38 38
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil wawancara 1. Metode Pengambilan hasil wawancara
Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif. Untuk mendapatkan data, penulis melakukan wawancara
dengan kepala Sub Bid Akusisi dan Koleksi Literatur Pusat Dokumentasi dan Informasi Ilmiah Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia PDII-LIPI, Ibu Cut
Armansyah yang akan disingkat menjadi CA. Selain itu penulis juga mewawancarai pustakawan bernama bapak Ponmin yang akan disingkat
menjadi PN dan pengunjung yang datang untuk mencari informasi. Hasil wawancara tersebut untuk selanjutnya dianalisis dan dibahas dalam
bab ini
2. Analisasa Kebutuhan Pemakai Pusat Dokumentasi dan Informasi Ilmiah
Berbagai cara dilakukan oleh pengelola perpustakaan untuk mengetahui kebutuhan pemakai, kegiatan ini dilakukan dengan beberapa
cara untuk mengadakan terbitan berkala seperti 1 daftar permintaan peneliti LIPI.
2 Data-data dari jumlah pusat penelitian seperti 27 pusat LIPI dan 20 balai yang tersebar di seluruh Indonesia.
3 data minat atau kebutuhan informasi para peneliti dan pemustaka.
Ini dilakukan agar majalah yang telah di beli akan berguna, selain itu jurnal-jurnal tersebut akan disesuaikan oleh pusat-pusat dan balai-balai
penelitian yang tersebar diseluruh Indonesia.
3. Pengadaan Majalah atau Terbitan Berkala di Pusat Dokumentasi dan Informasi Ilmiah
Pengadaan majalah atau terbitan berkala di PDII-LIPI melalui tiga cara sebagai berikut :
a. Pembelian
Pusat Dokumentasi dan Informasi Ilmiah mendapatkan anggaran dari pemerintah sebesar Rp. 1000.000.000, untuk pengadaan buku dan
jurnal untuk tahun 2007-2008. Sebagian atau sisa dari anggaran untuk membeli jurnal untuk membeli buku. Misalnya dari dana sebesar
Rp.800.000.000, untuk membeli jurnal dalam setahun, sedangkan sisa dari anggaran yang telah digunakan sebesar Rp.200.000.000, untuk membeli
buku. Anggaran tersebut sebenarnya belum cukup untuk membeli majalah, namun PDII membatasi jurnal yang akan dibeli karena hanya jurnal yang
cukup mahal, seperti hasil wawancara oleh informan sebagai berikut “ jurnal-jurnal yang diminta oleh pihak peneliti LIPI terutama bidang
ilmu–ilmu tertentu misalnya peneliti dari Papitek jurnal ilmiah yang diminta adalah Journal of Knowledge seharga Rp. 30.667.221,00 itu
untuk satu jurnal namun beberapa peneliti dari bidang sosial biasanya meminta jurnal yang masih terjangkau, sehingga dapat meminta 5-8
jurnal karena harga lebih terjangkau misalnya library and information science research seharga Rp. 4.806.108,00 sehingga peneliti bidang sosial
mendapatkan pengajuan judul jurnal lebih banyak ketimbang peneliti bidang ilmu pasti”
Informan CA
Maka untuk menyiasati anggaran yang diberikan oleh pemerintah PDII memfokuskan pembelian terbitan berkala yang sangat dibutuhkan
oleh pusat-pusat penelitian LIPI. Apabila pusat-pusat penelitian LIPI yang tersebar diseluruh Indonesia mengajukan tiga jenis terbitan, maka pihak
PDII-LIPI akan menyeleksi dan mendahulukan jurnal yang sangat mendesak untuk dibeli.
