1. Pengukuran kecepatan puta Putar motor yang terukur pada multimeter

Pengujian selanjutnya dilakukan dengan menghubungkan input rangkaian ini e mikrokontroler pada P2.4 kemudian memberikan program sederhana pada P2.4 . . . . . . . . Perintah di atas akan memberikan logika high pada P2.4, sehingga P2.4 akan mendapatkan tegangan 5 volt. Tegangan 5 volt ini akan mengaktipkan transistor C945, sehingga relay menjadi aktip dan kipas juga aktif. Berikutnya memberikan program sederhana untuk menonaktipkan relay. Programnya sebagai berikut: Clr P2.4 . . . . . . . . Perintah di atas akan memberikan logika low pada P2.4, sehingga P2.4 akan me enonaktipkan transistor C945, sehing Hasil Pengukuran Alat r rps Sebagai pengujian ketelitian alat ukur ini, dilakukan pengukuran terhadap kecepatan putar dari motor dc. Pada penelitian ini motor dc yang digunakan yaitu motor d ecepatan putar motor dihubungkan dengan multimeter digital, kemudian multimeter multimeter yang sudah diatur menjadi Hertz meter dapat memba k mikrokontroler AT89S52. Program yang diberikan adalah sebagai berikut: Setb ndapatkan tegangan 0 volt. Tegangan 0 volt ini akan m ga relay menjadi tidak aktip dan kipas juga tidak aktif. 4.6. 4.6.1. Pengukuran kecepatan puta c 12 volt yang kecepatannya divariasikan dalam beberapa tegangan. Data-data dari hasil penelitian ini, baik kecepatan putar motor dc yang terukur pada alat maupun kecepatan putar yang terukur menggunakan multimeter, dapat dilihat pada tabel 4.3. Untuk mendapatkan nilai kecepatan putar dari multimeter, yaitu : Tegangan keluaran Vout dari sensor optocoupler yang merupakan sensor k diatur fungsinya sebagai Hertz meter, sehingga pada saat motor berputar mengenai sensor optocoupler, ca frekuensi yang dikeluarkan oleh sensor, nilai yang terbaca pada multimeter Universitas Sumatera Utara itulah yang menjadi nilai kecepatan putar motor. Pengukuran kecepatan putar dengan menggunakan multimeter dapat dilihat pada gambar 4.5 : Gambar 4.5 Gambar Pengukuran Sensor Kecepatan Putar Menggunakan Multimeter. dimana : jumlah celah yang digunakan pada piringan yaitu 20 celah Jadi, pada saat multimeter menampilkan nilai 238,2 ,maka : Universitas Sumatera Utara Tabel 4.3 Pengukuran Kecepatan Putar No. V Volt Kec. Putar motor yang Ke terukur pada alat rps

c. Putar motor yang terukur pada multimeter

rps 1 1 11,2 11,91 2 2 36,6 36,450 3 3 56,2 56,316 4 4 75,2 75,710 5 5 97,3 98,103 6 6 111,2 111,92 7 7 133,8 134,6 8 8 164,5 165,4 9 9 186,3 187,25 10 10 202,6 203,59 Dar pada LCD dan kecepatan putar moto eter seperti di bawah ini : i tabel 4.3 dapat dibuat grafik hubungan tegangan dengan kecepatan putar motor r pada multim Grafik 4.3 Hubungan Tegangan Dengan K . Putar yang Terukur pada Alat Kec.Putar yang Terukur pada Multimeter rps ec Universitas Sumatera Utara

4.6.2. Pengukuran temp

e guj ni, di adap temperatur dari motor peratur diukur dari motor dc pada saat beroperasi. Sebagai pengujian ketelitian pengukuran temperatur ini, maka sensor suhu LM35 akan mengukur beberapa keadaan suhu dalam o teruk pada t akan dibanding enggunakan term eter. Data-data dari hasil penelitian ini, baik Tempera terukur pada alat upun temperatur yang diukur menggunakan termometer serta penyimpangan d dan kesalahannya, dapat dilihat pada tabel 4.4. Tabel 4.4 Pengukuran Temperatu o. emperatur yang ur pada alat Temperatur yan ur pada termome eratur o C S bagai pen ian ketelitian alat ukur i dc. Pada penelitian ini tem lakukan pengukuran terh C. Temperatur yang ur ala kan dengan temperatur yang diukur m om tur yang ma r N T teruk o C g teruk ter o C 1 27 27 2 28 28,3 3 29 29,2 4 30 30,4 5 31 31,3 6 32 32,5 7 33 33,2 8 34 34,4

4.7. Analisa Ketelitian Alat