cahaya. Ada yang menyenangi tempat terlindung dan ada sebagian pada tempat tertutup Wiesner 1907, Went 1940 dalam Hasar dan Kaban, 1997.
Kondisi lingkungan di hutan tertutup ditandai dengan sedikitnya jumlah sinar yang menembus kanopi hingga mencapai permukaan tanah dan kelembaban udaranya
sangat tinggi. Dengan demikian paku hutan memiliki kondisi hidup yang seragam dan lebih terlindung dari panas. Kondisi ini dapat terlihat dari jumlah paku yang dapat
beradaptasi dengan cahaya matahari penuh tidak pernah dijumpai di hutan yang benar-benar tertutup. Beberapa paku hutan tidak dapat tumbuh di tempat yang dikenai
cahaya matahari Holtum, 1986. Paku yang menyenangi sinar matahari “sun-fern” selain ada yang membentuk
belukar dan ada juga yang memanjat. Sebagian kecil “sun-fern” tumbuh di tempat yang benar-benar terbuka. Namun demikan memerlukan juga lindungan dari sinar
matahari. Sehingga sering ditemukan tumbuh di antara tumbuhan lain, tidak terisolasi. Paku yang berbentuk belukar membuat sendiri naungannya dengan cara
membuat rimbunan yang terdiri dari daun-daunan Richard, 1952.
2.5. Botani Sistematika Tumbuhan Paku
Tumbuhan paku dapat diklasifikasikan berdasarkan jenis dan ukuran spora yang dihasilkan, sifat anulus, letak sporangium, dan sorusnya pada daun. Divisi
Pteridophyta dibagi menjadi 4 kelas, yaitu Psilophytinae, Equisetinae, Lycopodinae dan Filicinae.
Universitas Sumatera Utara
a. Kelas Psilophytinae Paku purba
Anggota paku kelas ini telah lama punah. Oleh karena itu orang sering menyebutnya dengan nama paku purba.
Contoh: Psilotum nudum b.
Kelas Equisetinae Paku ekor kuda Seperti halnya kelas Psilophytinae sebagian besar anggota paku ekor kuda
juga sudah banyak yang punah. Umumnya paku ekor kuda memiliki batang berupa rhyzoma. Cabang-cabang batangnya beruas-ruas. Pada ujung cahang
batang sering ditemukan badan bulat disebut elatern. Badan ini merupakan penghasil spora.
Contoh: Equisetum debile dan Equisetutn arvense c.
Kelas Lycopodinae Paku rambut atau Paku kawat Kelas ini dibagi menjadi dua ordo yaitu:
1 Ordo Selaginellales
Family : Selaginellaceae Spesies : Selagenella weldonowi
2 Ordo Lycopodiales
Family : Lycopodiaceae Spesies : Lycopodium clavatum
Universitas Sumatera Utara
d. Kelas Filicinae Paku sejati
Paku kelompok ini paling banyak anggota spesiesnya. Habitatnya di darat, air dan ada pula yang hidup menumpang pada tumbuhan lain sebagai epifit. Kelas ini
mencakup beberapa sub kelas, yaitu: 1
Sub kelas Eusporangiatae Ordo : Marattiales
Family : Marattiaceae Spesies : Christensenia aescul
2 Sub kelas Hydropterides
Semua anggota sub kelas ini hidup di air. Jadi, termasuk tumbuhan hidrofit. Dibagi atas dua family, yaitu:
Family : Salviniaceae Spesies : Salvinia natans
Family : Marciliaceae Spesies : Marcillea crenata
Sub kelas Leptosporangiatae Family : Schyzaeceae
Spesies : Lygodiun circinatum Family: Hymenophillaceae
Spesies : Hymenophillum austrate Family : Cyatheaccae
Spesies : Cyathea conlarninans
Universitas Sumatera Utara
Family : Gleicheinaceae Spesies : Gleichenia linearis Paku resam
Family : Davalliaceae Spesies : Dava irichoinonuies
Family : Aspleniaceae Spesies : Asplenium nidus Paku sarang burung
Family : Pteridaceae Spesies : Adiantum peruvianum Suplir gunung
Family : Polypodiaceae Spesies : Draymoglosum phaseolides Sisik naga
Family : Acrostichaceae Spesies : Platycerurn bifurcatum Tanduk rusa
Tjitrosoepomo, 1991.
2.6. Distribusi Tumbuhan Paku