Air Peranan Air dalam Tubuh

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Air

Air merupakan salah satu kebutuhan yang sangat penting bagi kehidupan manusia, hewan, dan tanaman yang fungsinya tidak dapat digantikan oleh senyawa lain. Hampir semua kegiatan yang dilakukan manusia membutuhkan air, antara lain mandi, membersihkan ruangan tempat tinggalnya, dan menyiapkan makanan dan minuman Slamet, 1994. Umumnya air mengandung bermacam-macam kotoran dalam jumlah yang berbeda-beda tergantung pada sumbernya, hal ini disebabkan karena air suatu zat pelarut yang baik. Secara umum kegunaan air dalam tubuh dan kehidupan manusia adalah untuk proses metabolisme, mengangkut zat-zat makanan dalam tubuh, mengatur keseimbangan suhu tubuh dan menjaga jangan sampai tubuh kekeringan oleh kandungan air. Oleh karena itu penyediaan air bersih merupakan salah satu tuntutan umum bagi manusia untuk kelangsungan hidupnya, dan faktor penentu dalam kesehatan dan kesejahteraan manusia Effendi, 2003. Ketersediaan air yang memenuhi syarat bagi keperluan manusia relatif sedikit karena dibatasi oleh berbagai faktor karena lebih dari 97 air di muka bumi ini merupakan air laut yang tidak dapat digunakan oleh manusia secara langsung. Dari 3 yang tersisa, 2 di antaranya tersimpan sebagai gunung es glacier di kutub dan uap air, yang juga tidak dapat dimanfaatkan secara langsung. Air yang benar–benar tersedia bagi keperluan manusia hanya 0,62, Universitas Sumatera Utara meliputi air yang terdapat di danau, sungai, dan air tanah. Jika ditinjau dari segi kualitas, air yang memadai bagi konsumsi manusia hanya 0,003 dari seluruh yang ada Effendi, 2003. Pengelolaan sumber daya air sangat penting, agar dapat dimanfaatkan secara berkelanjutan dengan tingkat mutu yang diinginkan. Salah satu pengelolaan yang dilakukan adalah pemantauan dan interpretasi data kualitas air, mencakup kualitas fisika, kimia, dan biologi Effendi, 2003.

2.2 Sumber–sumber Air

Menurut Sutrisno 1991, sumber–sumber air meliput i: 1. Air laut 2. Air atmosfir 3. Air permukaan 4. Air tanah

2.2.1 Air Laut

Air laut merupakan bagian terbesar dari muka bumi, mempunyai sifat asin, karena mengandung garam NaCl, dan memiliki kadar garam NaCl yang tinggi dibandingkan dengan air daratan. Kadar garam NaCl dalam air laut adalah 3. Dengan keadaan ini, maka air laut tidak memenuhi syarat untuk air minum Sutrisno, 1991. Universitas Sumatera Utara

2.2.2 Air Atmosfer

Air hujan dapat dipergunakan sebagai air irigasi pada sawah, dapat pula dipergunakan sebagai air rumah tangga dengan cara menampung air hujan dan dipergunakan saat kekurangan air Sitepoe, 1997. Air hujan mempunyai sifat agresif terutama terhadap pipa–pipa penyalur maupun bak–bak reservoir, sehingga akan mempercepat terjadinya korosi. Air hujan juga mempunyai sifat lunak, sehingga akan boros terhadap pemakaian sabun Sutrisno, 1991

2.2.3 Air Permukaan

Adalah air hujan yang mengalir di permukaan bumi. Pada umumnya air permukaan akan dapat pengotoran selama pengalirannya, misalnya oleh lumpur, batang–batang kayu, daun–daun, kotoran industri kota dan sebagainya. Beberapa pengotoran ini, untuk masing–masing air permukaan berbeda- beda, tergantung pada daerah pengaliran air permukaan ini. Jenis pengotorannya adalah merupakan kotoran fisik, kimia, dan bakteri Sutrisno, 1991. Air permukaan ada 2 macam yakni:

2.2.3.1 Air Sungai

Air sungai merupakan aliran yang berasal dari mata air yang kadang- kadang bercampur dengan limbah manusia, hewan dan tumbuh–tumbuhan, termasuk campuran dari air hujan Sitepoe, 1997. Universitas Sumatera Utara Dalam penggunaannya sebagai air minum, haruslah mengalami suatu pengolahan yang sempurna, mengingat bahwa air sungai ini pada umumnya mempunyai derajat pengotoran yang tinggi sekali Sutrisno, 1991.

