Karet Untuk Kegunaan Khusus

Karet Butil IIR terdiri dari kopolimer isobutilena dan Isoprena merupakan karet yang tidak tahan terhadap minyak dan api, tidak berkutub nonpolar tapi sangat tahan terhadap beberapa pelarut polar seperti ester fosfat. Karet yang dapat mengkristal sehingga mempunyai kekuatan gum vulkanisasi tanpa pengisi penguat yang tinggi. Kegunaan utama untuk pipa gas, berbagai barang mekanik, tube dalam untuk ban pneumatic, produk karet yang terkena sinar matahari, barang-barang untuk kegunaan suhu tinggi seperti gasket,pipa dan selang radiator,penebalan kabel,produk tahan bahan kimia atau barang-barang yang tahan terhadap bahan kimia seperti pembuatan pipa untuk industri kimia

2.3 Karet Untuk Kegunaan Khusus

2.3.1 Karet Akrilonitril Butadiena NBR Disebut juga dengan karet nitril, seperti karet stirena butadena, diproduksi dengan cara polimerisasi emulsi. Karet nitril terdiri dari kopolimer butadiena dan akrilonitril. Jenis karet nitril tergantung kepada kandungan akrilonitril 25 sd 50, gugus akrilonitril AcN menyebabkan karet ini berkutub serta tahan terhadap bahan yang tidak berkutub seperti minyak bumiminyak mineral, dan gugus akrilonitril pada sisi tulang belakang molekul karet ini menghalangi terjadinya penghabluran atau penguatan sendiri. Semakin meningkat kadar akrilonitril, maka semakin baik ketahanan pengembangan rantai molekul swelling resistance, suhu peralihan glass Tg, kekerasan, kekuatan tarik. Semakin buruk resiliens, sifat-sifat elastisitas terutama suhu rendah. 2.3.2 Karet Polikloroprena CR Polikloroprena terdiri dari 88-92 persen gugus-gugus trans-1,4-kloro-2-butenilena,7- 12 persen cis-1,4 dan penambahan 1,2 yaitu 1,5 persen dan penambahan 3,4,1 persen. Kehadiran atom klorin yang bermuatan negatif menjadikan polimer ini berkutub dan tahan Universitas Sumatera Utara terhadap serangan minyak. Kebanyakan kloroprena mempolimer dalam konfigurasi trans. Akibatnya suatu polimer yang menguat sendiri dihasilkan. CR banyak digunakan karena sifatnya yang tahan terhadap serangan ozon, minyak, panas, dan lentur. Ia juga mempunyai ketahanan kepada cuaca sekitaran. Sifat-sifat dinamik yang amat baik,rintangan api dan juga rintangan lelasan. Antara kegunaan CR dalam industri ialah dalam pembuatan hose tube, hose hidraulik, tube dan penutup untuk kegunaan industri, dalam automotif untuk pembuatan tube, barangan teracuan dan tali sawat berprestasi tinggi. Dalam industri pembinaan-pipa gasket, gasket pelabuhan dan filem untuk bumbung bangunan. 2.3.3 Elastomer Uretana Uretana dihasilkan dengan mereaksikan bahan-bahan yang mengandung hidroksil dengan bahagian yang bersentuhan dengan bahan organik isosianat. Dengan pemilihan isosianat, poliol dan bahan pematangan yang sesuia, resin penyalutan, busa uretana,polimer cair dan polimer gam dapat dihasilkan polimer gam yang digunakan dalam industri karet dibuat dengan mereaksikan poliol yang berlebih sedikit dengan isosianat. Untuk pematangan dengan sulfur,sedikit monomer tak jenuh digunakan. Polimer yang terhasil adalah tahan kepada ozon dan mempunyai sifat-sifat penuaan yang baik. Ia juga tahan kepada minyak dan mempunyai kekeuatan tensil,koyok yang tinggi serta rintangan lelasan yang amat baik. 2.3.4 Elastomer Polisulfida Elastomer polisulfida juga dinamakan “Thiokol” oleh Thiokol Chemical Corporation. Thiokol digunakan dalam pembuatan barangan mekanik dan hose karena sifat keboleh telapannya yang rendah dan ketahanannya kepada pelarut keton dan ester. Ia juga digunakan dalam sektor pembinaan dan marina karena ketahanan cuaca persekitaran yang baik, merupakan polimer yang stabil dan tahan kepada bahan kimia serta untuk membuat bahan tampal. Polimer polisulfida disediakan dengan reaksi kimia kondensasi dengan mereaksikan Universitas Sumatera Utara dihalida organik dengan larutan cairan natrium polisulfida dalam kehadiran agen penyebaran dan pembahasan. Hasil ini kemudian dibasuh untuk menyingkirkan garam terlarut dan seterusnya digumpalkan dengan asam. Reaksi kimia seperti ditunjukkan dibawah ClCH 2 CH 2 CL + Na 2 S 4 CH 2 CH 2 S 4 11 + 2 NaCl Dua jenis Thiokol dihasilkan.Indra Surya,.2006 Peremahan karet memungkinkan pembersihan karet dengan lebih sempurna dan memungkinkan tercapainya hasil yang lebih seragam. Kedua sifat inilah kebersihan dan uniformitas karet sangat penting bagi karet alam, karena justru kekurangan dalam dua hal ini menyebabkan kurang menariknya karet alam terhadap karet sintetis. Dengan cara peremahan ini maka upgrading karet-karet mutu rendah dapat dilaksanakan lebih muda.Sumarno kartowardojo.1970

2.4 Perbedaan Karet Alam dan karet sintetis