BAB IV
4.1. Pengujian Rangkaian Mikrokontroller AT89S52
Pengujian pada rangkaian mikrokontroler AT89S52 ini dapat dilakukan dengan menghubungkan rangkaian minimum mikrokontroler AT89S52 dengan power
suplay sebagai sumber tegangan. Kaki 40 dihubungkan dengan sumber tegangan 5 Volt, sedangkan kaki 20 dihubungkan dengan ground.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Gambar 4.1 Pengujian Rangkaian Mikrokontroller AT89S52
Kemudian tegangan pada kaki 40 diukur dengan menggunakan Voltmeter. ari hasil pengujian didapatkan tegangan pada kaki 40 sebesar 4,9 Volt. Langkah
elanjutnya adalah dengan cara menghubungkan pin 16 P3.6 dengan sebuah ansistor C945 yang dihubungkan dengan buah LED indikator.
D s
tr se
Universitas Sumatera Utara
Transistor disini berfungsi se ar untuk mengendalikan hidupmati
LED. Dengan demikian LED akan menyala jika transistor aktip dan sebaliknya LED akan mati jika transistor
digunakan adalah NPN 945, dimana transistor ini akan aktif saturasi jika pada basis diberi tegangan 5 volt
basis diberi tegangan 0 volt logika low. Basis transistor ini dihubungkan ke sebuah resistor 4k7 ohm. , resistor
ini berf
Setb p3.6 Call delay
Clr p3.6 Call delay
sjmp loop Delay:
Mov r7,255 Dly:
Mov r6,255 Djnz r6,
Djnz r7,dly Ret
end
Program di atas bertujuan untuk menghidupkan LED yang terhubung ke P3.6 beberapa saat dan kemudian mematikannya. Perintah Setb P3.6 akan menjadikan P3.6
berlogika high yang menyebabkan transistor C945 aktif dan LED akan menyala. Call delay akan m
menjadikan P3.6 berlogika low yang menyebabkan transistor tidak aktif dan LED akan m
bagai sakl
tidak aktip. Tipe transistor yang C
logika high dan transistor ini akan tidak aktif jika pada
ungsi agar arus yang dikeluarkan oleh pin 16 P3.6 cukup besar untuk men- trigger transistor C945, selanjutnya program sederhana diisikan pada mikrokontroler
AT89S52. Program yang diisikan adalah sebagai berikut : Loop:
enyebabkan LED ini hidup selama beberapa saat. Perintah Clr P3.6 akan
ati. Perintah call delay akan menyebabkan LED ini mati selama beberapa saat. Perintah sjmp Loop akan menjadikan program tersebut berulang-ulang terus, sehingga
akan tampak LED tersebut berkedip.
Universitas Sumatera Utara
Lamanya waktu delay pada program diatas dapat dihitung dengan perhitungan sebagai berikut :
Mikrokontroller AT89S52 memerlukan 12 clock untuk mengeksekusi 1 siklus perintah dan pada rangkaian, Kristal yang digunakan adalah kristal 12 MHz, sehingga
1 siklus mesin membutuhkan waktu = Mhz
clock 12
12 = 1 mikrodetik.
Dari keterangan di atas diperoleh:
Mnemonic Siklus
Waktu Eksekusi MOV Rn,data
2 2 x 1
μd = 2 μd DJNZ
2 2 x 1
μd = 2 μd RET
1 1 x 1
μd = 1 μd
Maka: _adc:
: 2 siklus
: 2 siklus : 2 siklus
_adc : 2 siklus
Ret :
1 siklus
yak 2 x 255 255 x 2 = 510 μd dan perintah
djnz r7 dilakukan sebanyak 1x 255 dengan demikian dapat diketahui hasilnya adalah Delay
Mov r7,255 Dly_adc:
Mov r6,255 Djnz r6,
Djnz r7,dly
Perintah Mov r7,255 dan Mov r7,255 masing masing terdiri dari 2 siklus mesin. Perintah djnz juga terdiri dari 2 siklus mesin. Sedangkan perintah ret terdiri
dari 1 siklus mesin . Perintah Djnz r6, maksudnya adalah, mengurangi nilai pada r6 sampai bernilai 0 setelah nilai r6 bernilai 0 maka nilai pada r7 berkurang 1 nilai
karena adanya perintah djnz r7. kemudian program akan kembali mengurangi nilai pada r6 sampai bernilai 0 kembali ke routine Dly_adc berarti perintah djnz r6,
pada program di atas dilakukan seban
Universitas Sumatera Utara
510 x 255 = 130050 μd hasil dari perkalian tersebut kemudian ditambahkan dengan
9 siklus berikutnya mov r6 = 2 siklus,mov r7 = 2 siklus, djnz = masing masing 2 siklus d
Selanjutnya Kaki Mosi, Miso, Sck, Reset, Vcc dan Gnd pada mikrokontroler , 40 dan 20 dihubungkan ke RJ45. RJ45 sebagai
nektor yang akan dihubungkan ke ISP Programmer ke komputer melalui port parallel.
