Biografi Ibnu ‘Arabi PEMBAHASAN
57
dari 500 buku, termasuk Fusus dan Futuhat yang sangat terkenal, dan Sha‟rani
mengurangi jumlah yang disebutkan Jami sebanyak 100 buah.
8
Sebagaimana pendapat diatas belum ada yang pasti mengenai jumlah karya-
karya yang dikarang oleh Ibnu „Arabi apakah jumlahnya itu 200, 289 atau bahkan ada yang mengatakan bahwa karya-
karya Ibnu „Arabi mencapai 500 buku.
Namun menurut A.E.Affifi, Filsafat Mistis Ibnu „Arabi,Terj. dari A
Mystical Philosopi of Muhyiddin Ibn „Arabi, oleh Sjahrir Mawi dan Nandi Rahman, mengatakan bahwa sebagian besar buku-
buku Ibnu „Arabi ditulis di Timur, terutama di Mekkah dan Damaskus.
Adapun karya- karya Ibnu „Arabi yang terkenal menurut H. A. Mustofa
adalah buku dalam bidang tasawuf yang berjudul Al-Futuhat al-Makkiyah Pengetahuan-pengetahuan yang dibukukan di Mekkah dengan tersusun
sebanyak dua belas jiliddan Fusus al-Hikam Permata-permata Hikmat.
9
Dari situlah pemikiran-pemikiran tasawufnya muncul seperti yang dijelaskan dalam Fusus al-Hikam wajah sebenarnya hanya satu, tetapi kalau
cermin diperbanyak wajah kelihatannya banyak pula. Atau sebagai kata parmenides, yang ada itu satu, yang banyak hanyalah ilusi.
10
Oleh karena itu Ibnu Arabi disebut sebagai pendiri paham wahdat al- wujud walaupun dalam tulisan-tulisannya tidak dijumpai kata wahdat al-wujud
namun dalam karya tulisnya banyak dijumpai ungkapan-ungkapan yang mengandung paham wahdat al-wujud seperti dalam kitab Al-Futuhat al-
Makkiyyah karya ensiklopedis besar tentang tasawuf dan Fushush al-Hikam. Sebagai contoh yang dikutip oleh Abdul Aziz Dahlan yang berasala darinya
yaitu :
“Semua adalah milik Allah dan dengan Allah; bahkan semua itu adalah Allah”
8
A.E.Affifi, Op. cit., h. 3
9
A. Mustofa, Akhlak Tasawuf, Bandung: CV. Pustaka Setia, 1997, Cet. ke-1, h. 278
10
Ibid., h. 278-279
58
“Maka tidak ada dalam wujud kecuali Allah dan tidak ada yang mengenal Allah kecuali Allah.
11
Menurut Hamka, Ibnu „Arabi dapat disebut sebagai orang yang telah sampai pada puncak wahdat al-wujud. Doktrin wahdat al-wujud
Ibnu „Arabi merupakan lanjutan faham ittihadAbu Yazid al-Bisthami,dan hulul yang
menjadi pendirian al-Hallaj.
12
Ibnu „Arabi adalah seorang sufi tetapi karena mengajarkan doktrin wahdat al-wujud,termasuk seorang sufi yang mendapat
kecaman yang keras dari para ulama ortodoks. Sejak masa mudanya, Ibnu „Arabi telah dikecam dan di musuhi, dan keselamatan jiwanya terancam.
Namun sufi ini berhasil mencari simpati banyak orang dan beberapa penguasa sehingga ia terhindar dari pembunuhan.