Spektroskopi Serapan Atom 1. Teori Spektroskopi Serapan Atom
B. Zinkum Zn
- Gejala jika kekurangan Zn, daun kekuningan bahkan kemerah – merahan terutama pada daun yang agak tua – kondisi parah, daun dan pelepah
mengering sehingga dapat menyebabkan kematian. Ada beberapa penyebab kekurangan seng diantaranya sebagai berikut :
- Tanah secara umum memang tidak mengandung seng.
- Tanah asam dan tanah berpasir mengandung seng rendah sekali.
- Tanah kelebihan kapur, pH menjadi tinggi, kelarutan seng berkurang.
- Pemupuka n fosfat berlebihan selama bertahun – tahun dapat menyebabkan
kekurangan seng.
2.6. Spektroskopi Serapan Atom 2.6.1. Teori Spektroskopi Serapan Atom
Metode AAS berprinsip pada absorpsi cahaya oleh atom. Atom – atom menyerap cahaya tersebut pada panjang gelombang tertentu, tergantung pada sifat
unsurnya. Misalkan natrium menyerap pada 589 nm, uranium pada 358,5 nm, sedangkan kalium pada 766,5 nm. Cahaya pada panjang gelombang ini mempunyai
cukup energi untuk mengubah tingkat elektronik suatu atom. Transisi elektronik suatu unsur bersifat spesifik. Dengan absorpsi energi, berarti memperoleh lebih banyak
energi, suatu atom pasda keadaan dasar dinaikkan tingkat energinya ketingkat eksitasi. Tingkat – tingkat eksitasinya pun bermacam – macam. Misalkan unsur Na dengan
nomor atom 11 mempunyai konfigurasi elektron 1s
2
2s
2
2p
6
3s
1
, tingkat dasar untuk elektron valensi 3s, artinya tidak memiliki kelebihan energi. Elektron ini dapat
Universitas Sumatera Utara
tereksitasi ke tingkat 3p dengan energi 2,2 eV ataupun ke tingkat 4p dengan energi 3,6 eV, masing – masing sesuai dengan panjang gelombang sebesar 589 nm dan 330
nm. Kita dapat memilih diantara panjang gelombang ini yang menghasilkan garis sepktrum yang tajam dan dengan intensitas maksimum. Inilah yang dikenal dengan
garis resonansi. Spektrum atomik untuk masing – masing unsur terdiri atas garis – garis resonansi. Garis – garis lain yang bukan garis resonansi dapat berupa spektrum
yang berasosiasi dengan tingkat energi molekul, biasanya berupa pita – pita lebar ataupun garis tidak berasal dari eksitasi tingkat dasar yang disebabkan proses
atomisasinya.
Keberhasilan analisis ini tergantung pada proses eksitasi dan cara memperoleh garis resonansi yang tepat. Temperatur nyala harus sangat tinggi. Ini dapat
diterangkan dari persamaan distribusi Boltzman :
Jika Nj dan No masing – masing jumlah atom tereksitasi dan atom pada keadaan dasar K tetapan Boltzman 1,38 x 10
-16
ergK, T temperatur absolute K Ej perbedaan energy tingkat eksitasi dan tingkat dasar. Pj dan Po faktor statistik yang ditentukan
oleh banyaknya tingkat yang mempunyai energi setara pada masing – masing tingkat kuantum. Pada umumnya fraksi atom tereksitasi yang berada pada gas yang menyala,
kecil sekali. Pengendalian temperature nyala penting sekali.
Kita membutuhkan kontrol tertutup dari temperatur yang digunakan untuk eksitasi. Kenaikan temperatur menaikkan efisiensi atomisasi. Tenaga radiasi emisi
akan menentukan jumlah atom tereksitasi sesuai dengan persamaan :
Universitas Sumatera Utara
P
T
= h v Nj A
T
Dengan keterangan P
T
= tenaga radiasi dalam nyala h tetapan planck = 6,6 x 10
-34
jouledet, V frekuensi uncak garis spektral, A
T
koefesien Eistein yaitu jumlah transisi tiap atom tiap detik, nilainya sekitar 10
8
transisi. Persamaan ini hanya digunakan untuk metode emisi nyala.