Dalam pembelian majalah atau terbitan berkala PDII-LIPI melakukan beberapa cara pembelian yang akan di pesan, misalkan majalah
tersebut dalam bentuk tercetak maka pembelian dilakukan dengan cara memesan dengan suplier, namun bila majalah tersebut dalam bentuk
elektronik maka pemesan dilakukan dengan memilih jurnal yang di inginkan dan memberikan draft kepada suplier. Selain itu pihak PDII-LIPI
memilih jurnal elektronik yang harganya disesuaikan oleh anggaran yang dimiliki. Misalnya jurnal elektronik dari SpringerLink dan Insight karena
harga terjangkau. Selain harga yang terjangkau PDII-LIPI bisa memilih jurnal yang dibutuhkan oleh peneliti dan pemustaka. Jurnal elektronik
dapat diakses secara bersamaan di seluruh LIPI se-Indonesia tanpa harus menunggu pengembalian jurnal tersebut di PDII-LIPI.
Proses pembelian jurnal dapat dilihat pada bagan di bawah ini :
Bagan 1 : Bagan Proses Pengadaan Pembelian
Pemilihan judul dari Katalog Pemilihan judul oleh peneliti
LIPI Daftar jurnal yang di beli
Membayar invoice Terima tagihan
Order ke penerbit
Majalah datang Proses pembelian
Judul disesuaikan
selesai mulai
Keterangan dari bagan di atas sebagai berikut: Pengadaan PDII-LIPI memilih judul jurnal melalui katalog penerbit, para
peneliti di lingkungan LIPI. Jurnal-jurnal yang akan dibeli oleh pengadaan dibuatkan daftar, kemudian akan disesuiakan dengan anggaran dan
pengecekan duplikasi. Bila telah disesuaikan maka terjadi proses pembelian. Dengan cara mengajukan daftar terbitan berkala yang akan dipesan kepada
penerbit. Setalah diajukannya pembelian maka PDII-LIPI akan menerima tagihan berupa invoice. Setelah PDII-LIPI membayarkan tagihan jurnal
tersebut. Setelah tagihan terbayar dan lunas maka jurnal akan diterima oleh PDII-LIPI.
Kendala dalam pembelian jurnal asing secara tercetak adalah waktu pengiriman. Pada saat pemesanan kita harus membayar satu tahun
sebelumnya. Jadi bila PDII-LIPI membayar jurnal asing tercetak pada tahun 2006 pembayaran tersebut untuk berlangganan jurnal pada tahun
2007. Namun terkadang pengiriman tidak tepat waktu atau pengiriman terjadi pada tahun 2008 dan diterima oleh PDII-LIPI. Seperti hasil
wawancara berikut ini “ jadi begini, bila kita ingin membeli jurnal untuk tahun 2007 kita
harus membayar tahun 2006. Namun pada saat pengiriman jurnal datang tidak tepat waktu kadang-kadang jurnal tersebut datang
tahun 2008 atau 2009 “
informan CA
b. Hadiah
Pusat Dokumentasi dan Informasi ilmiah mendapatkan hadiah dari para penerbit-penerbit majalah di seluruh Indonesia yang meminta ISSN
International Standard Series Number. Setiap majalah baik populer dan ilmiah yang ingin mendapatkan ISSN, maka wajib memberikan minimal
dua eksemplar setiap terbit. Jadi semua majalah atau terbitan berkala di seluruh Indonesia yang ingin mendapatkan ISSN harus memberikan
terbitannya. Majalah atau terbitan berkala yang diperoleh melalui hadiah akan
diseleksi terlebih dahulu oleh PDII-LIPI. Terbitan berkala yang akan disebarluaskan informasinya terlebih dahulu atau diutamakan adalah
terbitan ilmiah, karena lebih digunakan oleh para peneliti. Sedangkan majalah atau terbitan berkala populer tetap disebarluaskan informasinya,
tetapi akan diseleksi kembali. Namun terbitan berkala tersebut bersifat ilmiah, maka diletakkan di rak bila majalah tersebut. Bila ada majalah
populer tidak ilmiah akan dipertimbangkan kembali, setelah memenuhi dan sesuai, maka majalah tersebut akan menempati display sebagai
referensi. Majalah terbitan berkala yang di dapat dua eksemplar akan diolah.
