2.5. Peranan Unsur Hara Mikro Pada Tanaman Kelapa Sawit
Meskipun unsur hara mikro diperlukan oleh tanaman dalam jumlah yang sangat
kecil, kegunaan bagi tanaman sama pentingnya dengan unsur hara lainnya. Kekurangan unsur hara mikro dapat menurunkan hasil panen secara drastis seperti
pada kekurangan unsur hara makro . Pengamatan yang seksama diperlukan untuk menganalisa gejala kekurangan unsur hara mikro, karena gejala kekurangan unsur
mikro sering kali mirip.
Pemupukan untuk mencegah terjadinya kekurangan unsur hara mikro tidak perlu dilakukan secara terus – menerus karena jika jumlahnya berlebih, unsur ini
gampang sekali meracuni tanaman. Pemupukan dilakukan jika tanaman benar – benar terlihat mengalami gejala defisiensi kekurangan unsur hara mikro. Keenam unsur
hara mikro Zn, Fe, Mn, Mo, Cu, B berbeda – beda reaksinya pada setiap jenis tanah. Setiap jenis tanaman juga membutuhkan unsur hara mikro dalam jumlah yang berbeda
– beda.
2.5.1. Tembaga Cu
Tembaga diserap tanaman dalam bentuk ion Cu
2+
atau ion Cu
3+
. Unsur mikro ini adalah aktifator enzim dalam proses penyimpanan cadangan makanan. Di dalam
tanaman, tembaga memiliki beberapa peran, yakni sebagai katalisator dalam proses pemapasan dan peromabakan karbohidrat. Sebagai salah satu elemen dalam proses
pembentukan vitamin A, dan secara tidak langsung berperan dalam proses pembentukan klorofil. Tanaman yang memasuki fase genertif sangat memerlukan Cu.
Kekurangan Cu pada fase ini akan mengurangi hasil panen secara drastis.
Universitas Sumatera Utara
Kekurangan Cu dapat terjadi pada tanah berpasir atau pada tanah yang mengandung banyak kapur. Ketersediaan Cu di dalam tanah akan menurun seiring
dengan peningkatan pH. Pada tanah organik seperti gambut, Cu terikat sangat kuat sehingga tidak dapat digunakan oleh tanaman. Unsur ini jarang ditambahkan lewat
pemupukan, karena kelebihan Cu dalam jumlah sedikit saja akan meracuni tanaman dan menurunkan penyerapan Mn. Karena itu, pemupukan Cu tidak disarankan, kecuali
gejala defisiensi sudah dapat dipastikan. Aplikasi menjadi lebih aman jika diberikan lewat penyemprotan pupuk daun. Pada daerah pertanian intensif, kelebihan Cu di
dalam tanah diakibatkan oleh tingginya pemakaian fungisida.
Tanaman seperti gandum, lettuce, bawang, bayam, dan jagung sangat peka terhadap kekurangan Cu. Gejala yang ditimbulkan akibat kekurangan Cu tidak
spesifik. Hanya hasil analisis tanah dan analisis jaringan tanaman yang akan memastikan terjadinya defisiensi Cu. Gejala awal yang ditunjukkan adalah daun muda
akan menguning, pertumbuhannya tertekan, kemudian berubah memutih. Sementara itu, daun – daun tua akan gugur. Kekurangan Cu pada padi ditunjukkan lewat gejala
daun muda yang memutih dengan ujungnya mengering.
A. Cuprum Cu
1. Gejala jika kekurangan unsur Cu, daun menjadi klorosis dan bagian
ujungnya berwarna putih. 2.
Pada keadaan parah, tanaman menjadi layu dan mati.
Universitas Sumatera Utara
2.5.2. Seng Zn
Seng diserap tanaman dalam bentuk ion Zn
2+
. Seng merupakan bagian dari sistem enzim tanaman. Fungsi seng cukup penting, antara lain sebagai katalisator
dalam pembentukan protein, mengatur pembentukan asam indoleasetik asam yang berfungsi sebagai zat pengatur tumbuh tanaman, dan berperan aktif dalam
transformasi karbohidrat. Seperti unsur hara mikro lainnya, kebutuhan Zn sangat kecil. Jika terjadi kelebihan sedikit saja, tanaman akan keracunan. Kekurangan Zn
dapat terjadi pada tanah yang mengandung kadar phosphat tinggi atau di daerah yang bersuhu rendah, misalnya di pegunungan.
Ketersediaan Zn di dalam tanah akan menurun seiring dengan peningkatan pH. Pada tanah ber – pH 5 – 6 , Zn banyak tersedia. Pada tanah ber – pH 6 – 9 ,
ketersediaan Zn semakin menurun. Pada pH di atas 9, Zn tidak lagi dapat diserap oleh tanaman. Pemberian pupuk Zn lewat tanah atau daun sebaiknya dilakukan saat
tanaman masih muda, yakni begitu gejala kekurangan unsur Zn terlihat. Jika hal ini diterapkan dengan benar, hasil panen akan meningkat dengan nyata. Untuk tanaman
yang disemprot Zn secara rutin, pemberian lewat daun adalah langkah yang paling efisien.
Gejala lain yang umum terjadi akibat kekurangan Zn sebagai berikut : -
Ruas pada bagian pucuk lebih pendek sehingga membentuk gejala ”roset” saling bertumpukan pada satu titik tumbuh.
- Pembentukan warna kuning diantara tulang daun interveinal clorosis pada
daun muda. Kemudian diikuti kematian jaringan diantara tulang daun. -
Ukuran daun menjadi lebih kecil, sempit, dan menebal.
Universitas Sumatera Utara
B. Zinkum Zn
- Gejala jika kekurangan Zn, daun kekuningan bahkan kemerah – merahan terutama pada daun yang agak tua – kondisi parah, daun dan pelepah
mengering sehingga dapat menyebabkan kematian. Ada beberapa penyebab kekurangan seng diantaranya sebagai berikut :
- Tanah secara umum memang tidak mengandung seng.
- Tanah asam dan tanah berpasir mengandung seng rendah sekali.
- Tanah kelebihan kapur, pH menjadi tinggi, kelarutan seng berkurang.
- Pemupuka n fosfat berlebihan selama bertahun – tahun dapat menyebabkan
kekurangan seng.
2.6. Spektroskopi Serapan Atom 2.6.1. Teori Spektroskopi Serapan Atom