BAB 5 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
5.1. Hasil Penelitian
5.1.1. Deskripsi Lokasi Penelitian RSUP. Haji Adam Malik terletak di Kecamatan Medan Sunggal. Rumah
sakit ini merupakan rumah sakit tipe A dan menjadi rumah sakit rujukan untuk propinsi Sumatera Utara.
Penelitian ini telah dilaksanakan di RSUP. Haji Adam Malik, Medan. Dalam hal ini telah dilakukan penelitian potong lintang cross sectional
terhadap 80 sampel yang didiagnosis awal menderita DBD. Data diperoleh dengan melihat rekam medis yang tersimpan di Instalasi Rekam Medis
RSUP. Haji Adam Malik, Medan. 5.1.2 Karakteristik Individu
Jumlah sampel yang direncanakan dalam penelitian ini adalah 80 orang. Sampel dipilih dengan mengambil data rekam medis yang tertulis bahwa
diagnosis awal sampel adalah DBD. Kemudian dilakukan skrining untuk membedakan sampel penelitian adalah suspek DBD atau pasti DBD. Untuk
menghitung prevalensi, kesemua sampel diperlukan untuk mendapatkan nilai prevalensi. Tetapi, hanya 68 sampel saja yang bertepatan dengan
kriteria inklusi yang ditetapkan oleh peneliti untuk mendefinisikan sampel tersebut pasti menderita DBD yaitu terdapat demam selama 2-7 hari, tanda-
tanda hemoragik, trombositopenia dan plasma leakage. Hal ini dapat digambarkan pada gambar berikut:
Universitas Sumatera Utara
Gambar 5.1. Alur perhitungan sampel. 5.1.3 Distribusi DBD Berdasarkan Jenis Kelamin
Pada penelitian ini, karakteristik pasien DBD berdasarkan jenis kelamin dapat digambarkan pada tabel berikut:
Gambar 5.2. Distribusi DBD Berdasarkan Jenis Kelamin Gambar 5.2. menunjukkan bahwa 33 orang 48.5 pasien DBD adalah
laki-laki. Pasien perempuan pula adalah sebanyak 35 orang 51.5. Dalam Laki-Laki
33 orang 48.5
Perempuan 35 orang
51.5
Sampel Penelitian Jumlah = 80 orang
Tidak Memenuhi Kriteria = Suspek DBD
Jumlah = 12 orang Memenuhi Kriteria = Pasti
DBD Jumlah = 68 orang
Dilanjutkan ke penelitian
Tidak dilanjutkan ke penelitian
Universitas Sumatera Utara
hal ini, tidak ada perbedaan mencolok antara jumlah pasien laki-laki dan perempuan dalam penyakit DBD, walaupun pasien perempuan 2 orang lebih
banyka dari pasien laki-laki. 5.1.4 Distribusi DBD Berdasarkan Umur
Pada penelitian ini, telah dilakukan perhitungan terhadap umur pasien DBD dan hasil yang didapatkan ditampilkan pada tabel berikut:
Gambar 5.3. Distribusi DBD Berdasarkan Umur Kelompok umur yang terbanyak menderita DBD adalah kelompok 11-20
tahun yaitu sebanyak 29 orang 42.6. Sementara kelompok umur yang paling rendah jumlah penderita DBD adalah kelompok 31 tahun ke atas
yaitu sebanyak 6 orang 8.8. 5.1.5. Distribusi DBD Pada Tahun 2009
Salah satu komponen yang diteliti dalam penelitian ini adalah distribusi pasien DBD pada tahun 2009. Ternyata dalam penelitian ini terlihat bahwa
bulan terbanyak pasien DBD adalah bulan Desember yaitu sebanyak 17 24 Orang
35.3
29 Orang 42.6
9 Orang 13.2
6 Orang 8.8
Bawah 10 Tahun 11-20 Tahun
21-30 Tahun 31 Tahun Keatas
