Perbedaan Karet Alam dan karet sintetis Beberapa jenis karet beserta standart mutunya.

dihalida organik dengan larutan cairan natrium polisulfida dalam kehadiran agen penyebaran dan pembahasan. Hasil ini kemudian dibasuh untuk menyingkirkan garam terlarut dan seterusnya digumpalkan dengan asam. Reaksi kimia seperti ditunjukkan dibawah ClCH 2 CH 2 CL + Na 2 S 4 CH 2 CH 2 S 4 11 + 2 NaCl Dua jenis Thiokol dihasilkan.Indra Surya,.2006 Peremahan karet memungkinkan pembersihan karet dengan lebih sempurna dan memungkinkan tercapainya hasil yang lebih seragam. Kedua sifat inilah kebersihan dan uniformitas karet sangat penting bagi karet alam, karena justru kekurangan dalam dua hal ini menyebabkan kurang menariknya karet alam terhadap karet sintetis. Dengan cara peremahan ini maka upgrading karet-karet mutu rendah dapat dilaksanakan lebih muda.Sumarno kartowardojo.1970

2.4 Perbedaan Karet Alam dan karet sintetis

Walaupun karet alam sekarang ini jumlah prroduksi dan konsumsinya jauh dibawah karet sintetis atau karet buatan pabrik, tetapi sesungguhnya karet alam belum dapat digantikan oleh karet sintetis. Bagaimanapun, keunggulan yang dimiliki karet alam sulit ditandingi oleh karet sintetis. Ada pun kelebihan-kelebihan yang dimiliki karet alam dibanding karet sintetis adalah - Memiliki daya elastis atau daya lenting yang sempurna, - Memiliki plastisitas yang baik sehingga pengolahannya mudah. - Mempunyai daya aus yang tinggi, - Tidak mudah panas low heat build up,dan - Memiliki daya tahan yang tinggi terhadap keretakkan groove cracking resistance Universitas Sumatera Utara Walaupun demikian,karet sintetis memiliki kelebihan seperti tahan terhadap berbagai zat kimia dan harganya yang cendrung bisa dipertahankan supaya tetap stabil. Bila ada pihak yang menginginkan karet sintetisdalam jumlah tertentu, maka biasanya pengiriman atau suplai barang tersebut jarang mengalami kesulitan. Hal seperti ini sulit diharapkan dari karet alam. Harga dan pasokan karet alam selalu mengalami perubahan, bahkan kadang-kadang bergejolak. Harga bisa turun drastis sehingga merusak pasaran dan merisaukan para produsennya. Kadang-kadang karena suatu sebab seperti keluarnya peraturan pemerintah di negara produsen yang menginginkan suatu kondisi tertentu terhadap industri karet dalam negrinya,maka akan mempengaruhi pasaran internasional. Suatu kebijaksanaan politik entah itu dari pihak penguasa maupun pemerintah memiliki pengaruh yang besar terhadap usaha perkarettan alam secara luas. Walaupun memiliki beberapa kelemahan dipandang dari sudut kimia maupun bisnisnya, akan tetapi menurut beberapa ahli, karet alam akan tetap mempunyai pngsa pasar yang baik. Beberapa industri tertentu tetap memiliki ketergantungan yang besar terhadap pasokan karet alam, misalnya industri ban yang merupakan pemakai terbesar karet alam.

