Cara memperlakukan lateks TINJAUAN PUSTAKA

2.6 Cara memperlakukan lateks

a. Penggumpalan lateks Untuk memperoleh hasil karet yang bermutu tinggi, penggumpalan lateks hasil penyadapan di kebun dan kebersihan harus diperhatikan. Hal ini pertama-tama berlaku untuk alat-alat yang dalam pekerjaan penggumpalan lateks bersentuhan dengannya. Selain dari kemungkinan terjadinya prokoagulasi dan terbentuknya lump sebelum lateks sampai di pabrik untuk diolah. Untuk menghindarkan terjadinya prakoagulasi tersebut, usaha menghindarkan masuknya kotoran kedalam Lateks tidak hanya dilakukan pada saat penyadapan, tetapi juga dalam persiapan sebelum penyadapan dimulai. Usaha-usaha membersihkan bidang sadap, talang atau spout, saluran sadap,mangkok dan ember pengumpul sebelum dan pada saat menyadap merupakan pekerjaan yang perlu diperhatikan benar-benar. Penggumpalan lateks dilaksanakan 3-4 jam setelah penyadapan dilakukan. Tetapi pada pohon-pohon yang aliran lateksnya lambet berhenti late drops dapat dilakukan penggumpalan kedua. Lateks dari mangkok dituangkan kedalam ember pemupul kenclang. Untuk membersihkan lateks dalam mangkok harus menggunakan spatel, jangan sekali-kali menggunakan kain,rumput-rumputan atau daun-daun kering. Bila lateks dalam emberb pemupul sudah terkumpul banyak, lateks dipindahkan kedalam ember pengumpul oblong yang ukurannya lebih besar. Wktu menuangkan lateks dari ember pemupul kedalam ember pengumpul harus ditumpahkan secara perlahan-lahan untuk menghindari terjadinya prakoagulasi. Setelah selesai pengumpulan lteks, ember-ember pengumpul janganlah ditaruh ditempat yang panas atau kena sinar matahari langsung, karena kenaikan suhu didalam cairan lateks dapat mengakibatkan pemuaian butir-butir karet sehingga akan terjadi prakoagulasi. Universitas Sumatera Utara Dalam keadaan tertentu, pada saat pengumpulan lateks biasa juga menggunakan obat anti koagulasi antikoagulan untuk mencegah terjadinya prakoagulasi. Akan tetapi pemakaian anti koagulan ini harus dibatasi sampai batas yang sekecil-kecilnya, karena biayanya cukup besar dan kadang-kadang lateks yang dibubuhi antikoagulan memerlukan larutan obat koagulan misalnya asam semut yang terpaksa kadarnya harus dinaikkan. Penambahan asam yang berlebihan dalam proses koagulasi juga dapat menghambat proses pengeringan. Bahan kimia yang digunakan sebagai antikoagulan adalah larutan soda Na 2 CO 3 , amoniak NH 3 dan Natrium-sulfit Na 2 SO 3 . Kebutuhan antikoagulan untuk tiap liter lateks kebun adalah sebanyak 5-10 cc larutan Natrium-sulfit 10. b. Penerimaan lateks Jika pembayaran upah para penyadap dilakukan untuk setiap satuan bobot karet kering, atau diberikan suatu premi tambahan untuk kelebihan hasil yang diperoleh diatas ketetapan yang sudah ditentukan, maka seharusnya untuk kedua keadaan tersebut ditentukan pendapatan tiap hari untuk tiap penyadap. Walaupun penyadapan dilakukan dengan upah harian,pengawasan atas tiap penyadap seorang demi seorang juga perlu, baik pemeriksaan atas produki maupun kadar karet dari lateks hasil sadapannya. Dari lateks hasil penyadapannya dapat ditentukan : 1. Bobot atau isi lateks 2. Kadar karet kering KKK c. Pengangkutan lateks setelah lateks hail sadapan terkumpul seluruhnya, lateks dari tangki penerimapengumpulan yang berada dilokasi tempat pengumpulan hasil, kemudian diangkut dengan tangki pengankut ke pabrik. Tangki pengangkut ada yang ditarik dengan traktor,dan ada pula yang terpasang pada truk-truk tangki. Dalam pengangkutan lateks ke pabrik harus Universitas Sumatera Utara dijaga agar lateks tidak terlalu tergoncang dan terlalu kepanasan karena dapat berakibat terjadinya prakoagulasi di dalam tangki. Dalam keadaan tertentu, lateks dalam tangki tersebut perlu diberi obat anti koagulan untuk mencegah terjadinya prakoagulasi didalam tangki. Volume tangki pengangkut biasanya antara 2000 -3000 liter. Tangki dibuat dari bahan aluminium dan dirancang sedemikian rupa. Sehingga mudah dipasang dan dilepas padadari alat penarik truktraktor dan dengan mudah dibersihkan. d.Penggumpalan gumpalan karet mutu rendah Selain hasil yang berupa lateks,dari kebun produksi diperoleh pula beberapa bahan bekuan yang dapat dikumpulkan untuk diolah lebih lanjut. Bahan bekuan tersebut dapat berupa : 1. Skrep scrap adalah bekuan lateks pada irisanalur sadapan. Skrep berbentuk pita panjang yang dapat diambil dari alur sadap sesaat sebelum penyadapan dilakukan. 2. Lump tanah atau kret tanah adlah lateks yang membeku pada tanah diperoleh terutama pada penyadapan yang mangkoknya tiap hari diangkat dari batang. 3. Lump mangkok adalah lateks yang membeku pada mangkok, lump mangkok diperoleh pada penyadapan yang mangkoknya dibiarkan tetap berada pada pohon tidak diangkat.

2.7 Faktor –faktor yang mempengaruhi kualitas lateks