Satu eksemplar yang telah di olah di berikan kebagian pengolahan untuk dibuat ISJD, IMM, dan FOKUS setelah diolah maka akan disebarkan pada
peneliti LIPI, pemakai PDII-LIPI. Satu eksemplar langsung diberikan pengguna untuk digunakan atau dimanfatkan informasinya.
Proses penerimaan hadiah jurnal dapat dilihat pada bagan dibawah ini :
Bagan 2 : Bagan Proses Pengadaan Hadiah
Keterangan bagan di atas sebagai berikut: Setelah menerimaan jurnal sebanyak dua eksemplar maka akan
dicatat dalam
kardeks, dilakukan
pengecapan stempel
dan kelengkapannya. Satu eksemplar diberikan ke perpustakaan untuk
Penerimaan 2 eks Di olah
Di berikan ke Buat daftar pengiriman
majalah Pengecekan
kelengkapan ke bagian pengadaan
Di tarik ke pengolahan untuk dijilid
1 eksemplar di berikan ke
perpustakaan 1 eksemplar di kirim
ke Sub.Bid
Kebagian pengolahan mulai
Selesai
digunakan oleh pemakai dan satu eksemplar lagi dikirim ke Subbid Pengolahan untuk diproses lebih lanjut yang akan menjadi IMM Induk
Majalah Ilmiah Indonesia semua bidang ilmu, FOKUS informasi yang berisi artikel majalah ilmiah terdiri dari 14 bidang ilmu dan akan
diterbitkan setiap dua bulan dilengkapi dengan abstrak, dan ISJD Indonesian Scientific Journal Database yang dikembangkan oleh PDII-
LIPI, berisi majalah ilmiah Indonesia yang disajikan secara full text, dapat diakses melalui internet. Setelah satu tahun majalah tersebut ditarik
kembali untuk dibuat satu jilid dalam satu tahun terbit, untuk itu perlu pengecekan kelengkapan volume dan nomor. Apabila sudah lengkap maka
dikirimkan ke bagian penjilidan, selesai dijilid dilakukan pengecekan kelengkapan lembaran di bagian pengadaan, penulisan judul pada cover
dan punggung jurnal terjilid. Dibuat daftar penerimaan majalah lalu dikirim ke Subbid pengolahan untuk diolah dan masuk kedalam pangkalan
data majalah. Selesai diolah dikirim ke perpustakaan untuk digunakan. Kendala dalam pengadaan hadiah adalah saat pengiriman jurnal ke
PDII-LIPI, terkadang para penerbit memberikan terbitannya tidak tepat waktu. Seperti terbitan untuk tahun 2007 baru sampai ke PDII pada tahun
2008 atau 2009. Disuplay adalah pengiriman terbitan yang berada diluar pulau Jawa adalah biaya pengiriman yang tidaklah murah seperti
wawancara berikut ini : “begini misalnya penerbit majalah tersebut berada di Nusa
Tenggara Timur, maka pengiriman agak terhambat karena selain jauh dan lama pengiriman ada biaya kirim yang cukup mahal
karna di luar pulau Jawa jadi pengiriman mempunyai biaya mahal
kalau hanya satu atau dua judul akan sayang biaya kirim jadi setelah banyak judul dari tahun 2006 sampai tahun 2008 akan
dikirim lagsung maka dari itu kita tidak mendapatkan kiriman tepat pada waktu permasalahan adalah biaya kirim yang mahal
tersebut jadi yang menjadi pertimbangan kita”
informan CA
c. Kebijakan Pengembangan Koleksi
Sejak berdirinya pada tahun 1967 PDII sudah menetapkan kebijakan tertulis, namun sejak beberapa tahun terakhir kebijakan
dilakukan tidak tertulis. Namun pengembangan akan dilaksanakan sesuai dengan kebutuhan dan permintaan para pemustaka. PDII-LIPI melakukan
kebijakan tetap disesuaikan dan mengacu pada hal-hal seperti: 1 Bahan yang dikoleksi terutama terbitan berkala disesuaikan
dengan kebutuhan pemakai. 2 Koleksi terbitan berkala berkaitan dengan bidang studi yang
diteliti di dua puluh tujuh pusat penelitian dan dua puluh balai LIPI namun tidak menutup kemungkinan untuk memiliki
terbitan berkala yang lain namun isi tetap ilmiah 3 Permintaan dari pengguna terutama para peneliti yang berada di
LIPI yang membutuhkan jurnal-jurnal yang di butuhkan oleh pemakai.
