akan  dievaluasi  satu  tahun  sekali.  Dan  hal  ini  akan  di  jadikan  bahan pertimbangan untuk pengadaan terbitan berkalaal selanjutnya.
Seperti wawancara berikut ini “kami  melakukan  evaluasi  koleksi  dan  kebutuhan  para  pemakai
setiap  satu  tahun  sekali.  Kami  akan  mengevaluasi  biasanya  dari  angket atau  kritik  dan  saran  dari  para  pemakai  yang  tesedia  namun  selain  itu
kami  mendapatkan  masukan  langsung  dari  para  pengunjung.  Setiap mendapatkan  saran  untuk  mengadakaan  suatu  koleksi  terbitan  berkala
bila  mencukupi  anggaran  maka  akan  disediakan  bila  tidak  mau bagaimana lagi kita sesuaikan” Informan CA
G.  Hasil Penelitian
No. Teori
Pelaksanaannya 1
Menurut  sukarman  kebijakan    hendaknya memiliki  pedoman  tertulis  pengembangan
koleksi  perpustakaan.  Pedoman  ini  biasanya disebut dengan kebijakan pengembangan.
Tetapi pendapat
Sukarman yang
lain mengatakan  langkah  awal  dari  pengadaan
buku  adalah  melakukan  pemilihan  atau seleksi.
Dalam melakukan
pemilihan hendaknya
perpustakaan mempunyai
kebijakan  secara  tertulis.  Kebijakasanaan  ini dalam
kurun waktu
tertentu selalu
disempurnakan yang
dituangkan dalam
bentuk  kebijaksanaan  umum  dan  program Namun  pada  perpustakaan  PDII-LIPI
kebijakan pengembangan
koleksi dilakukan  tidak  tertulis  namun  tetap
disesuaikan  dengan  1  Bahan  yang dikoleksi
terutama terbitan
berkala disesuaikan  dengan  kebutuhan  pemakai,
2  Koleksi  terbitan  berkala  berkaitan dengan  bidang  studi  yang  diteliti    di  dua
puluh  tujuh  pusat  penelitian  dan  dua puluh  balai  LIPI  namun  tidak  menutup
kemungkinan  untuk  memiliki  terbitan berkala  yang lain namun isi tetap ilmiah,
3  Permintaan  dari  pengguna  terutama
perpustakaan sesuai
dengan perkembangannya.  Sukarman  mengatakan
bahwa perpustakaan
khusus perlu
mempunyai kebijakan pengembangan koleksi yang  tertulis.  Kebijakan  ini  merupakan
panduan agar pengembangan koleksi menjadi lebih terarah
para  peneliti  yang  berada  di  LIPI  yang membutuhkan  jurnal-jurnal  yang  di
butuhkan  oleh  pemakai,  4  Jurnal-jurnal Indonesia  yang  diberikan  oleh  para
penerbit  tetapi  jurnal  tersebut  jurnal ilmiah.  5  Majalah  yang  populer  akan
tetap  dimilki  hanya  sebagai  majalah hiburan.
2 Pengadaan  koleksi  terbitan  berkala  dengan
metode  pembelian  menurut  karmidi  adalah Setelah  mendapat  informasi  tentang  bahan
pustaka  yang  akan  dibeli  selanjutnya  adalah mendaftar  bahan  pustaka  tersebut,  kemudian
diverivikasi  kebenaran  akan  bahan  pustaka yang akan dibeli. Setelah diverivikasi, apakah
bahan pustaka tersebut perlu duplikasi Dalam  pembelian  majalah  atau  terbitan
berkala  PDII-LIPI  melakukan  beberapa cara  pembelian  yang  akan  di  pesan,
misalkan  majalah  tersebut  dalam  bentuk tercetak  maka  pembelian  dilakukan
dengan  cara  memesan  dengan  suplier, namun  bila  majalah  tersebut  dalam
bentuk elektronik
maka pemesan
dilakukan dengan memilih jurnal yang di inginkan  dan  memberikan  draft  kepada
suplier.  Selain  itu  pihak  PDII-LIPI memilih  jurnal elektronik yang harganya
disesuaikan  oleh  anggaran  yang  dimiliki. Misalnya
jurnal elektronik
dari
SpringerLink  dan  Insight  karena  harga terjangkau.  Selain  harga  yang  terjangkau
PDII-LIPI  bisa  memilih  jurnal  yang dibutuhkan  oleh  peneliti  dan  pemustaka.
