Indeks Bias Pembiasan Cahaya

N Cahaya dibiaskan menjauhi garis normal jika cahaya merambat dari medium optik lebih rapat ke medium optik kurang rapat, contohnya cahaya merambat dari dalam air ke udara seperti pada Gambar 2.12. air udara Gambar 2.12 Cahaya Menjauhi Garis Normal Syarat-syarat terjadinya pembiasan adalah sebagai berikut : 1. Cahaya harus melalui dua medium yang berbeda kerapatan optiknya; 2. Cahaya datang tidak tegak lurus terhadap bidang batas sudut datang lebih kecil dari 90 Pembiasan cahaya dapat terjadi dikarenakan perbedaan laju cahaya pada kedua medium. Laju cahaya pada medium yang rapat lebih kecil dibandingkan dengan laju cahaya pada medium yang kurang rapat.

2.5.1 Indeks Bias

Terdapat suatu pandangan yang keliru bahwa cahaya selalu bergerak dengan kecepatan yang sama di dalam segala situasi. Hal ini sekali lagi bukan merupakan sebuah fakta yang akurat. Kecepatan cahaya bergantung pada bahan tempat Universitas Sumatera Utara dimana ia merambat. Di dalam ruang hampa, cahaya merambat pada kecepatan maksimumnya yang mendekati 300 juta meter per detik atau hampir delapan kali mengelilingi Bumi dalam satu detik [11] . Ketika cahaya merambat di dalam suatu bahan yang jernih, kecepatannya akan turun sebesar suatu faktor yang dinamakan indeks bias. Sebagian besar bahan yang digunakan untuk membuat serat optik memiliki indeks bias sekitar 1,5 [18] . Sehingga : Indeks bias n = v bahan dalam di cahaya kecepa c hampa ruang di cahaya kecepa tan tan ............. 2.4 Dimana besar kecepatan cahaya di ruang hampa 3 x 10 8 ms. Hubungan antara sudut bias dengan beda perubahan kelajuannya adalah [18] : 2 2 1 1 sin sin v v θ θ = .................................... 2.5 Karena indeks bias sebenarnya merupakan nilai perbandingan rasio antara kecepatan cahaya di dalam ruang hampa terhadap kecepatan cahaya di dalam bahan, maka besaran indeks bias tidak memiliki satuan. Dengan menggunakan indeks bias sebesar 1,5 maka dapat dihitung kecepatan cahaya di dalam bahan sebesar 200 juta meter per detik. Dengan indeks bias berperan sebagai faktor pembagi dalam menentukan kecepatan cahya di dalam suatu bahan. Hal ini berarti bahwa semakin rendah nilai indeks bias maka semakin tinggi kecepatan cahaya di dalam bahan terkait. Indeks bias tidak pernah lebih kecil dari 1 dan nilai indeks bias untuk beberapa zat ditampilkan pada Tabel 2.2 [11] . Tabel 2.2 Indeks Bias Beberapa Medium yang berbeda [11] Universitas Sumatera Utara Medium n = c v Udara Hampa 1,0000 Udara pada STP 1,0003 Air 1,333 Es 1,31 Alkohol Etil 1,36 Gliserol 1,48 Benzena 1,50 Kaca Kuarsa Lebur 1.46 Kaca Korona 1,52 Perhatikan seberkas sinar cahaya yang bergerak dari sebuah bahan dengan indeks bias bernilai tinggi ke bahan lainnya dengan indeks bias yang lebih rendah. Di dalam bahan kedua, cahaya akan bergerak lebih cepat dari sebelumnya di dalam bahan pertama, sehigga dapat diketahui bahwa jarak antara muka-muka gelombang yang berurutan atau panjang gelombangnya akan menjadi lebih besar di dalam bahan kedua [18] . Sekarang perhatikan pula bahwa arah kedatangan cahaya menuju ke bidang perbatasan antara kedua bahan juga sangat penting. Dalam Gambar 2.13 dijelaskan bahwa cahaya datang ke bidang perbatasan dengan arah rambatan yang membentuk sudut tegak lurus terhadap bidang tersebut [18] . Universitas Sumatera Utara Gambar 2.13 Cahaya Berubah Kecepatannya [18] Kemudian diperhatikan pula sinar lainnya yang datang ke bidang perbatasan dengan arah rambatan yang membentuk sudut berbeda tidak tegak lurus. Saat cahaya menyeberangi bidang perbatasan dan masuk ke dalam bahan kedua, bagian sinarnya yang berada di dalam bahan kedua akan bergerak lebih cepat daripada bagian sinarnya yang masih berada di dalam bahan pertama. Sehingga muka-muka gelombang cahaya akan bergerak maju lebih cepat di dalam bahan kedua dibandingkan dengan di dalam bahan pertama. Hal ini mengakibatkan arah pergerakan sinar berbelok secara tajam patah di bidang perbatasan antara kedua bahan. Setelah memasuki bahan kedua, sinar kembali merambat mengikuti sebuah garis lurus meskipun dengan sudut arah dan kecepatan yang berbeda seperti ditunjukkan pada Gambar 2.14 [18] . Universitas Sumatera Utara Gambar 2.14 Cahaya Mengalami Pembiasan Patah [18] Besarnya pembelokan yang terjadi pada sinar cahaya dan karenanya arah rambatnya yang baru ditentukan oleh rasio indeks bias relatif antara kedua bahan dan oleh sudut datang sinar menuju bidang perbatasan.

2.5.2 Hukum Pembiasan Cahaya Hukum Snellius