Redaman Attenuasi SINGLE MODE FIBER

saja. Ketika jalan diperbesar dan menjadi cukup lebar, jalan tersebut akan langsung menjadi jalan dua lajur.

3.9.2 Banyak Modus di Dalam Serat Optik

Jumlah modus yang merambat di dalam sebuah serat optik dapat ditentukan secara akurat dengan rumus [18] : 2 int mod 2       = λ π x NA x i tengah garis us Jumlah ......... 3.12 dimana : NA adalah Apertur Numerik dari serat optik bersangkutan λ adalah panjang gelombang cahaya yang digunakan π adalah konstanta 3,14

3.10 Redaman Attenuasi

Redamanattenuasi serat optik merupakan karakteristik penting yang harus diperhatikan mengingat kaitannya dalam menentukan jarak pengulang repeater, jenis pemancar dan penerima optik yang harus digunakan. Besarnya atenuasi atau rugi-rugi daya dinyatakan oleh persamaan berikut [14] : km dB P P L out in log 10     = α .......................................... 3.13 dimana : α = Redamanattenuasi dBkm L = Panjang serat optik km P in = Daya yang masuk ke dalam serat Universitas Sumatera Utara P out = Daya yang keluar dari serat Redaman serat biasanya disebabkan oleh karena penyerapanabsorpsi energi sinyal oleh bahan, efek scatteringpenghamburan dan pengaruh radiasipembengkokan. Semakin besar atenuasi berarti semakin sedikit cahaya yang dapat mencapai detektor. Hasil pengukuran yang dilakukan penulis untuk fiber optik daerah Binjai – Kuala menggunakan 24 core 4 tube. Berikut hasil pengukuran yang diperoleh selama mengikuti penelitian, dan sebagai contoh dapat ditunjukkan pada Gambar 3.17. Gambar 3.17 Grafik Hasil Pengukuran Redaman Grafik FO pada Gambar 3.17 menunjukkan bahwa kondisi dalam keadaan idle siap pakai. Dari garis grafik yang terlihat merupakan panjang kabel dari Binjai – Kuala sepanjang 20,819 km. Jika kabel FO semakin panjang maka redaman bertambah. Universitas Sumatera Utara Redaman pada FO telah sesuai dengan standart yang diharapkan , maka FO tersebut siap untuk disambungkan jika ada permintaan pelanggan. Untuk menghitung redaman dapat digunakan persamaan berikut ini: Link budget = Slope x jarak kabel ................................. 3.14 Lossline = Redaman Kabelkm x jarak + Redaman per splice x Jumlah Splice + Redaman Pathcore x Jumlah Connector ................................. 3.15 Total loss ideal = Panjang kabel x Standar Redaman per km 3.16 Total loss max = Panjang kabel x Losskm + Jumlah Sambungan x 0,15 + Jumlah Conector x Loss Conector 3.17 Space Margin = Total loss max – Total loss saat ini ......... 3.18 Keterangan : Joint : jumlah sambungan Total loss ideal : total loss kabel tanpa apapun Total loss max : total loss kabel sambungan + conector berdasarkan hasil ukur OTDR + total loss kabel ideal Total loss saat ini : total joint setelah operasi atau setelah kabel putus berdasarkan hasil ukur OTDR

3.11 Penyerapan Absorbtion pada Serat Optik