Jika program tersebut diisikan ke mikr 9S52 dan bisa
merespon dian mikrokontroller dapat berjalan sesuai dengan program yang
diisikan, rangkaian minimum mikrokontroller AT89S52 telah bekerja dengan
aik.
.2. Interfacing LCD 2x16
LCD dot matriks 2 x 16 karakter yang berfungsi sebagai tampilan hasil pengukuran dan tampilan dari beberapa keterangan.
LCD dihubungkan langsung ke Port 0 dari mikrokontroler yang berfungsi pengolahan untuk ditampilkan dalam bentuk alfabet dan
umeri pada an ret = 1 siklus sehingga hasil akhir didapatkan 130050 + 9 = 130059
μd Jadi lamanya waktu delay pada program diatas adalah 130.059
μd atau 0.13 detik.
yang terletak pada kaki 6, 7, 8, 9 ko
okontroller AT8 , kemu
maka b
4
Bagian ini hanya terdiri dari sebuah
mengirimkan data hasil n
k LCD.
15 1
2 3
7 8
9 10
11 12
13 14
4 5
6 16
30 pf 30 pf
Gambar 4.2 Interfacing LCD 2x16 Dengan Mikrokontroller AT89S52
Universitas Sumatera Utara
Display karakter pada LCD diatur oleh pin EN, RS dan RW: Jalur EN dinamakan Enable. Jalur ini digunakan untuk memberitahu LCD bahwa anda
sedang mengirimkan sebuah data. Untuk mengirimkan data ke LCD, maka melalui program EN harus dibuat logika low “0” dan set high pada dua jalur kontrol yang
in RS dan RW. Jalur RW adalah jalur kontrol Read Write. Ketika RW berlogika low 0
t: rs
bit p2.7 2.6
en bit p2.5 kirim_k
call kirim_data mov a,S
call kirim_data mov a,I
call kirim_data mov a,K
call kirim_data mov a,A
call kirim_data jmp kirim_karakter
la , maka informasi pada bus data akan dituliskan pada layar LCD. Ketika RW
berlogika high ”1”, maka program akan melakukan pembacaan memori dari LCD. Sedangkan pada aplikasi umum pin RW selalu diberi logika low 0
Berdasarkan keterangan di atas maka kita sudah dapat membuat progam untuk menampilkan karaker pada display LCD. Adapun program yang diisikan ke
mikrokontroller untuk menampilkan karakter pada display LCD adalah sebagai beriku
rw bit p
arakter: call data_penampil
mov a,F call kirim_data
mov a,I
Universitas Sumatera Utara
data_pe
clr en
Program n kata “FISIKA” di baris pertama pada display LCD
at keseluruhan rangkaian diaktifkan, maka tampil “nilai dari yang dibaca sensor LM 35 spasi CELCIUS” pada
line 1, dan “nilai dari kecepatan putar rps yang dibaca sensor Optocoupler spasi ang tampil baik pada line1 maupun line 2 akan tampil
ditampilkan pada LCD baik nilai suhu maupun sesuai dengan nilai yang dibaca oleh sensor LM35 dan
Analog to Digital Converter
ketelitian ADC dalam mengkonversi input analog ahulu ADC tersebut harus di uji ketelitiannya. Langkah
kat ketelitian ADC adalah dengan cara memberikan perubahan tegangan yang diberikan merupakan
h menjadi data digital. Proses perubahan tegangan nampil:
mov a,80h ;posisi awal karakter
call kirim_karakter ret
kirim_data: mov p0,a
setb rs clr rw
call delay ret
end
di atas akan menampilka 2x16.
Pada alat dalam penelitian ini, Sa pada LCD akan
RPS” pada line 2. Tulisan y dengan bersamaan. Nilai yang
kecepatan putar akan berubah Optocoupler.
4.3. Pengujian Rangkaian ADC