Jurnal  elektronik  dapat  diakses  secara bersamaan  di  seluruh  LIPI  se-Indonesia
tanpa  harus  menunggu  pengembalian jurnal tersebut di PDII-LIPI.
3 Pengadaan  bahan  pustaka  yang  diperoleh
secara  langsung  diterima  penyumbang  atau diminta  perpustakaan  yang  menerima  hadiah
secara  langsung  perlu  melakukan  beberapa hal :
a Meneliti
kiriman hadiah
dan mencocokannya  dengan  surat  pengantarnya.
b Memilih hadiah yang dibutuhkan. c Menyisihkan hadiah yang tidak diperlukan.
Bila  perpustakaan  yang  meminta  hadiah bahan pustaka, maka perlu :
1 Menyusun
daftar pustaka
yang diperlukan.
2 Mengirimkan surat permohonan hadiah. Pusat  Dokumentasi  dan  Informasi  ilmiah
mendapatkan  hadiah  dari  para  penerbit- penerbit  majalah  di  seluruh  Indonesia
yang meminta
ISSN International
Standard Series Number. Setiap majalah baik  populer  dan  ilmiah  yang  ingin
mendapatkan ISSN,
maka wajib
memberikan  minimal  dua  eksemplar setiap  terbit.  Jadi  semua  majalah  atau
terbitan berkala di seluruh Indonesia yang ingin
mendapatkan ISSN
harus memberikan terbitannya.
3 Setelah bahan pustaka diterima lakukan pemerikasaan  dengan  mencocokkan  daftar
kiriman hadiah dengan surat pengantar. 4Mengirim  kembali  surat  pengantar
disertai ucapan terima kasih.
56 56
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan  hasil  penelitian  yang  dilakukan  penulis    pada  Pusat Dokumentasi  dan  Informasi    Ilmiah  PDII-LIPI,  maka  penulis  menarik
sebuah kesimpulan. kebijakan  pengembangan  koleksi  dilakukan  tidak  tertulis  namun
tetap  disesuaikan  dengan  1  Bahan  yang  dikoleksi  terutama  terbitan berkala  disesuaikan  dengan  kebutuhan  pemakai,  2  Koleksi  terbitan
berkala  berkaitan  dengan  bidang  studi  yang  diteliti    di  dua  puluh  tujuh pusat  penelitian  dan  dua  puluh  balai  LIPI  namun  tidak  menutup
kemungkinan  untuk  memiliki  terbitan  berkala  yang  lain  namun  isi  tetap ilmiah,  3  Permintaan  dari  pengguna  terutama  para  peneliti  yang  berada
di LIPI  yang membutuhkan jurnal-jurnal  yang di butuhkan oleh pemakai, 4 Jurnal-jurnal Indonesia yang diberikan oleh para penerbit tetapi jurnal
tersebut jurnal ilmiah. 5 Majalah yang populer akan tetap dimilki hanya sebagai majalah hiburan.
Metode  atau  prosedur  pengadaan  terbitan  berkala  yang  dilakukan oleh Pusat Dokumentasi dan Informasi Ilmiah sebagai berikut :
a  Pembelian,  pembelian  dilakukan  dengan  cara  memesan, misalkan  majalah  tersebut  dalam  bentuk  tercetak  maka
pembelian dilakukan dengan cara memesan dengan suplier,