dua buah kipas
dengan
sistem otomatis, sistem ini dimaksudkan untuk mengontrol suhu motor agar tetap stabil sehingga tidak mengganggu kecepatan putar motor
kecepatan motor juga stabil. Disaat suhu mulai naik maka kipas akan beropersi untuk mempertahankan suhu yang diinginkan dan kipas akan berhenti beroperasi
setelah mencapai suhu yang diinginkan.
Dengan demikian diharapkan penelitian ini dapat bermanfaat, karena akhir dari penelitian ini nantinya akan menghasilkan suatu alat pengukuran dan pengontrolan
motor dc agar penggunaan motor dapat dikontrol dengan baik, beroperasi lebih lama dan bekerja secara efektif tanpa harus takut terjadinya kerusakan pada motor.
1.2. BATASAN MASALAH
Adapun batasan masalah yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah : 1.
Penelitian ini difokuskan pada alat yang mampu mengukur dan mengontrol kecepatan putar dan temperatur motor dc secara otomatis.
2. Mikrokontroler yang digunakan adalah jenis AT89S52.
3. Sensor kecepatan putar yang digunakan adalah sensor optocoupler.
4. Sensor suhu yang digunakan sensor LM 35.
5. Motor yang digunakan adalah jenis motor dc 12 volt tanpa beban.
6. Untuk menampilkan kecepatan putar dan temperatur motor dc digunakan LCD
2x16.
1.3 TUJUAN PENULISAN Adapun tujuan dari penelitian ini adalah:
1. Studi terhadap suatu alat yang dapat mengontrol temperatur motor dc untuk
mempertahankan kestabilan motor dc berbasis mikrokontroler AT89S52. 2.
Untuk mengetahui pengaruh temperatur dengan kecepatan putar motor. 3.
Untuk mengetahui keefektifan sistem pengontrolan temperatur motor dc untuk mempertahankan kestabilan kecepatan putar motor.
4. Untuk mengetahui keefektifan sensor LM35 dalam mengukur suhu dan sensor
Optocoupler dalam mengukur kecepatan putar motor .
Universitas Sumatera Utara
1.4. MANFAAT PENELITIAN
Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah: 1.
Meningkatkan pemahaman terhadap karakteristik sensor kecepatan putar Optocoupler dan sensor suhu LM35, ADC dan memperluas aplikasi
mikrokontroler. 2.
Sebagai informasi bagaimana dasar membangun sebuah instrumen yang mampu mengukur dan mengontrol motor dc.
3. Mempermudah dalam hal pengukuran kecepatan putar dan temperatur motor
dc serta pengontrolan temperatur pada motor dc.
1.6. TEMPAT PENELITIAN LABORATORIUM INSTRUMENTASI DIGITAL FMIPA USU,
MEDAN.
1.7. SISTEMATIKA PENULISAN
Untuk mempermudah pembahasan dan pemahaman maka penulis membuat sistematika pembahasan bagaimana sebenarnya prinsip kerja dari alat pengontrol
kecepatan putar dan temperatur motor dc berbasis mikrokontroller AT89S52, maka penulis menulis laporan ini dengan sistematika penulisan sebagai berikut:
BAB I.
PENDAHULUAN
Dalam bab ini berisikan mengenai latar belakang, rumusan masalah, tujuan penulisan, batasan masalah, manfaat penelitian serta sistematika penulisan.
BAB II. LANDASAN TEORI
Dalam bab ini dijelaskan tentang teori pendukung yang digunakan untuk pembahasan. Teori pendukung itu antara lain tentang motor, motor dc, sensor
optocoupler, sensor LM 35, mikrokontroler AT89S52 hardware dan software, ADC 0804, LCD, relay, serta cara kerja dari sensor optocoupler, sensor LM 35,
ADC 0804 dan relay.
Universitas Sumatera Utara
BAB III. PERANCANGAN ALAT DAN PROGRAM
Pada bagian ini akan dibahas perancangan dari alat, yaitu diagram blok dari rangkaian, skematik dan system kerja dari masing-masing rangkaian, bahasa
program yang digunakan, dan program yang akan diisikan ke mikrokontroler AT89S52.
BAB IV. ANALISA RANGKAIAN DAN SISTEM KERJA ALAT
Pada bab ini akan dibahas hasil analisa dari rangkaian dan sistem kerja alat, penjelasan mengenai program-program yang digunakan untuk mengaktipkan
rangkaian, dan penjelasan mengenai program yang diisikan ke mikrokontroler AT89S52.
BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN
Bab ini merupakan penutup yang meliputi tentang kesimpulan dari pembahasan yang dilakukan dari tugas akhir ini serta saran apakah
rangkaian ini dapat dibuat lebih efisien dan dikembangkan perakitannya pada suatu metode lain yang mempunyai sistem kerja
yang sama.
Universitas Sumatera Utara
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Motor
Motor merupakan sebuah perangkat elektromagnetis yang mengubah energi listrik menjadi energi mekanik. Energi mekanik inilah yang digunakan untuk berbagai
keperluan, misalnya menggerakkan pompa, menggerakan kompresor, mengangkat bahan, dan lain-lain. Motor juga banyak digunakan untuk keperluan rumah seperti
menggerakkan mixer, bor listrik, kipas angin angin dan lain-lain. Di industri motor bahkan disebut “kuda kerja” nya industri sebab diperkirakan bahwa motor-motor
menggunakan sekitar 70 beban listrik total di industri.
2.2 Motor DC