Family : Gleicheinaceae Spesies : Gleichenia linearis Paku resam
Family : Davalliaceae Spesies : Dava irichoinonuies
Family : Aspleniaceae Spesies : Asplenium nidus Paku sarang burung
Family : Pteridaceae Spesies : Adiantum peruvianum Suplir gunung
Family : Polypodiaceae Spesies : Draymoglosum phaseolides Sisik naga
Family : Acrostichaceae Spesies : Platycerurn bifurcatum Tanduk rusa
Tjitrosoepomo, 1991.
2.6. Distribusi Tumbuhan Paku
Hutan pegunungan terdapat zona-zona vegetasi, dengan jenis dan struktur dan penampilan yang berbeda. Zona-zona vegetasi tersebut dapat dikenali di semua
gunung di daerah tropis meskipun tidak ditentukan oleh ketinggian saja. Di dataran rendah, semua zona vegetasi lebih sempit, sedangkan di gunung yang tinggi atau
di bagian yang tengah suatu jajaran pegunungan, zona itu lebih luas Mackinnon, 2000. Namun dengan naiknya ketinggian tempat, pohon-pohon semakin pendek,
kelimpahan epifit serta tumbuhan pemanjat berubah Anwar et al., 1984.
Universitas Sumatera Utara
Umumnya di daerah pegunungan, jumlah jenis paku lebih banyak daripada di dataran rendah. Ini disebabkan oleh kelembaban yang lebih tinggi banyaknya
aliran air dan adanya kabut. Banyaknya curah hujanpun mempengaruhi jumlah paku yang dapat tumbuh Sastrapradja et al., 1980.
Pada daerah tropis dan subtropis, tumbuhan paku-pakuan berada di tempat- tempat yang lembab, di bawah pepohonan, di pinggir jalan maupun sungai,
di pegunungan, di lereng-lereng yang terjal hingga dekat kawah gunung berapi bahkan sampai di sungai-sungai. Melihat cara tumbuhnya, paku di alam cukup
beragam, ada yang menempel di batang pohon, batu atau tumbuh di tanah. Pada lingkungan yang sejuk terlindung atau panas kena sinar matahari langsung. Masing-
masing jenis atau kelompok memiliki lingkungannya sendiri Sastrapradja Afriastini, 1985.
Menurut Faizah 2002, suhu udara, suhu tanah dan intensitas cahaya berpengaruh sangat nyata terhadap keanekaragaman Chaytea spp di hutan Tongkoh
kawasan Tahura Bukit Barisan Sumatera Utara. Di lokasi terbuka beberapa epifit berhasil tumbuh di tanah. Namun di hutan
mereka sangat tergantung pada inangnya, untuk tempat hidup bukan sebagai sumber makanan. Epifit tidak membutuhkan makanan organik dari tumbuhan lain. Epifit
memainkan peranan yang penting dalam ekosistem hutan hujan sebagai habitat bagi beberapa hewan Richard, 1952. Menurut LIPI 1980, menyatakan bahwa paku
epifit ikut membantu dalam mempertahankan kelembaban lapisan vegetasi dasar karena mampu beradaptasi terhadap kekeringan.
Universitas Sumatera Utara
Vegetasi pada pegunungan sangat dipengaruhi oleh perubahan iklim pada ketinggian yang berbeda-beda. Suhu menurun secara teratur sejalan dengan
ketinggian yang meningkat Ewusie, 1990. Selanjutnya Anwar et al., 1984, menyatakan bahwa laju penurunan suhu umumnya sekitar 0,6°C setiap penambahan
ketinggian sebesar 100 m. Tetapi hal ini berbeda-beda tergantung kepada tempat, musim, waktu, kandungan uap air dalam udara dan lain sebagainya.
2.7. Manfaat Tumbuhan Paku