4 Jurnal-jurnal Indonesia yang diberikan oleh para penerbit tetapi jurnal tersebut jurnal ilmiah.
5 Majalah yang populer akan tetap dimilki hanya sebagai majalah hiburan.
Dalam hal ini kebijakan dibuat dan diputuskan hanya kepada pihak Pusat Dokumentasi dan Informasi Ilmiah dan tidak ada pihak lain yang
ikut andil dalam pengambilan kebijakan pengembangan yang telah ditetapkan. Walaupun banyak sekali kendala yang dihadapi oleh PDII-
LIPI dalam pengambilan kebijakan, salah satunya adalah anggaran yang diberikan kepada PDII-LIPI, sehingga untuk mengadakan terbitan berkala
mendapat hambatan namun pihak PDII-LIPI menyiasati dalam pengembangan.
Tujuan diadakan kebijakan pengembangan koleksi terbitan berkala di PDII-LIPI didasarkan atas kebutuhan pemakai. Kebijakan tersebut
berkembang oleh kegiatan penelitian dan ilmu pengetahuan yang sedang trend. Selain itu pengembangan majalah atau terbitan berkala disesuaikan
dengan bidang terkaitnya pada masa kini, antara lain : 1 menyediakan informasi ilmiah bagi penelitian, pengkajian, dan
pengguna lain 2 memperlancar pelayanan informasi sehingga kebutuhan informasi
pengguna terpenuhi 3 menjaga kontinuitas kemutakhiran informasi yang dibutuhkan
kegiatan penelitian, pengkajian, dan pengguna lainnya. Seperti hasil wawancara berikut ini :
“jadi kebijakan koleksi di setiap perpustakaan disesuaikan dengan penggunanya. Contoh di Perpustakaan PDII, karena PDII adalah
perpustakaan riset, Perpustakaan riset harus menyesuaikan sesuai dengan kebutuhan penelitinya. Selain peneliti dari LIPI pengguna
perpusatakaan berasal dari berbagai lembaga penelitian dan mahasiswa. Jadi kita melihat pengguna selain dari peneliti LIPI.
Dahulu PDII memilki bidang ilmu pengetahuan yang lebih dari lembaga lainnya yaitu kimia, dari itu kita mempunyai koleksi
chemical abstract yang hanya berada di PDII, sedangkan perpustakaan lain tidak memiliki. Selain itu PDII mempunyai
macam-macam referensi di bidang kimia. Pada saat ini perkembangan ilmu teknologi yang sudah maju, kita harus
membuat kebijakan pengembangan lebih melihat kepada para peneliti LIPI dan disesuaikan dengan bidang-bidangnya. Maka
dari itu kita adakan atau kita milki jurnal yang sesuai dengan ilmu pengetahuan yang banyak dan sedang diminati oleh para peneliti,
dari itu pihak PDII harus aktif untuk mencarikan kebutuhan para peneliti. Maka dalam hal tersebut kebijakan dilihat dari
penggunanya”
Informan CA Sejak terkomputerisasi PDII-LIPI tidak hanya mengembangkan
terbitan berkala secara tercetak namun telah dikembangkan secara elektronik. Sehingga memudahkan para pengguna untuk mengakses dan
mendapatkan informasi yang diinginkan dan lebih fleksibel seperti yang diberi penjelasan oleh informan yang bertanggungjawab dalam kebijakan.
