dan password. Biasanya password yang disimpan dalam tabel terenkripsi. Otentikasi dasar yang digunakan dalam protokol HTTP
adalah PAP. Kelemahan pokok PAP adalah bahwa username dan password dikirim tanpa dienkripsi lebih dahulu.
Agoritma yang digunakan untuk menyembunyikan informasi username dan password terdiri dari banyak proses. Pertama, RADIUS
klien akan mendeteksi nilai identifier dan shared secret, lalu mengirimnya untuk diproses dengan MD5 hashing. Informasi
password pengguna akan diteruskan pada proses XOR dan hasil dari kedua proses ini akan dimasukkan pada attribut username dan
password. Kemudian server RADIUS yang menerima paket tersebut akan melakukan prosedur sebelumnya tetapi dengan urutan terbalik,
sehingga server RADIUS dapat menentukan otorisasi bagi pengguna. Mekanisme penyembunyian password ini digunakan untuk mencegah
pengguna mengetahui penyebab kegagalan proses otentikasi apakah disebabkan kesalahan pada password atau shared secret.
6. CHAP
Challenge Handshake
Authentication Protocol
CHAP merupakan salah satu protokol point to point yang menyediakan
layanan otentikasi dengan menggunakan suatu identifier yang berubah-ubah dan suatu variabel challenge. CHAP digunakan secara
periodik untuk memverifikasi pengguna atau host network menggunakan suatu metode yang dinamakan 3-way handshake. Proses
ini dilakukan selama inisialisasi link establishment. Dan sewaktu- waktu bisa saja diulang setelah hubungan telah terbentuk.
1. Challenge : authenticator membuat sebuah frame yang dinamakan challenge dan dikirimkan initiator. Frame ini berisi
text sederhana yang disebut challenge text. 2. Response : initiator menggunakan password untuk melakukan
proses encrypt pada challenge text. Kemudian challenge text yang sudah ter-encrypt dikirimkan kepada authenticator.
3. Success or Failure : authenticator melakukan sesi
pencocokkan pesan yang di encrypt tersebut dengan challenge text miliknya yang di encrypt dengan password yang sama.
Jika hasil encrypt initiator sama dengan hasil encrypt authenticator, maka authenticator
menyatakan proses otentikasi sukses. Sebaliknya jika tidak ditemukan kecocokan,
maka proses otentikasi failure. Algoritma CHAP mensyaratkan bahwa panjang nilai secret
minimal harus delapan oktet 64-bit. Dan juga nilai secret tersebut diusahakan tidak terlalu pendek serta susah untuk ditebak tidak
bersifat umum, contoh : root, 123456, dan lain-lain. Nilai secret tersebut disarankan minimal sepanjang nilai hash-nya hal ini
tergantung dari algoritma hash yang dipilih atau dengan kata lain panjangnya tidak kurang dari nilai hash-nya. Hal ini dimaksudkan
agar cukup tahan terhadap exhaustive search attack. Masing-masing
nilai challenge harus unique tidak sama satu sama lain, karena perulangan dari nilai challenge tersebut dalam hal ini untuk nilai
secret yang sama, akan memberikan peluang bagi attacker untuk melakukan replay attack.
Oleh karena itu diharapkan bahwa untuk nilai secret yang sama yang digunakan untuk melakukan otentikasi dengan server-server
pada wilayah yang berbeda-beda, nilai challenge-nya harus menunjukkan keunikan. Disamping itu juga, nilai challenge harus
bersifat unpredictable. Karena dengan nilai challenge yang bersifat unpredictable, dapat melindungi dari serangan-serangan aktif dengan
jangkauan yang luas.
C. Tujuan Dalam Keamanan Jaringan