ditentukan. Teknik ini diterapkan pada sebuah alat yang disebut reflektometer optis domain waktu optical time domain reflektometer OTDR .
Kecepatan cahaya di dalam bahan dapat di hitung dengan menggunakan rumus
[18]
:
n v
v
hampa bahan
= .........................................................
3.21 dimana :
v
bahan
adalah kecepatan cahaya di dalam bahan v
hampa
adalah kecepatan cahaya di ruang hampa 3 x 10
8
ms n adalah indeks bias
3.12 Lekukan Kabel Bending Lekukan kabel dibedakan menjadi dua, yaitu
[14]
: 1. Lekukan Skala Makro Macrobend
Lekukan tajam pada sebuah kabel serat optik dapat menyebabkan timbulnya rugi daya yang cukup serius, dan lebih jauh lagi kemungkinan terjadinya kerusakan
mekanis pecahnya serat optik. Rugi daya yang ditimbulkan dengan melengkungkan sepotong pendek serat optik boleh jadi lebih besar dari rugi daya total yang timbul pada
seluruh kabel serat optik sepanjang 1 km yang digelar secara normal. Sinar cahaya yang diperlihatkan dalam Gambar 3.20 memilki sudut datang
yang melebihi sudut kritis, dan karenanya dapat merambat secara aman di dalam inti serat optik. Ingatlah bahwa garis normal selalu mengarah tegak lurus terhadap
permukaan inti bidang batas inti-mantel. Sekarang, jika inti dilengkungkan, seperti dalam Gambar 3.21, maka garis normal akan berubah arahnya mengikuti permukaan
inti. Akibatnya, sinar yang tadinya merambat dengan sudut aman, kini tidak lagi
Universitas Sumatera Utara
demikian. Sudut datangnya menjadi kurang dari sudut kritis dan mengakibatkan sinar dapat menembus inti dan keluar dari serat optik. Oleh sebab itu, lekukan yang tajam
harus dihindarkan
[14]
.
Gambar 3.20 Keadaan Normal
[14]
Gambar 3.21 Lekukan Tajam Berakibat Buruk
[14]
Sepotong serat optik telanjang hanya terdiri dari inti, mantel dan lapisan buffer primer masih dapat dilengkungkan secara aman jika jari-jari lengkungan
tersebut tidak lebih kecil dari 50 nm. Untuk sepotong kabel serat optik, yaitu serat optik telanjang yang dibungkus oleh lapisan-lapisan pelindu ng luar jaket, maka
besarnya jari-jari aman ini adalah sepuluh kali dari jari-jari luar kabel atau 50 nm, diambil nilai terbesar di antara kedua nilai ini Gambar 3.22
[18]
.
Universitas Sumatera Utara
Semakin tajam dan semakin kecil jari-jari lengkungan, maka semakin besar rugi-rugi daya yang timbul. Diperlihatkan dalam ukuran yang sebenarnya, hasil-
hasil eksperimen dengan beberapa potongan pendek serat optik telanjang disajikan dalam Gambar 3.23. Instrumen pengukuran yang disambungkan ke potongan-potongan
serat optiktersebut mengindikasikan rugi daya sebesar 6 dB tepat sebelum serat optik akhirnya pecah. Muncul atau tidaknya permasalahan macroband sebesar-besarnya
terletak di tangan para instalator pemasang kabel
[18]
.
Gambar 3.22 Jari – Jari Aman Terkecil dalam ukuran sebenarnya
[18]
Universitas Sumatera Utara
Gambar 3.23 Lekukan ditampilkan dalam ukuran sebenarnya dapat mengakibatkan kerusakan pada serat
[18]
2. Lekukan Skala Mikro Microbend Permasalahan ini pada prinsipnya menimbulkan efek yang sama dengan
macrobend, hanya saja ukuran lekukan dan penyebab terjadinya berbeda. Jari-jari lekukan yang timbul dalam kasus ini adalah sama dengan atau kurang dari garis tengah
sebuah serat optik telanjang memang sangat kecil seperti pada Gambar 3.24
[14]
.
Gambar 3.24 Perbedaan Laju Penyusutan Dapat Menimbulkan Lekukan Mikro
[14]
Permasalahan microbend lekukan mikro pada umumnya timbul di dalam proses manufaktur. Penyebab yang biasa dijumpai adalah perbedaan laju pemuaian dan
penyusutan antara serat optik dan lapisan-lapisan pelindung luarnya jaket. Ketika kabel serat optik menjadi terlalu dingin, lapisan jaket maupun bagian intimantel akan
mengalami penyusutan dan memendek. Jika bagian intimantel menyusut lebih lambat
Universitas Sumatera Utara
dari lapisan jaketnya, maka bagian intimantel akan bergeser dari posisi relatifnya semula dan hal ini dapat menimbulkan lekukan-lekukan padanya. Fenomena inilah
yang dikenal sebagai permasalahan microbend. Dengan bersikap sangat selektif dalam memilih kabel serat optik yang akan
digunakan, masalah microbend lebih mudah dihindarkan ketimbang masalah microbend, karena banyak diantara kabel serat optik di pasaran dewasa ini dapat
mengakomodir kisaran suhu kerja yang sangat lebar, yaitu dari -55 C hingga +85
C.
Universitas Sumatera Utara
BAB IV ANALISIS RUGI-RUGI PADA SISTEM TRANSMISI SERAT OPTIK
4.1 Pendahuluan
Pada Bab ini akan dibahas tentang Analisis Rugi-Rugi pada Sistem Tansmisi Serat Optik. Adapun rugi-rugi yang terjadi pada serat optik adalah:
1.Rugi-rugi akibat perbedaan garis tengah inti dan apertur numerik 2. Rugi-rugi celah
3. Rugi daya akibat Pemantulan Fresnel 4. Rugi-rugi akibat redaman attenuasi pada serat optik
4.2 Analisis Perhitungan Rugi-rugi Akibat Perbedaan Garis Tengah Inti dan Apertur Numerik
Dari Tabel 4.2, data dapat dianalisa secara matematis sesuai dengan tabel yang
diperoleh. Untuk menghitung rugi-rugi serat optik dapat digunakan persamaan 3.1 dan 3.4.
Rugi-rugi akibat perbedaan garis tengah inti dihitung dengan menggunakan persamaan 3.1, yaitu :
2
50 8
, 50
log 10
− =
m m
Loss µ
µ dB
= - 10 x 0,01378 dB = - 0, 1378 dB
Universitas Sumatera Utara