Selanjutnya, melalui wawancara, peneliti mengajukan pertanyaan tentang pengembangan jurnal asing elektronik dan jawaban yang
dikemukakan oleh informan sebagai berikut : “saat ini PDII mengembangkan majalah secara online selain
harga lebih terjangkau jurnal yang diinginkan lebih banyak bila kita membeli secara tercetak hanya mendapatkan beberapa judul
saja bila membeli secara elektronik kita mendapatkan jurnal sebanyak 2000 Judul, jadi sejak tahun 2008 sampai sekarang
kami membeli jurnal secara online selain itu jurnal tersebut dapat diakses seluruh pengguna yang ada di indonesia terutama para
peneliti LIPI yang berada di LIPI yang tersebar diseluruh indonesia”
Informan CA Sejak berdiri PDII-LIPI kebijakan pengembangan memiliki masa
kadarluarsa. Setiap satu tahun sekali kebijakan tersebut dirubah dan disesuaikan dengan minat dan kebutuhan pengguna. Tetapi dalam
beberapa tahun terakhir ini dan sejak berlangganan majalah asing secara
elektronik tidak ada perubahan dalam kebijakan pengembangan. namun harus disesuaikan dengan kebutuhan para pemakai dan permintaan
peneliti. Kendala yang dihadapi pihak PDII dalam berlangganan jurnal
secara elektronik
adalah sulit
memberikan bukti
untuk pertanggungjawaban dalam pengadaan, karena bila berlangganan secara
elektronik akan hilang begitu saja bila sudah berganti tahun. Seperti wawancara oleh informan sebagai berikut.
“bila berlangganan secara online kita tidak dapat memberikan bukti kepada pemerintah, karena bila habis waktu atau sudah
berganti tahun jurnal yang sebelumnya tidak dapat disimpan kecuali kita mendownlod jurnal-jurnal tersebut. Namun karena
keterbatasan sumber daya manusia, kita tidak dapat mendownlod jurnal tersebut karena itu para pustakawan pun mempunyai
kesibukan dan kesulitan untuk mendowlod jurnal sebanyak 2000 judul
kecuali para
peneliti-peneliti dan
pemakai yang
membutuhkan jurnal tersebut” Informan CA
d. Seleksi terbitan Berkala di Pusat Dokumentasi dan Informasi Ilmiah
Sarana yang digunakan untuk menyeleksi majalah atau terbitan berkala yang akan dimiliki PDII-LIPI, majalah atau terbitan berkala dalam
negeri atau majalah Indonesia adalah majalah yang dalam bentuk hadiahkan akan diseleksi untuk dilihat apakah majalah atau terbitan
berkala tersebut majalah ilmiah atau tidak ilmiah. Bila majalah tersebut ternyata tidak ilmiah, PDII-LIPI akan tetap menyimpannya. Namun hanya
akan disimpan dan di tempatkan di tempat khusus untuk majalah populer atau biasanya ditempatkan didisplay. Sedangkan majalah atau terbitan
berkala asing yang tercetak akan ditempatkan dan disesuaikan dengan nomor kelasnya ini adalah susunan penyeleksiaannya :
1 katalog dari penerbit 2 pemilihan judul
3 di sesuaikan dengan anggaran 4 lalu melakukan pemesanan.
Bila majalah atau terbitan berkala asing elektronik biasanya pihak PDII-LIPI menyeleksi hampir sama seperti :
1 melihat dan memilih judul jurnal yang dinginkan dari katalog yang diberikan provider atau supplier yang mengajukan.
2 menyeleksi lagi provider atau jurnal-jurnal online yang terjangkau. 3 memilih judul-judul jurnal yang dibutuhkan di bidang studi yang
diinginkan. 4 disesuaikan dengan kebutuhan para peneliti dan pemakai.
e. Shelving dan Evaluasi Koleksi Terbitan Berkala 1. Shelving
Sheliving dilakukan oleh pustakawan setiap hari, karena koleksi yang dimiliki bigitu banyak. Selain itu dilakukan harus secara beraturan.