Universitas Sumatera Utara
orang 25. Bulan April, Juni dan Juli pula tidak terdapat kasus DBD. Gambaran yang lebih jelas dapat dilihat pada gambar berikut:
Gambar 5.4. Distribusi Penderita DBD Pada Tahun 2009 5.1.6. Distribusi DBD Berdasarkan Derajat Penyakit
Penelitian ini juga turut memfokuskan kepada derajat penyakit DBD. Yang diteliti adalah frekuensi pasien DBD pada derajat penyakit DBD. Tabel
berikut menunjukkan hasil yang didapatkan sebagai berikut: Tabel 5.1. Distribusi Pasien DBD Berdasarkan Derajat Penyakit
Derajat Penyakit N
Derajat 1 33
48.5 Derajat 2
31 45.6
Derajat 3 4
5.9 Derajat 4
Total 68
100.0
2 4
6 8
10 12
14 16
18
F re
k u
e n
si
Bulan
Universitas Sumatera Utara
Didapatkan bahwa derajat penyakit yang tertinggi jumlah pasien DBD adalah Derajat 1 yaitu sebanyak 33 orang 48.5. Tabel juga menunjukkan
bahwa tidak terdapat pasien DBD pada Derajat 4. 5.1.7. Distribusi DBD Berdasarkan Derajat Demam
Demam merupakan indikator pertama dan antara yang terpenting dalam mementukan apakah seorang pasien itu menderita DBD. Dalam hal ini
demam tidak terlepas dari fokus penelitian kali ini. Hasil yang ditemukan di presentasikan pada gambar berikut:
Gambar 5.5. Distribusi DBD Berdasarkan Derajat Demam Ditemukan Demam Tinggi mempunyai jumlah pasien terbanyak yaitu
sebanyak 35 orang 51.5 dan Hiperpireksia mempunyai jumlah pasien yang paling rendah yaitu sebanyak 1 orang 1.5.
5.1.8. Distribusi DBD Berdasarkan Kadar Trombosit Reaksi yang sering terjadi pada pasien DBD adalah penurunan kadar
trombosit sehingga kadar trombosit menjadi parameter penting dalam
12 Orang 17.6
20 Orang 29,4
35 Orang 51.5
1 Orang 1.5
Subfebrile Febrile
Demam Tinggi Hiperpireksia
Universitas Sumatera Utara
penentuan DBD. Dalam penelitian ini dilakukan pengamatan terhadap kadar trombosit pasien DBD dan hasil yang didapatkan adalah seperti berikut:
Gambar 5.6. Distribusi Pasien DBD Berdasarkan Kadar Trombosit Hasil penelitian menunjukkan bahwa banyak pasien DBD mempunyai kadar
trombosit kategori Rendah yaitu sebanyak 55 orang 80.9. Pasien DBD dengan kadar trombosit Gawat pula berjumlah 13 orang 19.1. Jumlah
trombosit yang terendah pada subjek penelitian adalah 5000 selmm
3
dan yang paling tinggi adalah 99000 selmm
3
. 5.1.9.Perhitungan Prevalensi Kasus Pasti DBD Terhadap Kasus Diagnosis Awal
DBD di RSUP. Haji Adam Malik, Medan Periode Januari 2009 sd Desember 2009.
Dari hasil penelitian dapat dilakukan perhitungan prevalensi berdasarkan rumus berikut Timmereck, 2001:
Prevalensi = x x 100 y
= 68 x 100
10 20
30 40
50 60
Gawat Rendah
13 55
Frekuensi
Gawat Rendah
Universitas Sumatera Utara
386 = 17.6
Keterangan : x = jumlah pasien yang didiagnosis pasti menderita DBD.
y = jumlah pasien yang didiagnosis awal menderita DBD. Sesuai dengan perhitungan diatas, maka prevalensi kasus pasti DBD
terhadap kasus diagnosis awal DBD di RSUP. Haji Adam Malik, Medan Periode Januari 2009 sd Desember 2009 adalah 17.6.
5.2 Pembahasan