2.5 Beberapa jenis karet beserta standart mutunya.

1. Bahan olah karet Bahan olah karet adalah lateks kebun serta gumpalan lateks kebun yang diperoleh dari pohon karet Hevea brasiliensis. Beberapa kalangan menyebut bahan olah karet bukan produksi perkebunan besar, melainkan merupakan bokar bahan olah karet rakyat karena biasanya diperoleh dari petani yang mengusahakan kebun karet. Menurut pengolahannya bahan olah karet dibagi menjadi 4 macam : lateks kebun,sheet angin,slab tipis dan lump segar. Universitas Sumatera Utara a. Lateks kebun adalah cairan getah yang didapat dari bidang sadap pohon karet. Cairan getah ini belum mengalami penggumpalan entah itu dengan tambahan atau tanpa bahan pemantap zat anti koagulan. Lateks kebun mutu 1 mempunyai kadar karet kering 28 dan lateks kebun mutu 2 mempunyai kadar karet kering 20. b. Sheet angin adalah bahan olah karet yang dibuat dari lateks yang sudah disaring dan digumpalkan dengan asam semut, berupa karet sheet yang sudah digiling tetapi belum jadi. Sheet angin mutu 1 mempunyai kadar karet kering 90 dan sheet angin mutu 2 mempunyai kadar karet kering 80. Tingkat ketebalan pertama 3mm dan tingkat ketebalan kedua 5mm. c. Slab tipis adalah bahan olah karet yang terbuat dari lateks yang sudah digumpalkan dengan asam semut. Slab tipis mutu 1 mempunyai kadar karet kering 70 dan slab tipis mutu 2 mempunyai kadar karet kering 60. Tingkat ketebalan pertama 30mm dan tingkat ketebalan kedua 40mm d. Lump segar adalah bahan oalh karet yang bukan berasal dari gumpalan lateks kebun yang terjadi secara ilmiah dalam amngkuk penampungan. Lump segar mutu 1 mempunyai kadar karet kering 60 dan lump segar mutu 2 mempunyai kadar karet kering 50. Tingkat ketebalan pertama 40mm dan tingkat ketebalan kedua 60mm. 2. Karet Alam Konvensional Ada beberapa macam karet olahan yang tergolong karet alam konvensional. Jenis itu pada dasarnya hanya terdiri dari golongan karet sheet dan crepe. Jenis-jenis karet olahan yang tegolong konvensional beserta standar mutunya menurut Green Book adalah sebagai berikut Universitas Sumatera Utara a. Ribbed smoked seheet atau biasa disingkat RSS adalah jenis karet berupa lembaran sheet yang mendapat proses pengasapan dengan baik. b. White crepe dan pale crepe, jenis ini merupakan crepe yang berwarna putih atau muda. White crepe dan pale crepe juga ada yang tebal dan tipis. c. Estate brown crepe, jenis ini merupakan crepe yang berwarna coklat. Disebut estate brown crepe karena banyak dihasilkan oleh perkebunan-perkebunan besar atau estate. d. Thin brown crepe remilis, jenis ini merupakan crepe coklat yang tipis karena digiling ulang. Bahan pembuat crepe ini sama dengan bentuk crepe lain, tetepi digiling lagi untuk menghasilkan crepe yang tebalnya sesuai dengan yang telah ditentukan. e. Combo crepe adalah jenis crepe yang dibuat dari bahan lump,scrap pohon,potongan-potongan sisa dari RSS atau slab basah. f. Thick blanket crepes ambers, jenis ini merupakan crepe blanket yang tebal dan berwarna coklat, biasanya dibuat dari slab basah, sheet tanpa proses pengasapan, dan lump serta scrap dari perkebunan atau kebun rakyat yang baik mutunya. g. Flat bark crepe, sebenarnya jenis ini merupakan karet tanah atau earth rubber, yaitu jenis crepe yang dihasilkan dari scrap karet alam yang belum diolah, termasuk scrap tanah yang berwarna hitam. h. Pure smoked blanket crepe jenis ini merupakan crepe yang diperoleh dari penggilingan karet asap yang khusus berasal dari ribbed smoked sheet, termasuk juga block sheet atau sheet bongkah atau dari sisa potongan ribbed smoked sheet. 3. Lateks pekat Lateks pekat adalah jenis karet yang berbentuk cairan pekat, tidak berbentuk lembaran atau padatan lainnya. Lateks pekat yang dijual di pasaran ada yang dibuat melalui Universitas Sumatera Utara proses pendadihan atau creamed lateks dan melalui proses pemusingan atau centrifuged lateks biasanya lateks pekat banyak digunakan untuk pembuatan bahan- bahan karet yang tipis dan bermutu tinggi. Standar mutu lateks pekat baik lateks pusingan atau lateks dadih dapat dilihat pada tabel berikut ini. Universitas Sumatera Utara TABEL 2.1 STANDAR MUTU LATEKS PEKAT Lateks pusingan Centrifugated latex Lateks dadih Creamed Latex 1. Jumlah padatan total solids minimum 2. Kadar Karet Kering KKK minimum 3. Perbedaan angka butir 1 dan 2 maksimum 4.Kadar amoniak berdasar jumlah air yang terdapat dalam lateks pekat minimum 5. Viskositas maksimum pada suhu 25 o C 6. Endapan sludge dari berat basah maksimum 7. Kadar koagulan dari jumlah padatan, maksimum 8. Bilangan KOH KOH number maksimum 9. Kemantapan mekanis mechanical stability minimum 10.Persentase kadar tembaga dari jumlah padatan maksimum 11.Persentase kadar mangan dari jumlah padatan maksimum 12.Warna 13.Bau setelah dinetralkan dengan asam borat 61,5 60,0 2,0 1,6 50 Centipoises 0,10 0,08 0,80 475 detik 0,001 0,001 Tidak biru Tidak kelabu Tidak boleh Berbau busuk 64,0 62,0 2,0 1,6 50 Centipoises 0,10 0,08 0,80 475 detik 0,001 0,001 Tidak biru Tidak kelabu Tidak boleh Berbau busuk Sumber : Thio Goan Loo,1980. Universitas Sumatera Utara

2.6 Cara memperlakukan lateks