− Croma Ver 3, yang berisikan:
− Magnesium sulfat
− Potassium pyrosulfate
− Akuades
3.2 Prosedur Pengujian 3.2.1 Prosedur Pengujian Mangan
Penentuan kadar mangan dalam sampel air reservoir Sungai Pamah di
PDAM Tirtanadi dengan alat spektrofotometri pada panjang gelombang 560 nm. −
Tekan “PRGM” dan “43” untuk analisa mangan −
Tekan “Enter”,layar akan menunjukkan mgL Mn −
Isi kuvet sampel pertama sebagai blanko dengan 10 ml air akuades dan kedua sebagai sampel dengan 10 ml sampel air
− Tambahkan 1 bungkus Ascorbic Acid ke dalm masing- masing
kuvet blanko dan sampel, aduk hingga larut −
Tambahkan 15 tetes larutan Alkaline-cyanide ke dalam blanko dan sampel,aduk hingga homogen
− Tambahkan 21 tetes larutan PAN indikator ke dalam kuvet blanko
dan sampel, aduk hingga homogen −
Tekan “Timer” dan “Enter”,tunggu selama 2 menit −
Masukkan kuvet blanko ke dalam tempat sampel dan tutup −
Tekan “Zero” layar akan menunjukkan 0,000 mgL Mn −
Masukkan sampel ke dalam tempat sampel dan tutup −
Tekan “Read”,catat hasil yang ditunjukkan
Universitas Sumatera Utara
3.2.2. Prosedur Pengujian Kromium Penentuan kadar kromium dalam sampel air reservoir Sungai Pamah di
PDAM Tirtanadi dengan alat spektrofotometri pada panjang gelombang 590 nm. −
Tekan “PRGM” dan “13” untuk analisa kromium −
Tekan “Enter”,layar akan menunjukkan mgL Cr
6+
− Isi kuvet sampel pertama sebagai blankodan kedua sebagai
sampel dengan 10 ml sampel air −
Tambahkan 1 bungkus Croma Ver 3 ke dalam kuvet kedua, aduk hingga larut
− Tekan “Timer” dan “Enter” tunggu selama 5 menit
− Masukkan blanko ke dalam tempat sel dan tutup
− Tekan “Zero” kemudian layar akan menunjukkan 0,00 mgL Cr
6+
− Masukkan sampel ke dalam sel dan tutup
− Tekan “Read”,catat hasil analisa kromium yang ditunjukkan layar.
Universitas Sumatera Utara
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Mangan
Hasil pemeriksaan kadar mangan pada sampel air reservoir Sungai Pamah di Laboratorium PDAM Tirtanadi Medan pada tanggal 15, 20, 25 Januari dan 03,
08 Februari 2010 dapat dilihat pada Tabel 4.1. Tabel 4.1 Hasil pemeriksaan sampel Air Reservoir di laboratorium PDAM
Tirtanadi Deli Tua
No Tanggal Pemeriksaan
Kadar Mangan yang diperoleh mgL Air Baku
Air Reservoir 1
15 Januari 2010 0,106
0,004 2
20 Januari 2010 0,111
0,003 3
25 Januari 2010 0,196
0,005 4
03 Februari 2010 0,081
0,008 5
08 Februari 2010 0,082
0,005
Kadar Mangan yang diperoleh dari pengujian air reservoir tersebut, pada tanggal 15 Januari adalah 0,004 mgl, 20 Januari adalah 0,003 mgl, 25 Januari
adalah 0,005 mgl, 03 Februari adalah 0,008 mgl dan 08 Februari adalah 0,005 mgl, dan menurut DepKes RI No.907MenKesSKVII2002 tanggal 29 juli 2002,
kadar maksimum mangan yang diperbolehkan untuk air minum adalah 0,1 mgl dan menurut DepKes RI No.416MenKesPerIX1990 tanggal 03 september
1990, kadar mangan yang diperbolehkan untuk air bersih adalah 0,5 mgl. Dengan demikian, dapat diartikan bahwa kadar mangan dari air reservoir memenuhi syarat
untuk digunakan sebagai air minum dan air bersih karena kadar yang diperoleh tidak melebihi dari batas kadar maksimum yang diperbolehkan.
Universitas Sumatera Utara
Kadar Mangan yang diperoleh dari air reservoir I, II, III, IV, dan V sudah memenuhi syarat dikarenakan air reservoir telah melewati proses pengolahan air
dari mulai proses pengendapan, proses penjernihan, proses desinfeksi dan telah disaring pada filter yang kemudian ditempatkan pada bak penyimpanan air bersih,
sehingga kadar yang diperoleh dapat memenuhi syarat. Perbedaan kadar mangan Mn pada air reservoir I, II, III, IV,dan V dapat
dikarenakan oleh berbedanya waktu pemeriksaan sampel dan cara pengambilan sampel pada bak reservoir.
Air baku adalah air yang tidak mengalami proses pengolahan air. Jika air baku ini tidak menjalani proses pengolahan air pasti kadar mangan di dalam air
akan sangat tinggi yang apabila dikonsumsi akan menimbulkan toksik dalam tubuh. Dapat kita lihat kadar mangan yang diperoleh dari pengujian air baku, pada
tanggal 15 Januari adalah 0,106 mgL, 20 Januari adalah 0,111 mgL, 25 Januari adalah 0,196 mgL, 03 Februari adalah 0,081 mgL dan 08 Februari adalah
0,082mgL. Jadi kita dapat melihat perbandingan kadar mangan yang terkandung dalam air baku dengan air reservoir yang sudah memenuhi syarat dikarenakan air
baku yang belum mengalami pengolahan lebih besar kadar nya dibandingkan dengan air reservoir yang telah melewati proses pengolahan air dari mulai proses
pengendapan, proses penjernihan, proses desinfeksi, dan telah disaring pada filter yang kemudian ditempatkan pada bak penyimpanan air bersih.
Konsentrasi Mn yang lebih besar dari 0,5 mgl, dapat menyebabkan rasa yang aneh pada minuman dan endapan mangan akan meninggalkan warna
Universitas Sumatera Utara
kecoklat-coklatan pada pakaian cucian yang berwarna putih, dan dapat menyebabkan kerusakan pada hati Sutrisno, 1991.
Pada kadar tertentu Mn dalam air minum akan mengakibatkan korosi pipa penyalur air dan terjadi persipitasi yang hitam sebagai tempat perkembangbiakan
bakteri sehingga air lebih keruh, berwarna dan perubahan rasa Sitepoe, 1997.
4.2 Kromium