sangat kecil. Viskositas gas terikat oleh suhu, tetapi viskositas cairan berkurang dengan naiknya suhu. Perbedaan dalam kecenderungan terhadap suhu tersebut dapat diterangkan dengan menyimak penyebab-penyebab viskositas. Tahanan suatu fluida terhadap tegangan geser tergantung pada kohesinya dan pada laju perpindahan momentum molekularnya. Cairan, dengan molekul-molekul yang jauh lebih rapat dari pada gas. kohesi nampaknya merupakan penyebab utama viskositas dalam cairan, dan karena kohesi berkurang dengan naiknya suhu, maka demikian pulalah viskositas. Sebaliknya gas mempunyai gaya-gaya kohesi yang sangat kecil. Sebahagian besar dari tahanannya terhadap tegangan geser merupakan akibat perpindahan momentum molekular. Universitas Sumatera Utara 6

2.2. Minyak Jarak