Air Tanah Dangkal Air Tanah Dalam Mata Air

2.2.4.1 Air Tanah Dangkal

Air tanah dangkal terjadi karena daya proses peresapan air dari permukaan tanah. Lumpur akan tertahan, demikian pula dengan sebagian bakteri, sehingga air tanah akan jernih tetapi lebih banyak mengandung zat kimia garam-garam yang terlarut karena melalui lapisan tanah yang mempunyai unsur–unsur kimia tertentu untuk masing-masing lapisan tanah Sutrisno, 1991. Air tanah dangkal dapat berkualitas baik jika tanah disekitarnya tidak tercemar, oleh karenanya air tanah dangkal sangat bervariasi kualitasnya. Karena banyak zat yang terlarut ataupun tersuspensi di dalamnya selama perjalanannya menuju ke laut Slamet, 1994.

2.2.4.2 Air Tanah Dalam

Air tanah dalam pada umumnya tergolong bersih dilihat dari segi mikrobiologi, karena sewaktu proses pengaliran ia mengalami penyaringan alamiah dan dengan demikian kebanyakan mikroba sudah tidak lagi terdapat di dalamnya. Namun, kadar kimia air tanah dalam tergantung dari cara atau pengaliran air tersebut. Pada proses ini, mineral–mineral yang dilaluinya dapat larut dan terbawa, sehingga mengubah kualitas air tersebut Slamet, 1994.

2.2.4.3 Mata Air

Adalah air tanah yang keluar dengan sendirinya ke permukaan tanah. Mata air yang berasal dari tanah dalam, hampir tidak berpengaruh oleh musim dan kualitasnya sama dengan keadaan air tanah dalam Sutrisno, 1991. Universitas Sumatera Utara

2.3 Peranan Air dalam Tubuh

Menurut Almatsier 2004, air mempunyai berbagai fungsi dalam proses vital tubuh, yaitu: 1. Sebagai pelarut dan alat angkut Air di dalam tubuh berfungsi sebagai pelarut zat–zat gizi berupa monosakarida, asam amino, lemak, vitamin, dan mineral serta bahan–bahan lain yang diperlukan tubuh seperti oksigen, dan hormon–hormon. Zat–zat gizi dan hormon ini dibawa ke seluruh sel yang membutuhkan. Di samping itu air, sebagai pelarut mengangkut sisa–sisa metabolisme, termasuk karbondioksida dan ureum untuk dikeluarkan dari tubuh melalui paru–paru, kulit, dan ginjal. 2. Sebagai katalisator Air berperan sebagai katalisator dalam berbagai reaksi biologik dalam sel, termasuk di dalam saluran cerna. 3. Sebagai pelumas Air sebagai bagian jaringan tubuh diperlukan untuk pertumbuhan. 4. Sebagai pengatur suhu Karena kemampuan air untuk menyalurkan panas, air memegang peranan dalam mendistribusikan panas di dalam tubuh. Sebagian panas yang dihasilkan dari metabolisme energi diperlukan untuk mempertahankan suhu tubuh pada 37 C. Suhu ini paling cocok untuk bekerjanya enzim–enzim di dalam tubuh. Universitas Sumatera Utara