Nomor kelas yang sama disesuaikan juga dengan abjadnya, seperti wawancara berikut ini :
“dalam melakukan selving kami tidak bisa sembarang, harus sesuai dengan nomor kelas dan selain itu juga harus berurut abjadnya.
Contohnya bila ada terbitan berkala dengan nomor kelas 030.01 acd dengan terbitan bernomor kelas 030.01 abd harus yang ditempatkan
terlebih dahulu atau di depan adalah terbitan bernomor kelas 030.01 abd dahulu
baru terbitan
bernomor kelas
030.01 acd”
informan PM Namun selain itu shelving setiap hari dilakukan juga secara rutin
sebulan sekali. Ini disebabkan takut terjadi kesalahan dalam penempatan rak. Karena koleksi terbitan berkala yang dimilki oleh PDII-LIPI banyak
jadi harus dilakukan shelving ulang setiap satu bulan sekali seperti wawancara berikut :
“shelving dilakukan setiap satu bulan sekali untuk mengecek kembali penempatan koleksi yang dibaca dan dikembalikan di rak pada waktu
selesai pemakaian lakukan setiap hari. Kan shelving dilakukan setiap hari klo satu bulan sekali pengecekan kembali agar tidak terjadi
kesalahan penempatannya”
Informan, CA
2. Evaluasi
Pusat Dokumentasi dan Informasi Ilmiah melakukan evaluasi setiap satu tahun sekali seluruh staf dan pustakawan yang berada di PDII-
LIPI, untuk mengetahui kebutuhan informasi para pemakai. Evaluasi dilakukaan oleh PDII-LIPI untuk menjawab kebutuhan peneliti dan
pemakai terbitan berkala yang dinginkan, serta ketersedian terbitan berkala itu sendiri.
Alat yang bisa digunakkan oleh PDII-LIPI untuk evaluasi Koleksi terbitan berkala adalah angket, kritik dan saran yang telah disediakan
tempatnya dan masukkan langsung oleh penggunnanya. Setelah mendapatkan saran dan kritik untuk pengembangan, maka keritik tersebut
akan dievaluasi satu tahun sekali. Dan hal ini akan di jadikan bahan pertimbangan untuk pengadaan terbitan berkalaal selanjutnya.
Seperti wawancara berikut ini “kami melakukan evaluasi koleksi dan kebutuhan para pemakai
setiap satu tahun sekali. Kami akan mengevaluasi biasanya dari angket atau kritik dan saran dari para pemakai yang tesedia namun selain itu
kami mendapatkan masukan langsung dari para pengunjung. Setiap mendapatkan saran untuk mengadakaan suatu koleksi terbitan berkala
bila mencukupi anggaran maka akan disediakan bila tidak mau bagaimana lagi kita sesuaikan” Informan CA
G. Hasil Penelitian
No. Teori
Pelaksanaannya 1
Menurut sukarman kebijakan hendaknya memiliki pedoman tertulis pengembangan
koleksi perpustakaan. Pedoman ini biasanya disebut dengan kebijakan pengembangan.
Tetapi pendapat
Sukarman yang
lain mengatakan langkah awal dari pengadaan
buku adalah melakukan pemilihan atau seleksi.
Dalam melakukan
pemilihan hendaknya
perpustakaan mempunyai
kebijakan secara tertulis. Kebijakasanaan ini dalam
kurun waktu
tertentu selalu
disempurnakan yang
dituangkan dalam
bentuk kebijaksanaan umum dan program Namun pada perpustakaan PDII-LIPI
kebijakan pengembangan
koleksi dilakukan tidak tertulis namun tetap
disesuaikan dengan 1 Bahan yang dikoleksi
terutama terbitan
berkala disesuaikan dengan kebutuhan pemakai,
2 Koleksi terbitan berkala berkaitan dengan bidang studi yang diteliti di dua
puluh tujuh pusat penelitian dan dua puluh balai LIPI namun tidak menutup
kemungkinan untuk memiliki terbitan berkala yang lain namun isi tetap ilmiah,
3 Permintaan dari pengguna terutama