2.2.3.2 Air Danau

Air permukaan yang tertampung di danau–danau dapat ditumbuhi berbagai macam algae, tumbuhan air seperti eceng gondok, dan berbagai ikan, terutama apabila air tersebut mengandung banyak nutrien bagi pertumbuhannya. Kesemuanya ini sangat mempengaruhi kualitas air tersebut. Kualitas air di danau juga terpengaruh oleh cuaca, dan tergantung kedalamannya Slamet, 1994. Dengan adanya pembusukan kadar zat organis tinggi, maka umumnya kadar Fe dan Mn akan tinggi pula dan dalam keadaan kelarutan O 2 kurang sekali anaerob, maka unsur–unsur Fe dan Mn akan larut. Pada permukaan air akan tumbuh algae lumut karena adanya sinar matahari dan O 2 Sutrisno, 1991. Jadi untuk pengambilan air, sebaiknya pada kedalaman tertentu di tengah- tengah agar endapan-endapan Fe dan Mn tak terbawa, demikian pula dengan lumut yang ada di permukaan air Sutrisno, 1991.

2.2.4 Air Tanah

Menurut Sutrisno 1991, air tanah terbagi atas: 1. Air tanah dangkal 2. Air tanah dalam 3. Mata air Universitas Sumatera Utara

2.2.4.1 Air Tanah Dangkal

Air tanah dangkal terjadi karena daya proses peresapan air dari permukaan tanah. Lumpur akan tertahan, demikian pula dengan sebagian bakteri, sehingga air tanah akan jernih tetapi lebih banyak mengandung zat kimia garam-garam yang terlarut karena melalui lapisan tanah yang mempunyai unsur–unsur kimia tertentu untuk masing-masing lapisan tanah Sutrisno, 1991. Air tanah dangkal dapat berkualitas baik jika tanah disekitarnya tidak tercemar, oleh karenanya air tanah dangkal sangat bervariasi kualitasnya. Karena banyak zat yang terlarut ataupun tersuspensi di dalamnya selama perjalanannya menuju ke laut Slamet, 1994.

2.2.4.2 Air Tanah Dalam

Air tanah dalam pada umumnya tergolong bersih dilihat dari segi mikrobiologi, karena sewaktu proses pengaliran ia mengalami penyaringan alamiah dan dengan demikian kebanyakan mikroba sudah tidak lagi terdapat di dalamnya. Namun, kadar kimia air tanah dalam tergantung dari cara atau pengaliran air tersebut. Pada proses ini, mineral–mineral yang dilaluinya dapat larut dan terbawa, sehingga mengubah kualitas air tersebut Slamet, 1994.

2.2.4.3 Mata Air

Adalah air tanah yang keluar dengan sendirinya ke permukaan tanah. Mata air yang berasal dari tanah dalam, hampir tidak berpengaruh oleh musim dan kualitasnya sama dengan keadaan air tanah dalam Sutrisno, 1991. Universitas Sumatera Utara

2.3 Peranan Air dalam Tubuh

Menurut Almatsier 2004, air mempunyai berbagai fungsi dalam proses vital tubuh, yaitu: 1. Sebagai pelarut dan alat angkut Air di dalam tubuh berfungsi sebagai pelarut zat–zat gizi berupa monosakarida, asam amino, lemak, vitamin, dan mineral serta bahan–bahan lain yang diperlukan tubuh seperti oksigen, dan hormon–hormon. Zat–zat gizi dan hormon ini dibawa ke seluruh sel yang membutuhkan. Di samping itu air, sebagai pelarut mengangkut sisa–sisa metabolisme, termasuk karbondioksida dan ureum untuk dikeluarkan dari tubuh melalui paru–paru, kulit, dan ginjal. 2. Sebagai katalisator Air berperan sebagai katalisator dalam berbagai reaksi biologik dalam sel, termasuk di dalam saluran cerna. 3. Sebagai pelumas Air sebagai bagian jaringan tubuh diperlukan untuk pertumbuhan. 4. Sebagai pengatur suhu Karena kemampuan air untuk menyalurkan panas, air memegang peranan dalam mendistribusikan panas di dalam tubuh. Sebagian panas yang dihasilkan dari metabolisme energi diperlukan untuk mempertahankan suhu tubuh pada 37 C. Suhu ini paling cocok untuk bekerjanya enzim–enzim di dalam tubuh. Universitas Sumatera Utara

2.4 Deskripsi Unit- Unit Tempat Pengolahan Air di PDAM Tirtanadi Medan